Banyak sekali jenis Investasi yang ada di sekitar kita, dimulai Investasi yang real atau bahkan banyak penawaran – penawaran lainnya berupa Investasi seperti Trading Saham, Trading Cripto atau Investasi di Margin Trading (Forex, Indeks, Saham Tunggal AS, Oil dan Gold).
Tentunya dengan disertain berbagai aturan yang sudah ditetapkan oleh Regulator sebagai Pengawas akan berbagai investasi yang ada seperti di Pialang Berjangka dimana terdapat transaksi berupa Trading berbentuk Margin (Jaminan) trading. Lalu, apa itu margin trading dan bagaimana bisa menghasilkan passive income? Mari simak lebih lanjut di bawah ini!
Apa Itu Margin Trading?
Margin trading adalah praktik membeli aset menggunakan dana pinjaman dari pialang atau perusahaan sekuritas. Dalam margin trading, seorang investor menggunakan dana pinjaman untuk memperbesar potensi keuntungan dari investasi mereka. Namun, ini juga meningkatkan risiko karena investasi dilakukan dengan menggunakan uang pinjaman.
Margin trading dapat meningkatkan potensi keuntungan dari investasi, tetapi juga meningkatkan risiko. Jika nilai investasi turun, investor dapat mengalami kerugian yang lebih besar daripada investasi mereka awalnya. Oleh karena itu, margin trading memerlukan pemahaman yang baik tentang pasar dan strategi manajemen risiko yang tepat.
Sejarah Trading
Industri ini di Indonesia sudah berkembang dari tahun 1980 (kurang lebih). Bahkan, trading emas sudah ada dari tahun 1978 waktu itu di Bandung tepatnya. Mulai melibatkan pemerintah sebagai Pengawas dimulai tahun 2003 ke atas dengan hadirnya Bappebti sebagai regulator dari semua perusahaaan pialang yang ada.
Aspek-Aspek yang Bisa Diperhitungkan sebagai Passive Income yang Didapatkan
Ada beberapa jenis passive income yang bisa Anda dapatkan dari margin trading. Sebenarnya, jenis passive income ini tak hanya didapatkan dari proses trading, bisa juga dengan cara lain di luar proses trading. Mau tahu dari mana saja? Silakan cek langsung di bawah ini!
Edukasi Trading
Dari sisi edukasi dan training produk, sebenarnya banyak bisa didapat berupa kelas pempelajaran yang disediakan secara rutin oleh beberapa pialang yang mengedepankan edukasi bagi kepentingan nasabah dan bisa juga didapatkan di kelas komunitas yang tersebar dengan mudah sekarang. Namun, pemahaman dengan benar dan detail teknis apa yang harus dilakukan oleh nasabah baru atau para pemula itulah yang semakin rancu sampai hari ini dimana pemahaman dasar akan transaksi di Margin Trading ini dengan berbagai produk yang ada didalamnya lebih menjadikan investasi ini sebagai produk dengan tingkat spekulasi yang besar, itu dikarenakan minimnya pemahaman mendasar akan bagaimana trading dengan baik dan benar.
Baca juga: Prospek Investasi Properti: Pengertian Jenis, dan keuntungannya
Return on Investment (ROI)
ROI atau Return on Investment adalah ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi seberapa efektif suatu investasi dalam menghasilkan keuntungan relatif terhadap biaya investasi yang dilakukan. Passive income sendiri mengacu pada pendapatan yang diperoleh tanpa memerlukan partisipasi langsung yang signifikan dari individu tersebut setelah investasi awal dilakukan.
Jadi, ketika kita berbicara tentang “passive income dari ROI”, kita mengacu pada pendapatan yang diperoleh secara pasif dari hasil investasi yang dilakukan. Misalnya, seseorang yang memiliki investasi dalam bentuk properti dapat menerima pendapatan sewa bulanan sebagai passive income dari ROI. Atau seseorang yang memiliki saham dapat menerima dividen sebagai passive income dari ROI.
Risk Management
Risk management dalam konteks passive income dapat diinterpretasikan sebagai upaya untuk mengelola risiko terkait dengan sumber pendapatan pasif. Meskipun tidak memberikan pendapatan langsung, manajemen risiko dapat membantu melindungi pendapatan pasif yang sudah dimiliki atau yang akan datang dari potensi risiko yang dapat mengurangi atau menghilangkan pendapatan tersebut.
Baca juga: Potensi Bisnis Franchise: Pengertian dan Keuntungannya
Capital Gain
Capital gain tidak secara khusus dianggap sebagai passive income, karena biasanya melibatkan aktivitas aktif dalam investasi atau perdagangan. Namun, dalam beberapa kasus, seseorang dapat mempertimbangkan capital gain sebagai bentuk passive income dalam konteks tertentu.
Capital gain terjadi ketika nilai aset meningkat dari waktu ke waktu, dan keuntungan tersebut akan direalisasikan saat aset tersebut dijual atau direalisasikan. Misalnya, seseorang yang membeli saham dan kemudian menjualnya dengan harga yang lebih tinggi dari harga beli awal akan mendapatkan capital gain. Hal yang sama berlaku untuk properti, obligasi, atau investasi lainnya.
Bagaimana? Ingin mulai trading untuk hasilkan passive income? Yuk, jadi trader andal dengan cuan maksimal di sini!