Investor pemula mungkin akan bingung bursa berjangka dan akan keliru dengan bursa saham. Keduanya juga punya istilah-istilah khusus yang perlu dipahami agar tidak salah langkah. Jangan sampai keliru sebelum melakukan transaksi, sebaiknya pahami dulu dalam pembahasan berikut ini.
Pengertian Bursa Berjangka Komoditas
Bursa berjangka sudah ada di Indonesia berdasarkan UU No 32 Tahun 1997 tentang perdagangan berjangka komoditi yang diubah menjadi UU No 10 tahun 2011. Untuk para investor pemula pasti belum memahami istilah bursa berjangka ini.
Menurut Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) bursa berjangka adalah badan usaha yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk kegiatan jual beli komoditi berdasarkan kontrak berjangka, kontrak derivatif syariah, dan/atau kontrak derivatif lainnya.
ICDX atau yang dikenal dengan Indonesia Commodity and Derivatives Exchange memiliki pemahaman bahwa bursa berjangka adalah tempat atau fasilitas jual beli kontrak atas sejumlah komoditas atau instrumen keuangan dengan harga tertentu. Akan tetapi, orang yang bertransaksi tidak mengetahui dengan siapa Ia bertransaksi. Barang yang telah disetujui pun dilakukan setelah kontrak dibuat dan dilakukan pada saat yang akan datang.
Perbedaan Bursa Saham dan Bursa Berjangka
Bagi investor pemula, terkadang masih bingung mengenai bursa berjangka dan bursa saham. Perbedaan yang sangat signifikan antara bursa saham dan bursa berjangka adalah barang yang diperdagangkan. Agar tidak bingung, yuk simak penjelasan lebih lanjut berikut ini.
1. Produk yang Diperdagangkan
Saham merupakan surat kepemilikan atas suatu perusahaan. Pada bursa saham, yang diperdagangkan adalah porsi kepemilikannya. Lain halnya dengan bursa berjangka. Di bursa berjangka yang diperdagangkan adalah kontrak berjangka komoditi.
Produk komoditi yang dimaksud, antara lain komoditi pertanian, kehutanan, pertambangan, industri hulu, serta jasa. Tiap komoditi yang diperdagangkan akan dipaparkan sejelas-jelasnya mengenai spesifikasi kontrak yang diperjualbelikan. Seperti jumlah, kualitas, waktu penyerahan, batas lot, batas yang dilaporkan, maksimal pembelian, dan lainnya.
Baca juga: Mari Kenali 2 Jenis Trader Di Dalam Perdagangan Komoditas
2. Penyelesaian Transaksi
Perbedaan kedua adalah waktu penyelesaian transaksi. Pada bursa saham, penyelesaian dilakukan di hari dan waktu yang sama saat saham tersebut diperjualbelikan. Perbedaannya dengan bursa berjangka adalah sistem penyelesaiannya baik untuk pemenuhan kewajiban ataupun penyerahan komoditi dilakukan di kemudian hari sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam kontrak.
Kontrak perdagangan berjangka tidak diterbitkan seperti pada penerbitan saham, tetapi terbentuk sewaktu ada pihak pembeli (disebut dengan istilah long) dan ada pihak penjual (short). Pihak pembeli dan penjual kontrak bakal menciptakan kontrak baru setiap kali mereka mencapai kesepakatan.
3. Pembayaran atau Skema Kebutuhan Modal
Transaksi yang terjadi di bursa saham dikenakan 100 persen senilai yang diperjualbelikan oleh emiten ke pembeli. Perbedaannya dengan bursa berjangka adalah menggunakan margin sebagai skema kebutuhan modal. Margin yang dimaksud adalah setoran uang senilai nilai kontrak yang diperjualbelikan dalam persentase sekitar 3-5 persen dari nilai kontrak.
4. Peluang Keuntungan
Risiko trading komoditi pada bursa berjangka termasuk high risk high return, namun hal ini belum tentu pada investasi saham. Walaupun ada juga saham yang high risk high return. Selain itu, peluang keuntungan bursa berjangka dapat dilihat saat realisasi pada waktu beli dan jual jika posisinya ditutup.
Selain itu, nasabah bisa menjual kontrak sebelum jatuh tempo. Akan tetapi, jika ada perubahan harga komoditas, maka bisa mendatangkan keuntungan ataupun kerugian yang amat besar. Perbedaanya pada bursa saham adalah, investor akan mengetahui untung rugi pada waktu menjual saham yang dimilikinya.
Baca juga: Apakah Harga Komoditas Memiliki Volatilitas yang Tinggi?
5. Manfaat
Bursa saham memiliki manfaat berupa mendapatkan dana dari masyarakat untuk emiten (perusahaan) dan investor (masyarakat) bisa mendapatkan keuntungan dari berinvestasi pada lot saham yang dibeli dalam bentuk efek, obligasi, reksadana, ataupun instrumen lainnya.
Sedangkan pada bursa berjangka, manfaatnya berupa pengelolaan risiko melalui sarana lindung nilai (hedging), dan pembentukan harga komoditi (price discovery). Harga yang ditentukan di bursa berjangka akan menjadi harga acuan para pelaku usaha baik petani, UKM, ataupun produsen untuk melakukan transaksi di pasar fisik. Harga ini terbilang wajar dan transparan karena hanya dilakukan oleh/melalui anggota bursa, mewakili nasabah atau dirinya sendiri, yang berarti antara pembeli dan penjual kontrak berjangka tidak saling kenal/mengetahui secara langsung.
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai perbedaan bursa saham dan bursa berjangka. Meski sering dianggap sama, keduanya ternyata punya perbedaan yang jelas. Ingin belajar trading Komoditi ataupun forex? Yuk, buka Jurnal TPFX sekarang dan temukan ilmu trading yang terpercaya! Jangan lupa daftar menjadi trader di sini! TPFx merupakan perusahaan broker terpercaya dan diawasi serta diregulasi oleh BAPPEBTI. Semoga bermanfaat bagi Anda yang ingin memulai investasi!