Dalam dunia trading, terdapat banyak sekali teknik entry yang bisa digunakan guna mendapatkan hasil yang diidamkan. Salah satu teknik entry yang cukup populer adalah dengan menggunakan pola chart Rounding Bottom atau juga dikenal dengan istilah Saucer Bottom (pola Mangkok).
Rounding Bottom menunjukkan akhir dari tren turun dan awal dari tren naik baru. Jadi pada hakikatnya, pola ini mengindikasikan bullish reversal dan peluang buy bagi trader. Namun di balik itu, hal apa saja yang harus diketahui dan diperhatikan dari pola ini?
Pengertian Pola Rounding Bottom
Pola Rounding Bottom atau Soucer Bottom adalah konfigurasi susunan candlestick yang menunjukkan tren harga akan mengalami pembalikan dari tren bearish ke arah tren bullish. Bisa dikatakan bahwa pola ini adalah kebalikan dari pola Rounding Top. Secara visual, pola ini terlihat membentuk setengah lingkaran di bagian bawah karena terbentuk dari dinamika level-level terendah (Low) di ujung downtrend.
Pola ini juga memiliki neckline yang menandai level-level tertinggi dari pergerakan harga. Biasanya, breakout dari neckline akan menjadi konfirmasi buy yang dinantikan trader.
Cara Identifikasi Pola Rounding Bottom
Saat pola terbentuk, biasanya terlihat volume yang cukup tinggi dikarenakan banyak trader yang menjual posisi short mereka. Ketika harga stabil dan tekanan jual menurun, kemungkinan volume akan menjadi lebih stabil. Itulah mengapa, indikator volume dapat juga digunakan untuk melihat kapan pola ini terbentuk.
Baca juga: Pengertian swap pada trading forex
Dari pembahasan di atas, ada beberapa langkah cerdas dan efektif untuk menggunakan Pola Rounding Bottom.
- Ketahui konsolidasi harga pada bentuk setengah lingkaran setelah terjadi tren menurun yang berkepanjangan.
- Pastikan harga telah memiliki minimal 5 titik bawah (swing low) yang membentuk pola setengah lingkaran; di mana titik pertama dan kelima adalah yang paling tinggi, sementara titik ketiga ada di level paling rendah.
- Konfirmasi neckline setelah ada setidaknya dua kali percobaan dari titik atas (swing high) harga untuk melampaui garis tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan Pola Rounding Bottom
Sama halnya dengan jenis pola lainnya, terdapat kelebihan dan kekurangan yang perlu diketahui sebelum menggunakan pola Rounding Bottom. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan pola ini secara umum:
Kelebihan:
- Pola grafik cukup akurat.
- Stop loss dan target take profit terdefinisikan dengan baik.
- Bekerja dengan baik bila dikombinasikan dengan indikator momentum dan rasio Fibonacci.
Kekurangan:
- Perlu ketilitian dan kejelian yang tinggi.
- Tidak terlalu cocok untuk trader yang menginginkan hasil cepat.
Baca juga: Catat! Ini Kiat Penting Seputar Trading Dengan Price Action
Nah, itulah pembahasan mengenai pola rounding bottom. Rounding Bottom boleh dikatakan sebagai salah satu pola grafik yang sangat bisa diandalkan dalam melakukan analisis pasar karena secara gambaran dan konsep lebih mudah dimengerti. Selain itu, pola harga ini juga memiliki tingkat akurasi tinggi sehingga sangat bisa diandalkan.
Meskipun begitu, diperlukan ketelitian dan kejelian dalam melihat pola ini sehingga akan memakan waktu yang cukup lama dalam praktiknya. Maka dari itu, pola ini sangat cocok untuk trader yang menginginkan keuntungan lebih besar dari pembalikan tren mayor.
Ingin belajar trading Komoditi ataupun forex? Yuk, buka Jurnal TPFX sekarang dan temukan ilmu trading yang terpercaya! Jangan lupa daftar menjadi trader di sini! TPFx merupakan perusahaan broker terpercaya dan diawasi serta diregulasi oleh BAPPEBTI