Menentukan support dan resisten adalah salah satu aspek penting dalam trading karena membantu trader mengidentifikasi level-level kunci di mana harga saham atau aset lain cenderung berbalik arah. Meskipun tidak ada metode instan yang benar-benar akurat dalam menentukan support dan resisten, ada beberapa teknik dan alat yang dapat digunakan untuk membantu dalam proses ini. Namun, titik support dan resistance dipercaya mampu mempermudah trader untuk bisa mendapatkan profit maksimal melalui trading.
Bagaimana menentukan titik support dan resistance dalam trading? Mari cari tahu lebih dalam di bawah ini!
Pengertian Support dan Resistance
Sebelum masuk ke teknik-teknik spesifik, penting untuk memahami apa itu support dan resisten dalam konteks trading, sebagai berikut:
Support
Level harga di mana ada kecenderungan kuat bagi harga saham atau aset lain untuk berhenti turun lebih jauh atau bahkan berbalik arah naik. Support biasanya terjadi karena adanya minat beli yang cukat pada level harga tertentu.
Resistance
Sebaliknya, resistance adalah level harga di mana ada kecenderungan kuat bagi harga saham atau aset lain untuk berhenti naik lebih jauh atau bahkan berbalik arah turun. Resistance biasanya terjadi karena adanya minat jual yang kuat pada level harga tertentu.
Menentukan support dan resisten adalah keterampilan penting dalam analisis teknikal, dan ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk melakukannya.
Baca juga: Kenal Lebih Dekat dengan Support Resistance pada Trading Forex
Metode-Metode untuk Menentukan Support dan Resistance
1. Pivot Points
Pivot points adalah alat populer dalam analisis teknikal yang digunakan untuk menentukan level support dan resisten. Pivot points dihitung berdasarkan harga penutupan, harga tertinggi, dan harga terendah dari sesi perdagangan sebelumnya. Dari pivot point tersebut, level-level support dan resisten dapat dihitung.
2. Moving Averages
Moving averages, baik itu simple moving average (SMA) maupun exponential moving average (EMA). Hal ini juga dapat digunakan untuk menentukan support dan resisten. Ketika harga bergerak di atas moving average, moving average tersebut dapat bertindak sebagai support. Sebaliknya, ketika harga bergerak di bawah moving average, moving average tersebut dapat bertindak sebagai resistance.
3. Trendlines
Trendlines adalah garis diagonal yang digambar melalui puncak atau lembah harga untuk menunjukkan arah tren. Trendlines dapat digunakan untuk menentukan support dan resisten. Ketika harga mendekati trendline naik, trendline tersebut dapat bertindak sebagai support. Sebaliknya, ketika harga mendekati trendline turun, trendline tersebut dapat bertindak sebagai resistance.
4. Fibonacci Retracement
Fibonacci retracement adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi level-level support dan resisten berdasarkan rasio Fibonacci. Dengan menggunakan titik tertinggi dan terendah dalam periode waktu tertentu, trader dapat menggambar level-level retracement Fibonacci untuk menentukan level-level support dan resisten potensial.
5. Volume Profile
Volume profile adalah alat yang menampilkan volume perdagangan pada setiap level harga. Level-level dengan volume perdagangan yang tinggi cenderung menjadi support dan resisten yang kuat.
6. Horizontal Support and Resistance
Ini adalah metode sederhana di mana trader mengidentifikasi level-level support dan resistance berdasarkan harga historis di mana harga telah berbalik arah secara signifikan dalam masa lalu.
Baca juga: Analisa dengan Support dan Resistance Fondasi Strategi Trading
Fibonacci Retracement
Fibonacci retracement adalah alat yang populer dalam analisis teknikal yang digunakan untuk menentukan level-level support dan resisten potensial berdasarkan rasio Fibonacci. Rasio Fibonacci, seperti 23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%, dan 100%, digunakan untuk menunjukkan potensi level-level retracement dari pergerakan harga sebelumnya. Fibonacci retracement dapat digunakan bersama dengan alat analisis teknikal lainnya untuk meningkatkan akurasi penentuan support dan resistance.
Volume Profile
Volume profile adalah alat analisis teknikal yang menampilkan volume perdagangan pada setiap level harga. Dengan menggunakan volume profile, trader dapat mengidentifikasi level-level support dan resisten berdasarkan volume perdagangan yang tinggi atau rendah pada level-level tertentu.
1. High Volume Node (HVN): HVN adalah level-level di mana volume perdagangan tinggi terkonsentrasi. HVN sering bertindak sebagai level-level support dan resisten yang kuat karena banyaknya minat beli atau jual pada level tersebut.
2. Low Volume Node (LVN): LVN adalah level-level di mana volume perdagangan rendah terkonsentrasi. LVN sering dianggap sebagai level-level di mana harga dapat dengan mudah menembus karena kurangnya minat beli atau jual pada level tersebut.
Volume profile dapat digunakan bersama dengan alat analisis teknikal lainnya, seperti Fibonacci retracement atau moving averages, untuk meningkatkan akurasi penentuan support dan resistance.
Horizontal Support and Resistance
Horizontal support dan resisten adalah level-level support dan resisten yang ditentukan berdasarkan harga historis di mana harga telah berbalik arah secara signifikan dalam masa lalu. Metode ini sederhana, namun efektif dalam menentukan level-level kunci dalam trading.
Untuk menentukan horizontal support dan resistance, trader dapat melihat ke harga-harga yang telah menjadi titik balik penting dalam sejarah pergerakan harga. Misalnya, jika harga saham telah berbalik arah turun secara signifikan pada level harga $50, maka $50 dapat dianggap sebagai level resisten potensial di masa depan. Sebaliknya, jika harga telah berbalik arah naik pada level harga $40, maka $40 dapat dianggap sebagai level support potensial di masa depan.
Horizontal support dan resisten dapat digunakan bersama dengan analisis teknikal lainnya, seperti trendlines atau Fibonacci retracement, untuk meningkatkan akurasi penentuan support dan resistance.
Mau jadi trader andal dengan cuan maksimal? Yuk, mulai trading sekarang di sini!