Meskipun sudah memahami sebuah metode trading, namun terkadang seorang trader kerap kali dihadapkan dengan sebuah pilihan, time frame mana yang akan digunakan untuk menunjang metodenya tersebut. Situasi ini kerapkali membuat seorang trader merasa blunder, karena masing-masing time frame memberikan informasi arah harga yang berbeda. Dalam strategi penggunaan time frame, sebetulnya hal itu sangat tergantung kepada gaya trading dari masing-masing trader, apakah scalping, day trading, swing trading, atau position trading. Dan berikut ini adalah panduan cara memilih serta memanfaatkan time frame dengan tepat;
Daftar Isi
- Memahami Fungsi Time Frame
- Teknik Analisis Multi Time Frame (MTF)
- Pemilihan Time Frame berdasarkan Gaya Trading (trading style)
- Tips Memaksimalkan Analisis Time Frame
o Memahami Fungsi TIME FRAME yang tepat
Setiap time frame memiliki karakteristik yang berbeda ;
1. Time Frame Tinggi (D1, W1, Monthly):
- Untuk melihat trend jangka panjang dan gambaran besar market.
- Menghindari noise (pergerakan kecil yang tidak signifikan).
- Cocok untuk menentukan arah utama (bias) market.
2. Time Frame Menengah (H4, H1):
- Untuk mengidentifikasi trend jangka menengah dan mencari sinyal awal pembentukan tren.
- Digunakan oleh swing trader dan day trader.
3. Time Frame Rendah (M30, M15, M5):
- Untuk melihat pergerakan harga jangka pendek dan menentukan entry point.
- Sering digunakan oleh scalper atau day trader.
o Teknik analisis MULTI TIME FRAME (MTF)
Teknik ini melibatkan analisis di beberapa time frame sekaligus untuk mendapatkan konfirmasi sinyal yang lebih akurat.
Langkah-langkahnya TIME FRAME yang tepat:
1. Time Frame Utama (Trend Direction) – Gunakan time frame tinggi untuk menentukan trend utama.
Contoh: Jika menggunakan H4, lihat arah trend di D1.
2. Time Frame Eksekusi (Entry Point) – Gunakan time frame menengah atau rendah untuk mencari sinyal entry yang spesifik.
Contoh: Jika analisa utama di H4, entry bisa di M15 atau M30.
3. Time Frame Konfirmasi – Gunakan time frame yang lebih rendah lagi untuk memastikan tidak ada fake signal (sinyal palsu).
Contoh: Jika entry di M15, gunakan M5 untuk melihat detail pergerakan harga.
o Pemilihan TIME FRAME yang tepat berdasarkan GAYA TRADING (trading style)
a. Scalping
- Analisis: H1 atau M30 untuk melihat tren kecil.
- Entry: M5 atau M1.
- Kelebihan: Cepat mendapatkan profit.
- Kekurangan: Risiko noise tinggi, perlu fokus dan eksekusi cepat.
b. Day Trading
- Analisis: H1 atau H4.
- Entry: M15 atau M30.
- Kelebihan: Tidak memerlukan posisi terbuka berhari-hari.
- Kekurangan: Membutuhkan analisis intensif di siang hari.
c. Swing Trading
- Analisis: D1 atau H4 untuk menentukan trend.
- Entry: H1 atau M30 untuk mencari sinyal entry.
- Kelebihan: Posisi bisa ditahan beberapa hari, cocok untuk trader sibuk.
- Kekurangan: Membutuhkan modal lebih besar untuk menahan volatilitas harga.
d. Position Trading
- Analisis: Weekly (W1) atau Monthly (MN) untuk tren jangka panjang.
- Entry: D1 atau H4.
- Kelebihan: Minim noise, mengikuti tren panjang.
- Kekurangan: Membutuhkan kesabaran dan modal besar.
Contoh kominasi MULTI TIME FRAME (MTF)
Jika Anda seorang swing trader:
- Time Frame Utama (Trend): D1 → Tren naik (bullish).
- Time Frame Entry: H4 → Tunggu pullback ke support atau area demand.
- Konfirmasi Entry: H1 → Cari sinyal seperti pola candlestick atau indikator seperti RSI/MA.
Jika Anda seorang scalper:
- Time Frame Utama (Trend): H1 → Tren naik.
- Time Frame Entry: M5 → Tunggu sinyal breakout atau rejection di level support/resistance.
- Konfirmasi Entry: M1 → Eksekusi jika ada validasi sinyal.
o Tips MEMAKSIMALKAN analisis TIME FRAME yang tepat
- Sesuaikan Time Frame dengan Gaya Trading Anda: Pilih time frame yang sesuai dengan kecepatan eksekusi dan waktu Anda.
- Jangan Melawan Tren di Time Frame Lebih Tinggi: Selalu ikuti arah tren utama dari time frame lebih besar untuk meminimalisir risiko.
- Gunakan Indikator atau Pola Harga sebagai Konfirmasi: Jangan hanya mengandalkan time frame; gunakan indikator seperti Moving Average, RSI, atau pola candlestick.
- Manajemen Risiko: Apapun time frame yang digunakan, selalu tentukan stop loss dan take profit.
- Konsistensi: Fokus pada kombinasi time frame yang Anda kuasai dan terus lakukan evaluasi strategi.
Dengan memahami dan memanfaatkan multi time frame dengan baik, Anda bisa mendapatkan analisis yang lebih akurat serta entry point yang lebih tajam. Semoga bermanfaat.
Anda bisa ikut kelas gratis TPFx dengan click disini. Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Selamat trading dan semoga sukses!