FLASH NEWS
Economic News & Analysis
Dollar AS menguat pada Rabu setelah data harga konsumen AS sesuai dengan ekspektasi, memperkuat keyakinan bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada pekan depan. Selain itu, dollar AS juga terdorong oleh laporan Reuters yang menyebutkan bahwa China sedang mempertimbangkan untuk melemahkan mata uangnya tahun depan, yang berdampak pada pelemahan yuan dan mata uang Asia lainnya.
Indeks Harga Konsumen (CPI) di AS naik 0,3% pada bulan lalu, kenaikan terbesar sejak April, setelah selama empat bulan berturut-turut hanya meningkat sebesar 0,2%. Para ekonom yang disurvei oleh Reuters sebelumnya telah memperkirakan kenaikan sebesar 0,3%. Setelah rilis data ini, peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh The Fed pada 18 Desember meningkat hingga lebih dari 94%, menurut alat FedWatch dari CME Group.
Dollar AS juga mendapatkan dukungan dari laporan Reuters yang mengungkapkan bahwa para pemimpin dan pembuat kebijakan utama China sedang mempertimbangkan melemahkan yuan pada 2025 untuk menghadapi ancaman tarif yang lebih tinggi di bawah potensi kepresidenan kedua Donald Trump. Langkah ini mencerminkan kebutuhan China akan stimulus ekonomi yang lebih besar untuk melawan dampak tarif yang lebih besar. Dollar AS terakhir tercatat menguat 0,3% terhadap yuan offshore pada level 7,2825.
Mata uang yang terkait dengan eksposur China, seperti dollar Australia dan dollar Selandia Baru, melemah masing-masing sebesar 0,11% ke $0,6371 dan 0,26% ke $0,579, setelah keduanya menyentuh level terendah tahunan. Won Korea Selatan juga melemah, sementara yen Jepang mencuri perhatian setelah laporan Bloomberg mengindikasikan Bank of Japan (BoJ) tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga. Yen sempat menguat sebelumnya setelah data menunjukkan inflasi grosir di Jepang meningkat, yang mendukung kemungkinan kenaikan suku bunga oleh BoJ pekan depan. Namun, dollar akhirnya menguat 0,44% terhadap yen di level 152,63.
Sementara itu, Bank of Canada (BoC) pada Rabu memangkas suku bunga kebijakan sebesar 50 basis poin menjadi 3,25% untuk merespons perlambatan pertumbuhan ekonomi, yang mendorong dollar Kanada mendekati level terendah 4,5 tahun terhadap dollar AS. Satu dollar AS terakhir diperdagangkan di C$1,4156.
Di tengah pekan yang sibuk untuk kebijakan moneter, Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Nasional Swiss (SNB) dijadwalkan bertemu pada Kamis. Euro melemah 0,34% ke $1,0492, sementara franc Swiss turun 0,21% terhadap dollar di level 0,8846.
Di pasar saham global, indeks utama di Wall Street naik pada Rabu setelah data inflasi yang sesuai ekspektasi mendukung keyakinan pasar bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada akhir bulan ini. Nasdaq Composite memimpin penguatan dengan kenaikan 1,77% ke 20.034,89, diikuti oleh S&P 500 yang naik 0,82% ke 6.084,19. Namun, Dow Jones Industrial Average turun tipis 0,22% ke 44.148,56.
Harga emas spot naik 0,87% ke $2.717,14 per ounce, sementara kontrak berjangka emas AS ditutup 1,4% lebih tinggi pada $2.756,70. Di pasar minyak mentah, Brent crude naik $1,33 atau 1,84% ke $73,52 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) naik $1,70 atau 2,48% ke $70,29 per barel.
Prospek Harga Emas Hari Kamis (12/12)
Pergerakan emas di time frame H4 terlihat bahwa harga saat ini berada dalam tren naik dengan pola ascending channel dan telah mencapai area resistance utama di 2.721, yang ditandai dengan dua kotak kuning kecil. Level ini berpotensi menjadi titik reversal sementara jika gagal ditembus. Indikator RSI berada di level overbought sekitar 71, menunjukkan kemungkinan koreksi ke level support terdekat di 2.704 atau 2.692.
Jika harga berhasil menembus resistance 2.721 secara signifikan, target kenaikan berikutnya berada di 2.748 hingga 2.753. Namun, jika terjadi penurunan lebih dalam, support di 2.679 akan menjadi level kunci untuk diperhatikan.
Data Perdagangan pada hari Rabu (11/12)
Open: 2,694.00 High: 2,721.14 Low: 2,674.56 Close: 2,717.01 Range: 46.58
GOLD INTRADAY AREA
R1 2,721 R2 2,732 R3 2,748
S1 2,704 S2 2,692 S3 2,675
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 2.704 |
Profit Target Level | 2.720 |
Stop Loss Level | 2.690 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 2.720 |
Profit Target Level | 2.708 |
Stop Loss Level | 2.733 |
Prospek Harga Minyak Hari Kamis (12/12)
Pergerakan US Oil di time frame H4 terlihat bahwa harga saat ini mendekati area resistance penting di 70.50, yang ditandai dengan kotak kuning kecil. Jika harga gagal menembus resistance ini, potensi koreksi dapat membawa harga turun ke level support terdekat di 69.61. Tren naik saat ini masih didukung oleh posisi harga di atas SMA, namun indikator RSI yang berada di level 68 menunjukkan kondisi yang mendekati overbought, mengindikasikan potensi koreksi.
Jika harga berhasil menembus 70.50, target kenaikan berikutnya adalah 70.95-71.50. Sebaliknya, jika terjadi penurunan lebih dalam, support di 69.05 hingga 68.62 akan menjadi area kunci untuk pergerakan harga selanjutnya.
Data perdagangan pada hari Rabu (11/12)
Open: 68.41 High: 70.51 Low: 68.40 Close: 70.24 Range: 2.11
OIL INTRADAY AREA
R1 70.50 R2 70.95 R3 71.50
S1 69.61 S2 69.05 S3 68.62
OPEN POSITION | BUY |
Price Level | 69.10 |
Profit Target Level | 70.40 |
Stop Loss Level | 68.60 |
OPEN POSITION | SELL |
Price Level | 70.50 |
Profit Target Level | 69.80 |
Stop Loss Level | 71.00 |