Kenali Karakteristik Pola Marubozu dan Cara Penggunaannya

Pola candlestick adalah alat analisis teknikal yang populer dalam trading forex. Salah satu pola yang sering digunakan adalah pola Marubozu. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi secara mendalam pola Marubozu, mengenal karakteristiknya, dan bagaimana kita dapat menggunakannya sebagai sinyal untuk menginformasikan keputusan trading forex.

Apa Itu Pola Marubozu?

Pola Marubozu adalah pola candlestick yang terdiri dari sebuah lilin dengan tubuh yang panjang dan tidak ada sumbu atas atau bawah yang signifikan. Pola ini mengindikasikan dominasi kuat dari pembeli (Marubozu bullish) atau penjual (Marubozu bearish) selama periode waktu tertentu. Tubuh yang panjang menunjukkan perbedaan yang besar antara harga pembukaan dan penutupan.

Pada pola Marubozu bullish, tubuh lilin panjang berwarna hijau atau putih, menandakan tekanan pembeli yang kuat. Ini berarti harga pembukaan pada awal periode waktu mendekati harga terendah dan harga penutupan pada akhir periode mendekati harga tertinggi. Ketika pola Marubozu bullish muncul, ini mengindikasikan optimisme pasar yang tinggi.

Sebaliknya, pada pola Marubozu bearish, tubuh lilin panjang berwarna merah atau hitam, menandakan tekanan penjual yang kuat. Ini berarti harga pembukaan pada awal periode mendekati harga tertinggi dan harga penutupan pada akhir periode mendekati harga terendah. Ketika pola Marubozu bearish muncul, ini mengindikasikan sentimen pasar yang bearish.

Karakteristik Pola Marubozu

Dengan memahami karakteristik pola Marubozu, trader dapat menggunakannya sebagai alat bantu dalam mengidentifikasi sentimen pasar, mengkonfirmasi tren, dan mengambil keputusan trading yang lebih informasional. Pola Marubozu memiliki karakteristik yang khas dan mudah dikenali dalam analisis candlestick.

Karakteristik utama dari pola Marubozu adalah memiliki tubuh yang panjang. Tubuh yang panjang menunjukkan perbedaan yang besar antara harga pembukaan dan harga penutupan selama periode waktu tertentu. Pada pola Marubozu bullish, tubuh yang panjang mengindikasikan bahwa harga ditutup pada level tertinggi, sedangkan pada pola Marubozu bearish, tubuh yang panjang menunjukkan harga penutupan pada level terendah.

Karakteristik penting lainnya dari pola Marubozu adalah tidak adanya sumbu atas atau bawah yang signifikan. Sumbu yang muncul pada pola Marubozu haruslah sangat pendek atau hampir tidak ada sama sekali. Hal ini menunjukkan dominasi yang kuat dari pembeli (pada Marubozu bullish) atau penjual (pada Marubozu bearish) sepanjang periode waktu tersebut.

Pada pola Marubozu bullish, tubuh lilin panjang akan berwarna hijau atau putih, sedangkan pada pola Marubozu bearish, tubuh lilin panjang akan berwarna merah atau hitam. Warna tubuh lilin ini dapat berbeda-beda tergantung pada preferensi platform atau grafik yang digunakan.

Baca juga: Wajib Tahu! Cara Membaca Tweezer Top dan Bottom Plus Tips Penggunaannya

Pola Marubozu mencerminkan kekuatan sentimen pasar yang kuat. Marubozu bullish menunjukkan dominasi pembeli yang kuat, sedangkan Marubozu bearish menunjukkan dominasi penjual yang kuat. Karena tubuh lilin panjang menunjukkan perbedaan harga yang signifikan, hal ini mengindikasikan bahwa satu pihak (pembeli atau penjual) memiliki kendali penuh atas pergerakan harga.

Pola Marubozu dapat memberikan indikasi apakah tren saat ini akan berlanjut atau mengalami pembalikan. Jika pola Marubozu bullish muncul setelah periode tren naik yang kuat, ini dapat menjadi konfirmasi bahwa tren bullish masih berlanjut. Sebaliknya, jika pola Marubozu bearish muncul setelah periode tren turun yang kuat, ini dapat menjadi konfirmasi bahwa tren bearish masih berlanjut.

Pola Candlestick yang Cocok dengan Pola Marubozu

Pola candlestick yang cocok dengan pola Marubozu adalah pola candlestick pembalikan atau pola candlestick konfirmasi. Berikut beberapa pola candlestick yang bisa dipertimbangkan:

  1. Doji: Pola Doji terjadi ketika harga pembukaan dan penutupan hampir sama atau sangat mirip, sehingga tubuh candlestick sangat pendek. Doji mengindikasikan ketidakpastian pasar dan keseimbangan antara pembeli dan penjual. Ketika pola Doji terbentuk setelah pola Marubozu, ini dapat menjadi sinyal potensial bahwa pembalikan harga mungkin terjadi. Namun, konfirmasi tambahan diperlukan sebelum membuat keputusan trading.
  2. Engulfing: Pola Engulfing terdiri dari dua candlestick di mana candlestick kedua sepenuhnya “menelan” (engulf) candlestick pertama. Jika pola Engulfing terjadi setelah pola Marubozu, di mana candlestick kedua menelan tubuh panjang Marubozu, ini bisa menjadi indikasi bahwa pembalikan harga sedang terjadi. Pola Engulfing bullish setelah Marubozu bearish atau pola Engulfing bearish setelah Marubozu bullish bisa menjadi sinyal yang cukup kuat.
  3. Piercing Pattern dan Dark Cloud Cover: Piercing Pattern terjadi ketika candlestick kedua menembus lebih dari setengah panjang candlestick pertama setelah Marubozu bearish. Ini bisa menjadi indikasi bahwa tekanan jual berkurang dan pembalikan harga mungkin terjadi. Sebaliknya, Dark Cloud Cover terjadi ketika candlestick kedua menembus lebih dari setengah panjang candlestick pertama setelah Marubozu bullish. Ini bisa menjadi indikasi bahwa tekanan beli berkurang dan pembalikan harga mungkin terjadi.
  4. Hammer dan Hanging Man: Hammer terjadi ketika harga penutupan mendekati atau sama dengan harga tertinggi pada Marubozu bearish, sedangkan Hanging Man terjadi ketika harga penutupan mendekati atau sama dengan harga terendah pada Marubozu bullish. Kedua pola ini menunjukkan potensi pembalikan harga, terutama ketika terjadi setelah tren yang kuat.

Tips Menggunakan Pola Marubozu sebagai Sinyal Trading

Menggunakan pola Marubozu sebagai sinyal trading dapat menjadi strategi yang efektif dalam analisis teknikal. Berikut ini adalah beberapa tips untuk menggunakan pola Marubozu sebagai sinyal trading:

  1. Identifikasi Konfirmasi Tren: Pola Marubozu bisa digunakan untuk mengkonfirmasi kelanjutan tren yang sedang terjadi. Jika Anda melihat pola Marubozu bullish setelah periode tren naik yang kuat, ini dapat menjadi sinyal bahwa tren naik masih berlanjut. Sebaliknya, jika pola Marubozu bearish muncul setelah periode tren turun yang kuat, ini dapat menjadi sinyal bahwa tren turun masih berlanjut. Dengan mengidentifikasi pola Marubozu sebagai konfirmasi tren, Anda dapat memilih untuk melakukan transaksi yang searah dengan tren yang sedang terjadi.
  2. Gunakan Level Stop Loss dan Target Keuntungan yang Tepat: Saat menggunakan pola Marubozu sebagai sinyal trading, penting untuk menetapkan level stop loss dan target keuntungan yang tepat. Untuk transaksi beli setelah pola Marubozu bullish, Anda dapat menempatkan stop loss di bawah harga pembukaan dan menetapkan target keuntungan berdasarkan level resistensi atau pergerakan harga sebelumnya. Sebaliknya, untuk transaksi jual setelah pola Marubozu bearish, Anda dapat menempatkan stop loss di atas harga pembukaan dan menetapkan target keuntungan berdasarkan level support atau pergerakan harga sebelumnya. Menggunakan level stop loss dan target keuntungan yang tepat membantu melindungi modal Anda dan mengelola risiko dengan baik.
  3. Perhatikan Konfirmasi Tambahan: Meskipun pola Marubozu bisa memberikan sinyal trading yang kuat, penting untuk selalu mengkonfirmasi sinyal tersebut dengan indikator teknikal atau analisis tambahan. Anda dapat menggunakan alat bantu seperti indikator osilator, moving average, atau level support dan resistensi untuk mengkonfirmasi sinyal pola Marubozu. Jika indikator teknikal dan analisis tambahan menguatkan sinyal pola Marubozu, ini meningkatkan tingkat kepercayaan Anda dalam mengambil keputusan trading.
  4. Gunakan Time Frame yang Sesuai: Pola Marubozu dapat muncul pada berbagai time frame, mulai dari time frame jangka pendek hingga time frame jangka panjang. Pilih time frame yang sesuai dengan gaya trading Anda dan strategi yang digunakan. Jika Anda melakukan trading intraday, fokuslah pada time frame yang lebih rendah seperti 15 menit atau 1 jam. Namun, jika Anda melakukan trading jangka panjang, gunakan time frame yang lebih tinggi seperti harian atau mingguan. Menggunakan time frame yang sesuai membantu Anda melihat gambaran yang lebih komprehensif dan memperoleh sinyal yang lebih akurat.

    Baca juga: 13 Jebakan Pola Harmonik yang Wajib Trader Tahu

  5. Kelola Risiko dengan Bijak: Terakhir, tetaplah mengelola risiko dengan bijak saat menggunakan pola Marubozu sebagai sinyal trading. Tetapkan batasan risiko yang sesuai dengan toleransi risiko Anda dan pastikan Anda menggunakan ukuran posisi yang tepat sesuai dengan ukuran akun Anda. Jaga disiplin dalam mengikuti rencana trading dan jangan tergoda untuk mengabaikan pengelolaan risiko hanya karena melihat pola Marubozu yang kuat. Pengelolaan risiko yang baik adalah kunci keberhasilan jangka panjang dalam trading.

Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat menggunakan pola Marubozu sebagai sinyal trading yang efektif. Penting untuk selalu melakukan uji coba dan evaluasi terhadap strategi trading Anda, serta mengadaptasinya sesuai dengan kondisi pasar yang terus berubah.

Ingin belajar trading Komoditi ataupun forex? Yuk, buka Jurnal TPFX sekarang dan temukan ilmu trading yang terpercaya! Jangan lupa daftar menjadi trader di sini! TPFx merupakan perusahaan broker forex terpercaya dan diawasi serta diregulasi oleh BAPPEBTI.

image-artikel