Catat! Ini Teknik Scalping Time Frame 15 Menit dengan EMA 20

Scalping adalah strategi trading yang berfokus pada mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga kecil dalam waktu singkat. EMA 20 adalah salah satu indikator teknikal yang populer digunakan dalam scalping karena memberikan gambaran tren secara lebih cepat dan sensitif terhadap pergerakan harga. Mari kita jelajahi bagaimana menggunakan EMA 20 sebagai alat yang efektif dalam strategi scalping untuk meningkatkan peluang trading dengan time frame 15 menit.

Apa Itu EMA dan EMA 20?

EMA (Exponential Moving Average) adalah jenis rata-rata pergerakan yang digunakan dalam analisis teknikal. Ini adalah indikator tren yang memberikan lebih banyak bobot pada data harga terkini, sehingga lebih responsif terhadap perubahan harga dibandingkan dengan SMA (Simple Moving Average) yang memberikan bobot yang sama pada setiap data.

Perhitungan EMA melibatkan dua faktor utama: periode dan multiplier. EMA 20 (Exponential Moving Average 20) adalah indikator teknikal yang menghitung rata-rata harga penutupan dalam periode 20 candlestick terakhir. Bedanya dengan SMA (Simple Moving Average) adalah EMA memberikan bobot lebih tinggi pada data harga terbaru, sehingga merespons perubahan harga lebih cepat. 

Periode adalah jumlah data harga yang digunakan dalam perhitungan, misalnya, EMA 20 akan menggunakan 20 data harga terakhir. Dengan menggunakan EMA 20, trader dapat mengidentifikasi tren pasar dengan lebih sensitif dan mengambil keputusan trading berdasarkan pergerakan harga yang lebih baru. Indikator ini sering digunakan dalam berbagai strategi trading untuk membantu mengenali arah tren dan sinyal entry. Multiplier adalah faktor yang mengontrol bobot yang diberikan pada data harga terkini. Multiplier biasanya dihitung dengan rumus 2 / (periode + 1).

Proses perhitungan EMA dimulai dengan menghitung nilai EMA pertama sebagai nilai SMA (Simple Moving Average) untuk periode tertentu. Setelah itu, nilai EMA selanjutnya dihitung berdasarkan data harga terkini dan nilai EMA sebelumnya dengan menggunakan rumus:

EMA = (Harga Saat Ini – EMA Sebelumnya) x Multiplier + EMA Sebelumnya

EMA terus dihitung berdasarkan data harga terbaru untuk menciptakan garis EMA yang responsif terhadap perubahan harga. Garis EMA sering digunakan sebagai indikator tren, level support, dan resistance dinamis, serta sinyal entry dan exit dalam trading. EMA merupakan salah satu jenis indikator lagging, di mana harga sebelumnya akan menentukan arah tren yang akan datang. EMA 20 merupakan settingan periode terbaik untuk grafik 15 menit.

Baca juga: Wajib Tahu! Strategi Menggunakan Price Action sebagai Filter untuk Stop Order

Cara Mengenali Tren dengan EMA 20?

Cara mengenali tren dengan EMA 20 melibatkan penggunaan Exponential Moving Average (EMA) dengan periode 20. EMA adalah indikator tren yang memberikan lebih banyak bobot pada data harga terkini, sehingga lebih responsif terhadap perubahan harga. 

  • Perhatikan arah EMA 20: Jika garis EMA 20 cenderung naik, menunjukkan tren naik (uptrend). Sebaliknya, jika EMA 20 cenderung turun, menunjukkan tren turun (downtrend).
  • Gunakan EMA 20 sebagai Support dan Resistance Dinamis: Ketika harga bergerak di atas EMA 20, EMA ini berfungsi sebagai level support. Sebaliknya, ketika harga berada di bawah EMA 20, EMA ini berperan sebagai level resistance.
  • Perhatikan Relasi Harga dan EMA 20: Jika harga berada di atas EMA 20 dan terus bergerak di atasnya, konfirmasi tren naik lebih kuat. Sebaliknya, jika harga berada di bawah EMA 20 dan terus bergerak di bawahnya, konfirmasi tren turun lebih kuat.
  • Cari Sinyal Cross EMA 20: Perpotongan antara harga dengan EMA 20 dapat memberikan sinyal entry dan exit. Jika harga memotong EMA 20 dari bawah ke atas, ini mengindikasikan potensi tren naik. Sebaliknya, jika harga memotong EMA 20 dari atas ke bawah, ini mengindikasikan potensi tren turun.
  • Gunakan EMA 20 dalam Kombinasi dengan Indikator Lain: Untuk meningkatkan keakuratan analisis, kombinasikan EMA 20 dengan indikator lain seperti MACD, RSI, atau Stochastic untuk mendapatkan konfirmasi lebih lanjut tentang tren yang sedang terjadi.
  • Pergerakan harga berada di atas EMA 20 dan mengarah ke sudut jam dua (atau sebaliknya ke arah jam 4 ketika downtrend).

Berdasarkan grafik di atas, EMA 20 mengarah ke atas dan harga berada di titik kedua higher low. Maka, grafik menggambarkan bahwa kondisi harga sedang berada pada uptrend. Setelah itu, trader bisa melakukan pengaturan trading plan agar bisa mendapatkan sinyal entry. Jangan lupa perhatikan grafik lanjutan di bawah ini. Dari grafik tersebut bisa dikatakan, harga terus naik secara signifikan.

Bagaimana Cara Menemukan Sinyal Entry dengan EMA 20?

Menemukan sinyal entry dengan EMA 20 melibatkan dua skenario utama: saat harga bergerak di atas EMA 20 untuk sinyal entry beli (buy) atau saat harga bergerak di bawah EMA 20 untuk sinyal entry jual (sell). Berikut adalah langkah-langkah untuk menemukan sinyal entry dengan EMA 20:

1. Sinyal Entry Buy:

      • Perhatikan grafik harga. Jika harga bergerak di atas EMA 20, ini mengindikasikan adanya tren naik (uptrend).
      • Tunggu hingga harga mengalami retracement atau pullback dan menyentuh atau mendekati EMA 20.
      • Cari momen ketika harga memantul kembali dari EMA 20 dan mulai naik kembali.
      • Ini adalah saat yang tepat untuk masuk posisi buy karena harga kemungkinan akan melanjutkan tren naiknya.

2. Sinyal Entry Sell:

      • Perhatikan grafik harga. Jika harga bergerak di bawah EMA 20, ini mengindikasikan adanya tren turun (downtrend).
      • Tunggu hingga harga mengalami retracement atau pullback dan menyentuh atau mendekati EMA 20 dari bawah.
      • Cari momen ketika harga memantul kembali dari EMA 20 dan mulai turun kembali.
      • Ini adalah saat yang tepat untuk masuk posisi sell karena harga kemungkinan akan melanjutkan tren turunnya.

Selain itu, Anda juga bisa mengamati tren pada time frame lebih kecil. Setelah diubah ke time frame 15 menit, terlihat harga berada pada kondisi Uptrend dengan kenaikan cukup signifikan. Pada time frame 15 menit inilah trader dapat mengamati sinyal serta melakukan entry posisi.

Dari grafik di atas, terlihat sinyal entry nampak setelah terjadi breakout di atas zona resistensi pada grafik harian. Terlihat jelas bahwa harga bergerak di sekitar EMA 20 yang kemudian bisa dijadikan sebagai titik entry Buy ideal. Kedua, sinyal entry Buy dapat terkonfirmasi setelah adanya penembusan zona resistance dengan didukung adanya volume trading besar.  Bisa dilihat bahwa harga naik secara konsisten

Apakah EMA 20 Bisa Digunakan untuk Day Trading?

Ya, EMA 20 (Exponential Moving Average dengan periode 20) bisa digunakan untuk day trading. EMA 20 adalah salah satu indikator yang populer digunakan oleh para day trader karena memberikan sinyal yang lebih cepat dan sensitif terhadap pergerakan harga dibandingkan dengan Simple Moving Average (SMA).

Keunggulan EMA 20 untuk day trading antara lain:

  1. Responsif terhadap pergerakan harga: EMA 20 merespons pergerakan harga lebih cepat karena memberikan bobot lebih besar pada data harga terbaru.
  2. Identifikasi tren intraday: EMA 20 membantu day trader untuk mengidentifikasi tren intraday dengan lebih mudah dan cepat. Saat harga berada di atas EMA 20, menunjukkan adanya tren naik (uptrend), dan sebaliknya, saat harga berada di bawah EMA 20, menunjukkan adanya tren turun (downtrend).
  3. Sinyal entry dan exit: Day trader dapat menggunakan EMA 20 untuk mencari sinyal entry dan sinyal exit yang potensial. Misalnya, ketika harga melewati EMA 20 dari bawah, memberikan sinyal beli (buy), dan ketika harga melewati EMA 20 dari atas, memberikan sinyal jual (sell).
  4. Kombinasi dengan indikator lain: EMA 20 sering digunakan bersama dengan indikator teknikal lain, seperti RSI, MACD, atau Bollinger Bands, untuk mengonfirmasi sinyal dan meningkatkan keakuratan analisis.

Baca juga: Pemula Wajib Tahu Cara Membaca Indikator MACD Berdasarkan Fungsinya

Namun, seperti semua indikator teknikal, EMA 20 juga memiliki batasan. Sinyal-sinyal yang dihasilkan dapat mengalami keterlambatan atau menghasilkan sinyal palsu pada kondisi pasar tertentu. Oleh karena itu, penting untuk selalu mengkonfirmasi sinyal EMA 20 dengan analisis tambahan sebelum melakukan entry atau exit posisi. Selain itu, manajemen risiko yang baik tetap menjadi kunci kesuksesan dalam day trading, termasuk menentukan level stop loss dan target profit yang tepat untuk mengendalikan risiko dan mengoptimalkan potensi keuntungan.

Ingin belajar trading Komoditi ataupun forex? Yuk, buka Jurnal TPFX sekarang dan temukan ilmu trading yang terpercaya! Jangan lupa daftar menjadi trader di sini! TPFx merupakan perusahaan broker forex terpercaya dan diawasi serta diregulasi oleh BAPPEBTI.

image-artikel