Dalam dunia trading, candlestick pattern seperti Morning Star merupakan salah satu sinyal yang populer digunakan untuk mengidentifikasi potensi pembalikan tren. Morning Star adalah pola tiga candle yang sering muncul pada akhir tren bearish, dan menandakan bahwa harga kemungkinan akan bergerak bullish.
Artikel ini akan membahas secara lengkap bagaimana mengenali, menginterpretasi, dan mengaplikasikan strategi Morning Star dalam trading Anda. Jika Anda tertarik untuk meningkatkan pemahaman tentang pola candlestick dan ingin memperkuat kemampuan trading, mari kita jelajahi bersama strategi yang menarik ini!
Mengenal Morning Star Candle
Morning Star adalah pola candlestick yang terbentuk dalam analisis teknikal dan mengindikasikan pembalikan dari tren penurunan (bearish) menjadi tren naik (bullish). Pola Morning Star terdiri dari tiga candlestick dan biasanya muncul setelah periode penurunan harga yang kuat. Berikut adalah komponen-komponen yang terdapat dalam pola Morning Star:
- Candlestick pertama: Candlestick pertama adalah candlestick bearish (merah) yang menunjukkan dominasi penjual. Ukurannya dapat bervariasi, tetapi semakin besar ukuran body-nya, semakin kuat tekanan penjual.
- Candlestick kedua: Candlestick kedua merupakan candlestick dengan body kecil, baik berwarna merah atau hijau. Body yang kecil menunjukkan kehawatiran atau keragu-raguan antara penjual dan pembeli.
- Candlestick ketiga: Candlestick ketiga adalah candlestick bullish (hijau) yang menunjukkan dominasi pembeli. Ukuran body yang besar menunjukkan kekuatan pembeli yang kuat.
Pola Morning Star mengindikasikan adanya potensi perubahan tren dari bearish menjadi bullish. Ketika pola ini terbentuk, hal ini menunjukkan bahwa tekanan penjual mulai melemah dan pembeli mengambil alih kendali. Ini bisa menjadi sinyal untuk masuk ke posisi beli (long) atau keluar dari posisi jual (short).
Umumnya, Morning Star muncul setelah downtrend terjadi selama beberapa waktu. Setelah pembentukan pola ini, harga akan beralih menjadi uptrend. Jadi apabila terdapat pola menyerupai Morning Star candle yang tidak terbentuk di ujung downtrend, maka sinyalnya tidak bisa dikatakan valid menandakan bullish reversal.
Pola Morning Star terbaik adalah yang muncul pada level support. Kemunculannya di area tersebut menjadi sinyal konfirmasi tambahan untuk mendukung akurasi saat trading reversal. Alasannya karena support biasanya merupakan area yang sudah beberapa kali diuji secara historis, sehingga ada kecenderungan harga kembali berbalik naik setelah mengujinya.
Baca juga: Hammer vs Doji: Mana yang Lebih Akurat dan Terbaik?
Mengapa Penting Menggunakan Indikator Tambahan?
Morning Star pada dasarnya adalah pola candlestick yang mengindikasikan pembalikan bullish. Namun, menggunakan indikator dapat memberikan konfirmasi tambahan terhadap sinyal ini. Indikator dapat membantu mengkonfirmasi apakah kondisi pasar sesuai dengan pola Morning Star atau tidak. Indikator dapat memberikan informasi tentang kekuatan tren saat ini dan apakah pembalikan potensial setelah Morning Star cukup kuat. Misalnya, indikator momentum seperti RSI dapat membantu mengidentifikasi kejenuhan pasar atau divergensi yang dapat mengindikasikan perubahan tren.
Salah satu risiko paling utama adalah retracement yang justru menjadi penanda bahwa harga akan meneruskan downtrend dan bukannya naik. Selain itu, karena pola ini tak bisa memberikan petunjuk kekuatan sinyal, trader akan kesulitan mencari level untuk membuka posisi. Jika salah langkah, trader bisa entry di level yang kurang menguntungkan. Dengan menggunakan indikator, trader dapat memperoleh titik entry dan exit yang lebih akurat. Indikator dapat memberikan sinyal tambahan yang membantu dalam menentukan timing yang tepat untuk masuk atau keluar dari perdagangan.
Indikator yang Sering Digunakan Bersama dengan Morning Star Candle
Ada dua indikator yang sering digunakan dengan Morning Star Candle. Yang pertama adalah Stochastic, dan yang kedua adalah Bollinger Bands.
Strategi Morning Star Dengan Stochastics
Strategi Morning Star dengan Stochastics adalah pendekatan trading yang menggabungkan pola candlestick Morning Star dengan indikator Stochastics. Stochastics adalah indikator momentum yang membantu mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold di pasar. Dengan menggunakan kedua alat ini bersama-sama, trader dapat mencari peluang trading yang lebih akurat.
Pertama, trader perlu mengidentifikasi pola Morning Star di chart. Morning Star terdiri dari tiga candlestick: candlestick bearish, diikuti oleh gap ke bawah atau candlestick kecil dengan body kecil, dan diikuti oleh candlestick bullish yang menutup di atas setengah body candlestick pertama. : Setelah mengidentifikasi pola Morning Star, trader kemudian melihat indikator Stochastics untuk konfirmasi. Stochastics terdiri dari dua garis, yaitu %K (garis cepat) dan %D (garis lambat). Ketika kedua garis tersebut berada di area oversold (di bawah 20), ini mengindikasikan bahwa pasar mungkin terlalu jenuh jual. Jika kedua garis bergerak naik dari area oversold, ini adalah sinyal konfirmasi bahwa pembalikan bullish mungkin terjadi.
Setelah mendapatkan konfirmasi dari Stochastics, trader dapat mempertimbangkan untuk masuk posisi beli. Ini dapat dilakukan dengan menempatkan order beli di atas level tertinggi candlestick bullish dalam pola Morning Star. Sebagai alternatif, trader juga dapat menunggu candlestick bullish berikutnya untuk konfirmasi lebih lanjut sebelum masuk posisi.
Baca juga: 8 Tips Penting Trading Menggunakan Candlestick Heikin Ashi
Strategi Morning Star dengan Bollinger Bands
Indikator Bollinger Bands dapat membantu trader untuk melihat pergerakan harga yang memetakan dua deviasi standar di titik positif dan negatif. Deviasi standar adalah konsep statistik yang digunakan dalam trading untuk mengukur volatilitas atau fluktuasi harga dari suatu aset atau instrumen keuangan. Dalam konteks trading, deviasi standar memberikan gambaran tentang sejauh mana harga aset dapat bergerak dari nilai rata-rata atau harga tengahnya.
Deviasi standar juga digunakan dalam analisis Bollinger Bands, di mana deviasi standar digunakan untuk menghitung lebar band dan memberikan informasi tentang seberapa luas kisaran harga saat ini dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Jika Ingin menggunakan strategi ini untuk membuka posisi, para trader harus memperhatikan beberapa aspek berikut ini:
- Pola Morning Star harus sudah terbentuk pada grafik harga dan menyentuh garis bawah Bollinger Bands.
- Pembentukan Morning Star candle wajib didahului dengan downtrend.
- Trader juga harus memasang Stop Loss di level Low dari Morning Star candle.
- Exit posisi bisa dilakukan dengan jarak kurang lebih 10 candle dari posisi entry jika kondisi pola Morning Star tidak menyentuh garis tengah Bollinger Bands.
- Apabila Morning Star candle terbentuk hingga menggapai pita tengah Bollinger, maka lebih baik segera exit saat ada candle yang menyentuh garis atas Bollinger Bands.
Stop Loss dapat diaplikasikan pada titik Low dari pola Morning Star candle yang muncul. Setelah itu, jika Anda ingin exit, tunggulah setidaknya 10 candle. Jika harga belum mencapai garis atas Bollinger, maka target bisa disesuaikan dengan kondisi harga hingga mencapai level tersebut.
Ingin belajar trading Komoditi ataupun forex? Yuk, buka Jurnal TPFX sekarang dan temukan ilmu trading yang terpercaya! Jangan lupa daftar menjadi trader di sini! TPFx merupakan perusahaan broker forex terpercaya dan diawasi serta diregulasi oleh BAPPEBTI.