Memasuki dunia trading adalah langkah yang menarik dan penuh potensi keuntungan. Namun, untuk mencapai kesuksesan dalam trading, langkah pertama yang penting adalah melakukan entry trading dengan bijak. Entry trading melibatkan pengambilan keputusan yang tepat untuk masuk ke pasar pada saat yang tepat dengan harapan mendapatkan keuntungan.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi panduan lengkap tentang entry trading, termasuk pentingnya analisis pasar, penggunaan alat dan indikator teknikal, manajemen risiko, serta tips praktis untuk membuat keputusan entry yang akurat. Dengan pemahaman yang baik tentang entry trading, Anda akan dapat mengoptimalkan potensi keuntungan dan mengurangi risiko dalam aktivitas trading Anda. Mari kita mulai perjalanan kita menuju kesuksesan trading dengan panduan lengkap ini.
Apa Itu Entry dalam Trading?
Entry dalam trading mengacu pada tindakan masuk ke dalam suatu posisi trading. Ini adalah saat ketika seorang trader membuka posisi untuk membeli (long) atau menjual (short) instrumen keuangan, seperti saham, mata uang, atau komoditas. Entry adalah langkah awal dalam proses trading di mana trader mengambil keputusan untuk masuk ke pasar dengan harapan mendapatkan keuntungan.
Proses entry melibatkan analisis pasar dan penggunaan analisis teknikal dan fundamental untuk mengidentifikasi peluang trading yang menarik. Tujuan dari entry adalah untuk masuk ke pasar pada saat yang tepat dengan harapan bahwa harga instrumen akan bergerak sesuai dengan prediksi atau strategi trading yang telah ditentukan.
Sebelum melakukan entry, trader biasanya akan melakukan riset dan analisis terlebih dahulu untuk mengidentifikasi peluang yang berpotensi menguntungkan. Mereka akan memperhatikan faktor-faktor seperti tren pasar, level support dan resistance, pola candlestick, indikator teknikal, dan berbagai faktor lainnya untuk membuat keputusan entry yang baik.
Keputusan entry harus mempertimbangkan faktor-faktor risiko dan potensi keuntungan. Trader perlu menentukan level stop loss (batasan kerugian) dan target profit (batasan keuntungan) untuk mengelola risiko mereka. Selain itu, disiplin dan manajemen risiko yang baik juga penting dalam proses entry untuk menjaga kestabilan dan keberlanjutan dalam trading.
Entry yang baik membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang pasar dan strategi trading yang digunakan. Ini juga memerlukan kesabaran dan disiplin dalam menunggu kondisi yang sesuai dengan rencana trading. Seorang trader yang terlatih akan mengembangkan pemahaman yang baik tentang kapan dan bagaimana melakukan entry yang optimal dalam berbagai kondisi pasar.
Baca juga: Penting! Jurus Jitu Untuk Menentukan Exit Trade dalam Trading Forex
Tips Entry Trading Akurat untuk Pemula
1. Menggunakan Limit Order Untuk Entry
Limit order adalah tipe order dalam trading di mana Anda menentukan harga maksimum untuk membeli atau harga minimum untuk menjual aset. Dalam limit order, Anda mengatur batas harga di mana Anda bersedia memasuki atau keluar dari posisi trading. Jika harga pasar mencapai atau lebih baik dari level yang Anda tetapkan, order akan dieksekusi. Namun, jika harga pasar tidak mencapai level yang Anda tentukan, order tidak akan terisi dan akan tetap tertunda hingga harga mencapai level tersebut.
Limit order memberikan Anda lebih banyak kontrol atas harga yang ingin Anda dapatkan saat memasuki atau keluar dari posisi trading. Dengan menggunakan limit order, Anda dapat menghindari masuk ke pasar pada harga yang tidak menguntungkan atau keluar pada harga yang tidak diinginkan.
Menggunakan limit order untuk akurasi level entry memungkinkan Anda untuk masuk ke pasar pada level yang diinginkan tanpa harus secara aktif memantau pergerakan harga. Hal ini membantu Anda menjaga disiplin dan menghindari emosi dalam pengambilan keputusan trading. Namun, perlu diingat bahwa eksekusi limit order tidak selalu terjamin, terutama jika harga tidak mencapai level limit order yang ditentukan.
Limit order lainnya adalah stop order. Menggunakan stop order untuk akurasi level entry memungkinkan Anda untuk mengambil posisi dengan presisi dan disiplin sesuai dengan rencana trading Anda. Hal ini membantu mengurangi emosi dalam pengambilan keputusan trading dan memastikan bahwa Anda memasuki pasar pada level yang diinginkan. Namun, penting juga untuk memahami bahwa eksekusi stop order dapat terpengaruh oleh slippage, terutama dalam kondisi pasar yang volatil atau likuiditas yang rendah. Oleh karena itu, perhatikan risiko tersebut dan pastikan Anda memilih level stop order yang realistis dan sesuai dengan kondisi pasar saat ini.
2. Lakukan Pengaturan Trading pada Penutupan Pasar (New York Close)
Menetapkan setup trading pada penutupan pasar (New York Close) memiliki kepentingan yang signifikan dalam mengoptimalkan akurasi level entry trading. Penutupan pasar New York adalah waktu terakhir dalam sesi perdagangan harian di pasar forex. Pada saat ini, likuiditas pasar cenderung tinggi dan harga dianggap lebih stabil. Dalam banyak kasus, harga penutupan pasar New York digunakan sebagai acuan untuk mengkonfirmasi sinyal dan level entry. Dengan menggunakan harga penutupan ini, Anda mendapatkan kepastian tentang harga yang diterima saat masuk posisi.
Selain itu, fluktuasi harga cenderung berkurang karena kurangnya partisipasi pasar yang signifikan. Hal ini mengurangi risiko terjadinya lonjakan harga atau pergerakan harga yang tidak stabil. Dengan menetapkan setup trading pada penutupan pasar, Anda dapat menghindari situasi di mana harga dapat dengan cepat berubah dan mempengaruhi eksekusi trading Anda.
Untuk menghindari ‘noise’ pasar Anda bisa melakukan analisa dan setup pada sekitar waktu tersebut, menentukan level-level resistance dan support yang penting, melihat sinyal trading yang mungkin terjadi dan memperkirakan trend pergerakan harga pada hari berikutnya. Untuk analisa sangat dianjurkan untuk menggunakan time frame daily.
3. Perhatikan Tren, Level, dan Sinyal
Konfluensi TLS (Trend, Level, Signal) adalah pendekatan trading yang menggabungkan tiga elemen penting dalam analisis teknikal untuk mengidentifikasi posisi entry yang lebih kuat dan berpotensi menguntungkan. Trend mengacu pada arah pergerakan harga yang dominan. Dalam konfluensi TLS, penting untuk mengidentifikasi tren yang kuat sebagai landasan utama. Contohnya, jika tren secara keseluruhan bullish (naik), kita ingin mencari peluang untuk masuk posisi beli saat retracement (pulback) dalam arah tren tersebut.
Level mengacu pada area support dan resistance yang signifikan di chart. Dalam konfluensi TLS, kita mencari level-level ini yang sejalan dengan tren dan berpotensi menjadi area di mana harga dapat berbalik atau melanjutkan trennya. Contohnya, jika ada level resistance yang signifikan dalam tren naik, kita dapat mencari sinyal pembalikan bearish di dekat level tersebut untuk masuk posisi jual.
Sedangkan signal merujuk pada indikator atau pola harga yang memberikan sinyal trading. Dalam konfluensi TLS, kita mencari sinyal yang mendukung arah tren dan level yang telah diidentifikasi sebelumnya. Contohnya, jika tren naik dan ada level support yang signifikan, kita dapat mencari pola candlestick bullish di dekat level tersebut sebagai sinyal masuk posisi beli.
Contohnya adalah Pada saat tren naik yang kuat terlihat di chart harian. Harga akan mengalami retracement ke level support yang signifikan. Di sekitar level support tersebut, terbentuk pola candlestick bullish seperti hammer atau bullish engulfing. Anda bisa konfirmasi sinyal juga diberikan oleh indikator teknikal seperti Stochastic Oscillator yang menunjukkan oversold. Dalam hal ini, trader dapat masuk posisi beli dengan stop loss yang ditempatkan di bawah level support dan target profit yang ditentukan berdasarkan level resistance berikutnya. Dengan menggabungkan konfluensi TLS, trader dapat mengidentifikasi peluang trading dengan probabilitas yang lebih tinggi.
Baca juga: Pentingnya Bearish dan Bullish Untuk Posisi Entry dan Exit
4. Kriteria Entry Trading yang Perlu Diperhatikan
Ada beberapa kriteria yang harus Anda perhatikan saat akan melakukan entry trading. Contohnya adalah pergerakan tren, level support resistance, pola price action, volume trading, risk-reward ratio, serta time frame yang tepat. Dengan memperhatikan kriteria-kriteria ini, Anda dapat meningkatkan akurasi dan kesuksesan dalam entry trading Anda. Selalu ingat untuk menggabungkan analisis teknikal dan fundamental serta tetap konsisten dengan rencana trading Anda.
Disiplinlah dalam mengikuti rencana trading Anda dan tunggulah hingga Anda mendapatkan sinyal yang sesuai dengan kriteria Anda. Jangan tergoda untuk masuk ke setiap peluang trading yang muncul. Tunggu hingga Anda mendapatkan sinyal yang kuat dan sesuai dengan strategi Anda sebelum masuk ke pasar. Jangan lupa untuk evaluasi terhadap hasil trading Anda secara teratur. Pelajari dari kesalahan dan pelajari juga dari keberhasilan Anda. Teruslah belajar dan mengasah keterampilan trading Anda untuk meningkatkan kualitas entry trading Anda.
Ingin belajar trading Komoditi ataupun forex? Yuk, buka Jurnal TPFX sekarang dan temukan ilmu trading yang terpercaya! Jangan lupa daftar menjadi trader di sini! TPFx merupakan perusahaan broker forex terpercaya dan diawasi serta diregulasi oleh BAPPEBTI.