Memiliki rencana strategi trading adalah hal yang mendasar dalam trading saham, forex, dan komoditi lain. Dengan trading plan, strategi kita menjadi lebih terarah, lebih siap akan risiko, dan memiliki target yang terjangkau. Meski perencanaannya begitu nampak mudah dan gampang, dalam pelaksanaannya memang tidaklah mudah untuk selalu disiplin mengikuti trading plan yang sudah disusun. Apalagi jika Anda tipe orang yang fleksibel, Anda bisa mengubah plan jika Anda menemukan ide-ide baru dan dalam frekuensi yang sering. Benar bukan ?
Maka, mari kita periksa, faktor apa saja yang menjadi sebab kesulitan mengikuti trading plan di awal.
Trading Plan
Kita perlu memeriksa kembali, apakah trading plan kita sudah mencakup semua minus plus dari segala risiko yang ada? Apakah target profit setiap transaksi saya tidak terlalu tinggi ? Berapakah besaran risiko yang disanggupi setiap melakukan transaksi/trading? Berapa jumlah modal yang saya sisihkan dari uang dingin, untuk trading ? Berdasarkan faktor apa saja, saya memilih produk ini ? Berapa jumlah maksimal cut loss saya dalam sehari ?
Pastikan bahwa batas risiko Anda sesuai dengan toleransi dan target profit yang terjangkau. Melalui metode Risk-to-Reward and Ratio, kita bisa mempertimbangkan rasio 1:2, yaitu agar winning rate Anda tetap dalam skala rendah namun target profit Anda bisa mencapai dua kali lipat batas risiko.
Keadaan Emosi
Sebagai trader pemula, hendaknya Anda tidak terlalu sering membuat keputusan hanya berdasarkan emosi. Banyak hal yang perlu Anda pikirkan matang-matang. Waktu yang tepat masuk ke market, berapa harga yang sedang bagus untuk dibeli dan dijual, dan lain-lain.
Contohnya, ketika Anda memilih order buy disaat Anda berada di posisi profit, kemudian tiba-tiba harga turun sehingga Anda menjadi loss, dan langsung impulsif tutup order dalam kondisi rugi, atau cut loss. Sayangnya, tidak lama harga nya kembali naik dan menguntungkan secara trading plan Anda. Anda pun menyesal. Disinilah fungsi pentingnya sebuah trading plan yang bertujuan agar anda disiplin didalam transaksi/trading, di harga berapa level Buy atau Sell (entry posisi di market) , patuhi level stop loss dan level take profitnya yang sudah di tentukan sebelumnya.
Memang, kejadian seperti ini sangatlah wajar sehingga menimbulkan penyesalan. Namun pelajaran yang bisa diambil, kita harus siap mental dan psikologi dalam pergerakan harga yang cukup cepat dan besar (volatilitas).
Jika Anda tertarik untuk belajar trading saham, foreks, saham atau indeks saham, Anda bisa melihat E-book ataupun webinar dan seminar seputar trading online dari TPFx. Selama lebih dari 18 tahun TPFx sudah dipercaya oleh lebih dari 20.000 nasabah untuk melakukan transaksi trading di berbagai instrumen seperti indeks saham, forex, komoditi, dan oli. Sekarang giliran Anda yang mendapatkan manfaat dari trading! Buat akun Anda di sini!
