Market Highlight (10/03/2025)

feature market highlights

market highlightsFOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH

AUDUSD

Opportunty: Bearish  Range     0,63000 – 0,62000

Aussie terus menguat, membalikkan pelemahan sebelumnya karena meningkatnya perang dagang global dan perubahan kebijakan tarif Presiden Trump meningkatkan ketidakpastian pasar. Perkembangan ini menimbulkan kekhawatiran tentang potensi dampaknya terhadap ekonomi AS, yang memicu aksi jual besar-besaran pada aset berisiko. Meskipun demikian, Aussie masih berada di jalur untuk memperoleh kenaikan hampir 2% untuk minggu ini, didukung oleh pelemahan umum Dollar AS. Pertumbuhan PDB dan angka perdagangan Australia yang lebih kuat dari perkiraan juga memberikan dukungan tambahan terhadap mata uang ini. Mengenai kebijakan moneter, Deputi Gubernur RBA Andrew Hauser mencatat bahwa bank sentral memantau dengan saksama dampak dari meningkatnya ketegangan perdagangan global terhadap inflasi domestik. Ia menekankan bahwa masih terlalu dini untuk menyatakan kemenangan atas inflasi dan menganjurkan pendekatan yang hati-hati terhadap setiap pemotongan suku bunga lebih lanjut.

Pivot : 0,63095

R1 : 0,63373               S1 : 0,62817  

R2 : 0,63651               S2 : 0,62539

R3 : 0,63929               S3 : 0,62261


USDJPY

Opportunty: Bullish Range      148,000 – 149,000

Keperkasaan mata uang Yen terhadap Dollar AS terus berlangsung, terlebih hingga saat ini Yen Jepang menguat dan telah menyentuh level 146,939, mencapai level terkuatnya dalam 5 bulan di tengah meningkatnya permintaan safe haven. Disiis lain didorong oleh meningkatnya perang perdagangan global dan kebijakan tarif Presiden Trump yang berubah-ubah turut mendukung penguatan Yen. Perkembangan ini menimbulkan kekhawatiran tentang potensi dampaknya terhadap ekonomi AS, yang mendorong para pedagang untuk beralih dari Dollar AS ke Yen dan Franc Swiss. Di dalam negeri, Yen dan imbal hasil obligasi pemerintah Jepang telah didukung oleh ekspektasi kuat bahwa Bank of Japan akan terus menaikkan suku bunga tahun ini. Deputi Gubernur BOJ Shinichi Uchida mencatat minggu ini bahwa bank sentral dapat menaikkan suku bunga lebih lanjut jika perkiraan ekonominya terpenuhi, menandakan bahwa keluar dari program pelonggaran moneter yang ekstensif baru saja dimulai. Uchida juga menekankan bahwa kondisi moneter tetap sangat akomodatif, menyoroti bahwa pengurangan kepemilikan Obligasi Pemerintah Jepang oleh BOJ telah dibatasi.

Pivot : 147,692

R1 : 148,445                S1 : 147,189  

R2 : 148,948               S2 : 146,436

R3 : 149,701               S3 : 145,933


GBPUSD

Opportunity: Bullish menuju 1.2944 – 1.2976

Diluar perkiraan, pounds kembali menguat menyentuh level tertingginya di harga 1.2944 pada perdagangan akhir pekan kemarin. Rilisnya data Non-Farm Payroll U.S yang masih dibawah angka perkiraan membuat Dollar kembali tertekan. Tingkat angka pengangguran (Unemployment Rate) juga di luar perkiraan meningkat sebeaar 4.1% versus 4.0%.  Buruknya data ekonomi U.S membuat mata-uang Poundsterling berkesempatan untuk melanjutkan tren bullish nya. GBP masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini dampak dari lemahnya data ekonomi U.S.

Open : 1.2918      Pivot : 1.2917

R1 : 1.2930           S1 : 1.2900

R2 : 1.2944           S2 : 1.2887

R3 : 1.2976           S3 : 1.2873


EURUSD

Opportunity: Bullish menuju 1.0888 – 1.0910

EUR ditutup menguat pada perdagangan Jumat kemarin. Rilisnya data Tenaga-kerja U.S (Non-Farm Payroll) yang masih dibawah angka perkiraan membuat mata-uanh U.S Dollar kembali tertekan. Disisi lain angka pengangguran (Unemployment Rate) diluar perkiraan meningkat sebesar 4.1% versus 4.0% angka sebelumnya. EUR masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini dampak dari lemahnya data ekonomi U.S Amerika.

Open : 1.0828     Pivot : 1.0833

R1 : 1.0862       S1 : 1.0805

R2 : 1.0888       S2 : 1.0779

R3 : 1.0910       S3 : 1.0743


USDCHF

Opportunity: Bearish menuju 0.8766- 0.8746

Swiss Franc Ditutup menguat pada akhir perdagangan pekan kemarin. Rilisnya data Tenaga-kerja U.S (Non-Farm Payroll) yang masih di bawah angka perkiraan membuat nilai Indeks Dollar kembali tertekan. Disis-lain laporan data pengangguran (Unemployment) naik di atas angka perkiraan sebesar 4.1% versus 4.0% angka sebelumnya. Lemahnya data ekonomi U.S ini dimanfaatkan oleh Swiss Franc untuk menguat. CHF masih berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini dampak dari lemahnya ekonomi U.S Amerika.

Open : 0.8794     Pivot : 0.8803

R1 : 0.8823         S1 : 0.8783

R2 : 0.8839         S2 : 0.8766

R3 : 0.8859         S3 : 0.8746


DXY

Opportunty: Bearish  Range      103,500 – 103,200

Untuk kesekian kalinya pergerakan Indeks Dollar AS (DXY) terus berada dalam tekanan. Bahkan Indeks Dollar AS tetap mendekati level terendah 4 bulan di 103,122. Level tersebut menandai penurunan sesi kelima berturut-turut, penurunan terpanjang dalam hampir 1 tahun. Para pedagang menganalisis laporan sektor tenaga kerja, yang menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja menunjukkan sedikit tanda-tanda pelemahan. Ekonomi AS menambahkan 151 ribu lapangan kerja, sedikit kurang dari perkiraan 160 ribu, tingkat pengangguran secara tak terduga naik tipis menjadi 4,1% dan pertumbuhan upah melemah menjadi 0,3%, seperti yang diharapkan. Sementara itu, lapangan kerja pemerintah federal menurun sebesar 10 ribu, tetapi dampak penuh dari PHK DOGE belum terwujud. Selain itu, ketidakpastian yang sedang berlangsung seputar tarif terus membebani sentimen investor dan memicu kekhawatiran tentang prospek ekonomi AS. Presiden Trump akhirnya menangguhkan semua tarif pada produk yang tercakup dalam perjanjian perdagangan Amerika Utara hingga 2 April mendatang.

Pivot : 103,504

R1 : 103,887               S1 : 103,151  

R2 : 104,240                S2 : 102,768

R3 : 104,623               S3 : 102,415


market highlights

INDICES ZONE BY FEDI

NIKKEI

Opportunity: Bullish menuju 37,415

Indeks Nikkei 225 naik 0,77% menjadi ditutup pada 37.705, sedangkan indeks Topix yang lebih luas naik 1,22% menjadi 2.751 pada hari Kamis, menandai sesi keuntungan kedua berturut -turut. Rapat umum mengikuti pengumuman Presiden AS Donald Trump tentang pembebasan satu bulan untuk pembuat mobil dari tarifnya 25% untuk impor dari Kanada dan Meksiko.

Gedung Putih juga mengindikasikan bahwa Trump terbuka untuk konsesi tarif lebih lanjut, memudahkan kekhawatiran tentang potensi kejatuhan ekonomi. Sementara itu, Wakil Gubernur Bank Jepang Shinichi Uchida menyatakan minggu ini bahwa bank sentral dapat menaikkan suku bunga lebih lanjut jika perkiraannya dipenuhi, menekankan bahwa keluar dari program pelonggaran moneter yang luas baru saja dimulai.

Saham yang digerakkan oleh ekspor memimpin rapat umum, dengan keuntungan penting dari industri berat Mitsubishi (+10,8%), industri berat Kawasaki (+7,3%), Hitachi (+7,3%), Sony Group (+4%), dan ritel cepat (+1,2%).

Pivot : 36,938

R1 : 37,421                 S1 : 36,641

R2 : 37,718                 S2 : 36,158

R3 : 38.498                 S3 : 35,378


HANGSENG

Opportunity: Area koreksi menuju 23,769

Hang Seng merosot 138 poin atau 0,6% untuk ditutup pada 24.231 pada hari Jumat, mengambil kemenangan beruntun tiga hari. Penurunan ini mengikuti data perdagangan dari Cina yang mengungkapkan kemerosotan impor yang tak terduga selama Januari hingga Februari, sementara ekspor kehilangan momentum di tengah meningkatkan tekanan tarif AS.

Indeks mundur dari puncak tiga tahun ketika investor berubah hati-hati menjelang data CPI dan PPI Februari di China, ditetapkan untuk rilis selama akhir pekan. Kerugian berbasis luas, dengan saham properti, keuangan, dan teknologi yang memimpin penurunan. JD Logistics jatuh 14,0%setelah melaporkan pertumbuhan yang lebih lambat dalam laba bersih Q4, sedangkan manufaktur Semicon (-5,3%), robotika UBTECH (-4,8%), dan Techtronic Inds. (-2,7%) juga turun tajam.

Terlepas dari penurunan Jumat, Hang Seng naik 5,6% untuk minggu ini, pulih dari kerugian pada periode sebelumnya. Ini didorong oleh optimisme di sekitar sektor AI dan menandakan bahwa Cina sedang bersiap untuk memperluas stimulus fiskal tahun ini dan mempertahankan pelonggaran moneter untuk mendukung pemulihan ekonomi.

Pivot : 24,234

R1 : 24,466    S1 : 23,775

R2 : 24,925    S2 : 23,543

R3 : 25,616    S3 : 22,852


NASDAQ

Opportunity: Sell Limit: 20,430 | SL: 20,530 | TP: 20,000

Saham AS berjangka turun pada hari Senin karena investor menunggu laporan ekonomi penting, termasuk pembaruan sentimen dan inflasi konsumen. Sentimen pasar melemah lebih jauh setelah Presiden Donald Trump menggambarkan ekonomi sebagai menjalani “periode transisi” selama wawancara Fox News ketika ditanya tentang risiko resesi.

Pekan lalu, Dow turun 2,37%, S&P 500 meluncur 3,1%, dan komposit Nasdaq jatuh 3,45%, karena Wall Street berjuang dengan kebijakan perdagangan Trump yang berkembang dan mengintensifkan ketegangan perdagangan global.

Sementara itu, Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan pada hari Jumat bahwa bank sentral tidak terburu -buru untuk memangkas suku bunga, meskipun sengketa perdagangan yang sedang berlangsung dan ketidakpastian kebijakan terus mengaburkan prospek ekonomi. Di depan perusahaan, investor menonton laporan pendapatan minggu ini dari Oracle, Dick’s Sporting Goods, dan Adobe Systems, antara lain.

Pivot : 20,085.42

R1 : 20,405.33            S1 : 19,887.58

R2 : 20,603.17            S2 : 19,567.67

R3 : 21,120.92            S3 : 19,049.92



COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF

Gold

Opportunity: Sideway, dengan potensi testing resistance 2.930

Harga emas melemah tipis pada hari Jumat tetapi mencatatkan kenaikan mingguan, didukung oleh aliran investasi safe haven dan laporan pekerjaan AS yang menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja lebih rendah dari perkiraan pada Februari. Hal ini mengindikasikan bahwa Federal Reserve kemungkinan akan memangkas suku bunga tahun ini.

Harga emas spot turun 0,1% menjadi $2.906,04 per ounce pada pukul 01.46 siang waktu setempat, meskipun mencatat kenaikan sekitar 1,7% sepanjang minggu. Ketidakpastian akibat kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump menjadi salah satu faktor pendorong minat terhadap emas.

Dollar AS melemah ke level terendah dalam empat bulan terakhir dan mencatat penurunan mingguan terbesar sejak November 2022. Melemahnya dollar membuat harga emas yang dihargai dalam dollar menjadi lebih murah bagi pembeli asing, memberikan dorongan tambahan bagi logam mulia ini.

Pivot : 2.891

R1  2.930   R2  2.946   R3 2.957

S1  2.891   S2  2.877   S3 2.858


Oil

Opportunity: Bearish selama di bawah 68,07, target 65,20-64,86

Harga minyak melemah pada hari Senin di tengah kekhawatiran terhadap dampak tarif impor AS terhadap pertumbuhan ekonomi global dan permintaan bahan bakar. Kenaikan produksi dari negara-negara OPEC+ juga menekan harga minyak.

Minyak mentah Brent turun 25 sen atau 0,4% menjadi $70,11 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 28 sen atau 0,4% menjadi $66,76 per barel.

WTI mencatat penurunan mingguan ketujuh berturut-turut, sementara Brent mengalami penurunan mingguan ketiga. Penurunan ini dipicu oleh kebijakan tarif Presiden Trump yang sempat diberlakukan terhadap Kanada dan Meksiko, serta peningkatan pajak atas barang-barang China.

Pivot: 68,07

R1  68,07  R2  69,13  R3 70,57

S1  64,86   S2 63,76   S3 62,80


 

DAILY ECONOMIC DATA 


WEBINAR HARI INI (Senin, 10 Maret 2025)

Halo, Sobat Trader…

Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:

Dampak Isu Tarif Yang Masih Membebani Sentimen Pasar

Catat jam dan waktunya ya!

   Senin, 10 Maret 2025 
  13.00 WIB
   Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia

Silakan klik link di sini untuk join:

YouTube & Zoom

image-artikel