Pasar global mencermati kembali arah kebijakan AS setelah Donald Trump memenangkan kontestasi presiden 2024. Mengacu pada kenaikan harga emas saat Trump menjabat pada 2016, pelaku pasar kini bertanya-tanya: Apakah kali ini harga emas dapat mencapai all-time high baru, bahkan melampaui $2,788 per troy ounce? Lalu bagaimana Potensi Emas di Era Trump 2025?
Daftar Isi
1. Kilas Balik 2016 dan Pergerakan Emas
2. Potensi Harga Emas di Era Trump 2024-2025
3. Faktor Pendukung Kenaikan Emas
4. Tantangan dan Perubahan Tren Emas
5. Kesimpulan Era Trump dan Prospek Emas 2025
1. Kilas Balik 2016 dan Pergerakan Emas
Pada 2016, kemenangan Trump disambut dengan volatilitas pasar, didorong oleh ketidakpastian kebijakan dan proyeksi perlambatan ekonomi global. Harga emas melonjak karena pelaku pasar mencari aset aman di tengah rencana Trump tentang proteksionisme, renegosiasi perjanjian perdagangan, dan pemotongan pajak besar-besaran yang berdampak pada inflasi. Meski kebijakan ekonomi yang pro-bisnis kerap dianggap menguntungkan pasar saham, ketidakpastian di bidang perdagangan dan anggaran federal justru mendukung kenaikan emas. Di sisi lain, Federal Reserve saat itu hanya menaikkan suku bunga secara perlahan, menciptakan momentum yang ideal bagi emas.
2. Potensi Harga Emas di Era Trump 2024-2025
Pada periode kedua ini, Trump mungkin melanjutkan agenda pro-nasionalisme ekonomi, yang dapat memicu ketidakpastian perdagangan internasional. Sementara itu, komitmen Trump terhadap stimulus fiskal yang lebih tinggi dapat meningkatkan inflasi, kondisi yang kerap memperkuat nilai emas. Goldman Sachs memperkirakan harga emas akan mencapai $3,000 pada akhir 2025, dengan memperhatikan inflasi tinggi yang dapat didorong oleh kebijakan stimulus fiskal. Bank of America bahkan memberikan target optimistis hingga $3,000 per troy ounce dalam beberapa tahun mendatang, melihat kekhawatiran inflasi sebagai pendorong kuat.
3. Faktor Pendukung Kenaikan Emas
- Inflasi dan Kebijakan Stimulus: Prospek kenaikan inflasi dari belanja fiskal akan membuat emas lebih menarik. Kenaikan harga emas pada 2020 membuktikan peran emas sebagai pelindung nilai ketika suku bunga rendah dan inflasi meningkat.
- Geopolitik dan Ketidakpastian: Dengan kebijakan yang condong pada proteksionisme, ketegangan di pasar global bisa meningkat. Peristiwa-peristiwa tersebut berpotensi mengakibatkan aliran modal ke aset-aset aman seperti emas.
- Kebijakan Moneter The Fed: Meskipun Trump mendukung ekonomi kuat, ketidakpastian pasar bisa memaksa The Fed untuk bersikap lebih akomodatif. Suku bunga rendah menjadi elemen kunci dalam penguatan harga emas, karena mengurangi opportunity cost bagi investor yang menyimpan emas.
4. Tantangan dan Perubahan Tren Emas
Tentu saja, ada tantangan untuk emas, terutama jika suku bunga dinaikkan untuk menahan inflasi berlebihan. Namun, jika The Fed menjaga tingkat suku bunga tetap rendah sementara inflasi meningkat, emas bisa menarik investor yang mencari aset lindung nilai. Di tahun 2025, tren kenaikan harga emas bukan hanya didorong oleh fundamental inflasi, tetapi juga oleh potensi ketegangan geopolitik dan kebijakan proteksionisme. Bagi investor, prospek ini menjadi panggilan untuk mempertimbangkan emas sebagai bagian penting dalam portofolio.
5. Kesimpulan Era Trump dan Prospek Emas di 2025
Dengan target ambisius dari Goldman Sachs dan Bank of America, emas dapat menjadi aset utama untuk lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian. Di tengah lingkungan kebijakan yang serupa dengan 2016, ada potensi kuat bahwa harga emas akan mencapai rekor baru pada 2025, seiring dengan peran emas sebagai “safe haven” di tengah kebijakan ekonomi yang kembali berubah.
Anda bisa ikut kelas gratis TPFx dengan click disini. Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Selamat trading dan semoga sukses!