Sejatinya, strategi hedging diciptakan sebagai pelindung risiko dalam trading. Namun dengan berbagai macam jenis dan kesulitan dalam kepala dan hatinya, banyak trader justru merasa bahwa risiko strategi hedging lebih besar dari trading dengan cara standard. Benarkah strategi hedging hanya menambah risiko? Seperti dulu pernah dibahas pada Strategi Hedging Bisa berbuah Profit Trading, hedging terbagi menjadi 2 jenis yaitu hedging terencana maupun tidak terencana. Umumnya, hedging terencana banyak dilakukan oleh trader-trader profesional yang telah paham betul dengan situasi dan kondisi pasar. Sedangkan hedging tidak terencana justru lebih banyak dilakukan oleh newbie. Dalam artikel ini akan sedikit diulas lebih lanjut tentang risiko strategi hedging tidak terencana, kesalahan-kesalahan dalam melepas posisi hedging, serta bagaimana mengatasinya.
Daftar Isi
- 1. Double spread, Double Commision, Double Stress!
- 2. Terjebak Dalam Endless Hedging
- 3. Salah Membuka Hedging
- 4. Salah Menentukan Timing
- 5. Salah Membuka Posisi
- 6. Cara Mengatasi Risiko Strategi Hedging
- 7. Bidik Keuntungan Saat Membuka Hedging
- 8. Belajar, Belajar, Belajar
- 9. Money Management Adalah Rajanya
1. Double spread, Double Commision, Double Stress!
Untuk melakukan strategi hedging, Anda diharuskan untuk membuka posisi Buy dan Sell dalam satu pasangan secara bersamaan atau dengan waktu relatif singkat. Kebanyakan akan berpendapat, dengan hal ini Anda tidak akan mendapat kerugian dan tinggal menunggu kapan harus membuka hedging. Namun, sudah tahukah Anda bahwa membuka posisi secara bersamaan di satu pair adalah hal yang impossible? Tidak percaya? Silahkan dicoba sendiri. Pada kondisi pasar sepi, selisih harga Bid dan Ask bisa terpaut 1 sampai 10 poin. Bagaimana dengan pasar yang ramai atau volatilitasnya sedang naik? Tentu saja lebih. Hal ini tidak termasuk jika Anda menggunakan pending order ataupun EA loh ya.
The point is, Anda telah rugi saat memutuskan untuk melakukan strategi hedging. Posisi yang dibuka dengan waktu relatif singkat tersebut tidak akan pernah menghasilkan keuntungan jika ditutup secara bersamaan! Oh, tunggu dulu, kenapa bisa terjadi hal seperti ini? Jawabannya sebenarnya simpel: spread. Spread membuat order Anda tidak akan pernah bisa ada pada tempat yang sama.
Tapi tunggu dulu, ada yang lain. Jika Anda menggunakan broker ECN, maka komisi juga akan dikenakan pada kedua posisi. Sedangkan over commission nanti adalah hal yang sangat dihindari para hedge fund dengan dana ratusan ribu hingga jutaan Dolar. Ini belum saya ikutkan biaya swap, loh. Mengingat kebanyakan dari Anda pasti telah memiliki akun bebas swap, bukan?
Tingginya biaya yang dihasilkan dari spread dan komisi sendiri saja sudah menjadi kerugian besar buat Anda. Hal ini belum ditambah dengan rasa was-was, stress, takut karena posisi masih terkunci selama berhari-hari. Double spread, double commission, double stress!
2. Terjebak Dalam Endless Strategi Hedging
Strategi hedging sering dianggap sebagai jalan keluar bagi trader untuk mengelola risiko. Namun, seperti dalam film Inception yang dibintangi Leonardo Dicaprio, hedging bisa menjadi jebakan jika dilakukan tanpa pemahaman yang matang. Anda bisa terjebak dalam apa yang disebut sebagai Endless Hedging, yaitu hedging yang terus-menerus di dalam posisi hedging lainnya.
o Endless Strategi Hedging: Risiko yang Mengintai
Banyak trader pemula belajar strategi hedging dari oknum yang kurang bertanggung jawab. Mereka mungkin mengaku sebagai trader profesional, penasihat keuangan, atau bahkan hedge fund manager. Dengan janji bahwa kerugian tidak akan bertambah, trader newbie sering diminta menambah posisi hedging atau jumlah transaksi dalam setiap hedging. Akibatnya, strategi berubah menjadi metode Martingale, yang lebih berisiko.
Pada strategi ini, pending order ditempatkan pada level-level tertentu dengan harapan tren baru akan terbentuk. Namun, jika harga terus bergerak di sekitar level tersebut tanpa arah yang jelas, trader bisa menghadapi jebakan yang sulit dihindari.
o Ketidakpastian dalam Strategi Hedging
Strategi hedging kerap diawali oleh rasa ketidakpastian terhadap tren pasar. Trader memasang pending order dengan lot kecil, misalnya 1 lot. Namun, ketika harga tetap berputar-putar di sekitar level tertentu hingga beberapa pending order tersentuh, masalah mulai muncul.
Trader pemula sering kali merasa bingung menghadapi situasi ini. Ketidakpastian akan tren pasar dapat membuat mereka ragu dalam mengambil keputusan. Apalagi, jika harga bergerak mundur setelah hedging dibuka atau tren baru mulai terbentuk terlambat.
o Dampak Terburuk Strategi Hedging yang Salah
Jika harga terus bergerak dalam rentang yang sama, posisi hedging bisa terkunci dalam waktu lama. Risiko terbesarnya adalah terkena Margin Call atau bahkan Stop Out sebelum posisi hedging selesai. Oleh karena itu, pemahaman dan manajemen risiko sangat penting saat menggunakan strategi ini.
Pahami risiko hedging secara mendalam sebelum menggunakannya. Dengan disiplin dan strategi yang matang, Anda dapat menghindari jebakan Endless Hedging dan tetap mengelola risiko dengan bijak.
Sudah mulai mual dan pusing? Terjebak dalam endless hedging bukan puncak dari segala risiko yang bisa terjadi saat Anda melakukan hedging. Resiko terbesar tentu saja ada saat Anda salah dalam proses membuka hedging. Pada dasarnya terdapat 3 kemungkinan yang dapat terjadi setelah Anda melepas hedging: untung, rugi, atau impas. Perihal ini, berikut beberapa simulasi yang dapat terjadi:
4. Salah Menentukan Timing
Dalam melepas posisi hedging, timing adalah unsur paling penting. Sayangnya, timing juga merupakan kesalahan yang paling sering dilakukan dalam membuka hedging. Umumnya, kesalahan timing terjadi karena seorang trader panik saat harga tiba-tiba bergerak melawan posisinya. Paniknya ini juga bisa bersambung hingga saat melepas posisi hedging. Jika tindakan membuka hedging dilakukan saat timing pas, sekurang-kurangnya keuntungan dan kerugian akan impas atau breakeven.
5. Salah Membuka Posisi
Selain timing, salah melepas posisi juga menjadi kesalahan yang sering terjadi oleh trader. Kebanyakan trader di Indonesia khususnya, tidak mengerti cara melepas hedging-nya. Mereka hanya memiliki pengetahuan kalau hedging itu dapat mengunci loss yang sedang mereka alami saat itu. Kurangnya pengetahuan ini bahkan diiringi dengan rasa malas untuk belajar. Seringkali pula, kesalahan melepas posisi timbul karena saran dari Fund Manager abal-abal.
Baik posisi maupun timing sama-sama penting. Meskipun posisi yang dilepas benar arahnya, tapi jika timing pelepasan kurang tepat, kerugian bisa jadi semakin membengkak bahkan menyebabkan Margin Call maupun Stop Out.
6. Cara Mengatasi Risiko Strategi Hedging
Anda masih bertahan membaca artikel ini? Jika ya, keinginan dan usaha Anda untuk belajar dan terus berkembang patut diacungi jempol. Pada bagian akhir ini, akan sedikit dibahas bagaimana cara mengatasi risiko strategi hedging. Solusi simpel untuk hal ini sebenarnya hanya ada satu: jangan pernah lakukan hedging sama sekali! Solusi ribetnya, mari kita bahas beberapa kemungkinan lain yang mungkin bisa Anda terapkan atau setidaknya pelajari.
7. Bidik Keuntungan Saat Membuka Strategi Hedging
Jika Anda tetap ngotot atau gagal menahan gatalnya tangan Anda untuk membuka posisi hedging, maka sebaiknya posisi Anda harus berakhir dengan keuntungan. Perlakukan strategi hedging layaknya strategi trading normal dengan batas-batas kekalahan, target keuntungan, dll. Toh, apa gunanya trading jika pada akhirnya Anda tidak mendapatkan keuntungan? Coba baca artikel strategi hedging sederhana ini jika tidak punya gambaran tentang hedging yang bisa menjadi hal menguntungkan. Selain itu, masih banyak strategi lain yang bisa digunakan dan disatukan dengan hedging.
8. Belajar, Belajar, Belajar
Sudah mulai cerah dan terang pikirannya? Tidak sia-sia bukan Anda membaca artikel tentang resiko strategi hedging ini bukan?Rasa penasaran Anda untuk mendapatkan keuntungan dari strategi hedging saat ini sudah meningkat bukan? Pada akhir artikel ini, akan saya sertakan beberapa referensi dan strategi yang dapat Anda gunakan bersama dengan hedging.
Selalu ingat, tidak ada Master dalam dunia trading forex. Manusia terus berevolusi, begitu pula dengan kondisi psikologi pasar. Jika Anda enggan untuk terus berkembang, maka tentu saja Anda akan tertinggal oleh yang lainnya. Jadi pusatkan pikiran Anda saat ini untuk terus belajar, belajar, dan belajar. Jika Anda bingung mulai dari mana, mungkin ada baiknya Anda mulai kembali dari basic. Perihal apa itu trend forex, mungkin? Perihal psikologi trader, mungkin?
Sebaiknya Anda baca baik-baik poin terakhir ini. Poin terakhir ini dapat menjadi obat dari berbagai macam penyakit trading. Jika Anda paham poin ini, bahkan dengan menggunakan strategi trading paling absurd sekalipun, Anda tidak akan pernah terkena MC atau SO.
9. Money Management Adalah Rajanya
Money Management adalah rajanya. Untuk hal ini mungkin bisa Anda baca lebih lengkap pada artikel money management yang baik. Tapi singkat dan ringkasnya, trading adalah bisnis. Jadi apabila bisnis ini mungkin telah menghabiskan banyak uang Anda, bukan karena Anda tidak bisa trading atau mental Anda lemah, tapi karena Anda tidak dapat mengatur dan mengontrol jalannya keuangan di akun trading Anda.
Coba tanyakan pada diri Anda sendiri, bagaimana sebuah perusahaan dapat mencapai keuntungan sangat tinggi dengan berbagai macam cost yang harus dikeluarkan? Karena pengaturan keuangannya. Sebuah perusahaan tahu bagaimana cara mengatur keluar masuknya jalur uang. Beberapa caranya mungkin dengan menghentikan beberapa produk yang tidak mendapat respon pasar memuaskan, melakukan pemetaan pasar, atau menyewa seorang akuntan dan penasehat keuangan yang handal. Semuanya dilakukan agar arus keuangan pada perusahaan dapat berjalan dengan baik, atau bisa Anda bilang menguntungkan.
Sekarang mari kita gunakan analogi yang sama pada trading. Baca lagi paragraf di atas, hanya saja ganti perusahaan dengan trading forex. Sudahkah Anda mengatur keluar masuknya dana Anda? Mempelajari pasar yang akan di masuki? Menutup semua posisi yang mendapat kerugian atau respon jelek dari pasar? Menyewa seorang mentor yang dapat mengajari Anda? Jika belum, mungkin sudah saatnya Anda memperbaiki diri.
Penutup Strategi Hedging
Bagaimana perjalanan Anda sepanjang artikel ini? cukup menegangkan? Worth it-kah waktu yang Anda habiskan untuk membaca artikel ini? Di bagian penutup, saya akan kembali mengingatkan sebagai penulis, bahwa hedging adalah suatu strategi trading dengan tingkat kesulitan yang sangat tinggi. Prosesnya kurang baik bagi proses belajar ataupun kondisi psikologis Anda, sehingga mungkin lebih baik apabila Anda cut loss dan mengakui kerugian.
Harap berhati-hati dalam melakukan hedging dan locking. Jika Anda tidak benar-benar mengerti bagaimana cara mengambil keputusan dalam proses hedging, atau hanya pernah mendengar hedging itu dapat mengunci loss Anda, sebaiknya STOP! Jangan pernah lakukan hedging lagi.
Anda bisa ikut kelas gratis TPFx dengan click disini. Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Selamat trading dan semoga sukses!