Ini Lho Strategi Triangle Moving Averages yang Harus Anda Tahu

Triangle Moving Averages (TMA) adalah alat yang menarik yang menggabungkan kekuatan Moving Averages dengan identifikasi pola segitiga dalam pergerakan harga. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang strategi perdagangan yang melibatkan TMA, membahas bagaimana trader dapat menggunakannya untuk mengidentifikasi peluang perdagangan yang menguntungkan, serta bagaimana mengambil keputusan masuk dan keluar yang bijak dalam dunia perdagangan yang penuh tantangan. Dengan memahami strategi ini, Anda akan dapat meningkatkan kemampuan analisis teknis Anda dan menjadi lebih percaya diri dalam menghadapi pasar keuangan yang dinamis.

Apa Itu Triangle Moving Averages?

Triangle Moving Averages (TMA) adalah suatu pendekatan unik dalam analisis teknis yang menggabungkan dua konsep utama: Moving Averages (MA) dan pola segitiga. Moving Averages adalah indikator yang menghitung rata-rata harga dalam periode waktu tertentu untuk membantu mengidentifikasi tren dan pola pergerakan harga. Di sisi lain, pola segitiga adalah pola chart yang mewakili konsolidasi harga di antara garis tren yang semakin mendekat, menciptakan bentuk segitiga. TMA menyatukan kedua konsep ini untuk memberikan gambaran yang lebih kaya dan terintegrasi tentang pergerakan harga.

Dalam TMA, kita memadukan dua Simple Moving Averages (SMA) dari harga tertinggi (High) dan SMA dari harga terendah (Low). Ini menciptakan dua garis Moving Averages yang membentuk koridor di antara dua titik harga ekstrem. Kedua garis ini berfungsi sebagai batas segitiga yang semakin mendekat, menciptakan pola segitiga yang berwujud dalam grafik harga. TMA, dengan kata lain, memvisualisasikan pola segitiga di atas grafik melalui konstruksi dua Moving Averages ini.

Konsep ini membawa manfaat signifikan. Pertama, Moving Averages membantu menghaluskan fluktuasi harga harian, memungkinkan kita melihat tren umum dengan lebih jelas. Kedua, pola segitiga membantu mengenali saat-saat konsolidasi harga yang mungkin menunjukkan penumpukan energi sebelum pergerakan harga signifikan. Integrasi ini memungkinkan kita untuk mengamati potensi pola segitiga sambil melihat dampak tren umum melalui Moving Averages.

Dengan demikian, TMA membantu mengidentifikasi potensi titik balik harga (reversal) dan peluang trading. Saat harga mendekati titik puncak segitiga, kita bisa mengantisipasi breakout atau pergerakan signifikan, terutama jika ini terjadi bersamaan dengan persilangan antara garis SMA High dan SMA Low. Jadi, TMA memungkinkan analis dan trader untuk menggabungkan kekuatan Moving Averages yang responsif dengan pola segitiga yang menggambarkan momentum harga. Dalam menjalani perdagangan yang kompleks, konsep ini bisa menjadi alat yang berharga dalam mengambil keputusan yang lebih terinformasi.

Baca juga: Kupas Tuntas Strategi Climatic Move dalam Trading!

Komponen Triangle Moving Averages

Triangle Moving Averages (TMA) dihitung dengan menggabungkan dua Simple Moving Averages (SMA) yang masing-masing didasarkan pada rata-rata pergerakan harga tertinggi (High) dan terendah (Low). Konsep ini menciptakan dua garis yang mengapit grafik harga, membentuk pola segitiga.

Pertama, “SMA of High Prices” dihitung dengan menjumlahkan harga tertinggi dalam periode waktu tertentu (misalnya, 20 periode) dan kemudian membaginya dengan jumlah periode tersebut. Ini menghasilkan nilai rata-rata pergerakan harga tertinggi selama periode waktu tersebut.

Kedua, “SMA of Low Prices” dihitung dengan cara yang serupa, tetapi dengan menggunakan harga terendah dalam periode waktu yang sama. Proses ini menghasilkan nilai rata-rata pergerakan harga terendah selama periode yang dipilih.

Kemudian, dua garis SMA ini ditempatkan di atas grafik harga dan membentuk dua batas segitiga. Ketika garis SMA of High Prices dan SMA of Low Prices semakin mendekat, pola segitiga terbentuk di atas grafik harga. Pola segitiga ini mencerminkan konsolidasi harga di mana pergerakan harga semakin terbatas, mengindikasikan akumulasi energi yang mungkin menyebabkan breakout harga yang signifikan.

Penggunaan “SMA of High Prices” dan “SMA of Low Prices” dalam TMA memberikan wawasan yang lebih kaya tentang pergerakan harga, karena menggabungkan aspek harga tertinggi dan terendah dalam analisis. Ini memungkinkan trader dan analis untuk melihat potensi pola segitiga sambil tetap memperhatikan tren pergerakan harga yang lebih umum melalui Moving Averages. Dengan demikian, konsep ini menciptakan alat analisis yang unik yang dapat membantu dalam mengenali potensi peluang trading dan titik balik harga di pasar keuangan.

Keunggulan Triangle Moving Averages

Keunggulan utama Triangle Moving Averages (TMA) terletak pada kemampuannya dalam menggabungkan kekuatan indikator Moving Averages (MA) dan identifikasi pola segitiga, memberikan wawasan yang lebih kaya dan kuat tentang pergerakan harga di masa depan.

Dalam menggabungkan Moving Averages, TMA memanfaatkan karakteristik MA dalam menghaluskan fluktuasi harga harian. Ini membantu mengidentifikasi tren umum dengan lebih jelas, membantu menghilangkan kebisingan dari pergerakan harga acak yang bisa membuat analisis sulit dipahami. Dengan memanfaatkan “SMA of High Prices” dan “SMA of Low Prices,” TMA mencakup aspek tertinggi dan terendah dalam pergerakan harga, memberikan gambaran yang lebih lengkap.

Lebih penting lagi, TMA memanfaatkan identifikasi pola segitiga. Pola segitiga mencerminkan periode konsolidasi di pasar, ketika pergerakan harga terbatas di antara dua garis tren yang mendekat, menciptakan bentuk segitiga pada grafik. Dalam hal ini, TMA membantu mengenali potensi breakout harga yang signifikan setelah konsolidasi ini. Saat kedua garis TMA semakin mendekat, ini mengindikasikan bahwa energi akumulasi bisa menyebabkan pergerakan harga yang lebih kuat dan lebih tajam setelah breakout.

Kelebihan TMA terletak pada kemampuannya untuk menggabungkan informasi dari dua alat analisis yang kuat, memberikan gambaran yang lebih holistik tentang pasar. Ini membantu dalam mengenali titik balik harga (reversal) dan potensi peluang trading yang lebih tinggi. Karena menggabungkan Moving Averages dengan identifikasi pola segitiga, TMA memberikan wawasan yang lebih kuat tentang pergerakan harga di masa depan daripada alat analisis tunggal. Dengan pendekatan ini, analis dan trader bisa mendapatkan pandangan yang lebih komprehensif tentang dinamika pasar dan peluang yang mungkin muncul.

Strategi Trading Menggunakan TMA

Salah satu strategi trading terbaik menggunakan Triangle Moving Averages (TMA) melibatkan pendekatan yang terstruktur dengan memanfaatkan sinyal dari TMA dan identifikasi pola segitiga dalam grafik harga. Strategi ini membantu trader dalam mengidentifikasi peluang perdagangan yang berpotensi menguntungkan.

Pertama, trader mengamati grafik harga untuk mencari pola segitiga yang terbentuk. Ini ditandai dengan semakin mendekatnya kedua garis TMA, menciptakan pola segitiga yang mencerminkan periode konsolidasi. Saat harga mendekati ujung segitiga, trader mengantisipasi kemungkinan breakout harga yang signifikan.

Setelah pola segitiga teridentifikasi, trader menunggu konfirmasi breakout yang terjadi ketika harga melewati salah satu sisi segitiga dengan volume yang meningkat. Ini bisa menjadi sinyal awal bahwa tren baru akan terbentuk, baik itu tren naik atau tren turun.

Pada saat konfirmasi breakout terjadi, trader memutuskan untuk masuk ke pasar dengan mengambil posisi beli atau posisi jual sesuai dengan arah breakout. Di sini, sinyal dari TMA yang menciptakan pola segitiga memberikan wawasan lebih lanjut tentang arah pergerakan harga.

Baca juga: Duo Kombo RSI dan EMA: Strategi Teruji untuk Identifikasi Tren dan Sinyal Entry

Untuk mengelola risiko, trader menetapkan level stop loss. Stop loss ditempatkan di atas breakout jika mereka membuka posisi beli atau di bawah breakout jika mereka membuka posisi jual. Ini membantu melindungi modal dari pergerakan harga yang berlawanan dengan prediksi.

Trader juga menetapkan target profit yang masuk akal, didasarkan pada pergerakan harga sebelumnya atau level support/resistance terdekat. Target profit ini membantu dalam menentukan kapan harus mengambil keuntungan.

Selama perdagangan berlangsung, trader secara aktif memantau pergerakan harga dan melakukan manajemen risiko. Jika harga mengikuti arah yang diharapkan, mereka bisa memindahkan stop loss ke posisi break even atau mengunci sebagian profit. Jika harga mengalami pembalikan atau sinyal yang berlawanan muncul, trader siap untuk keluar dari perdagangan dengan kerugian yang terkendali.

Ingin belajar trading Komoditi ataupun forex? Yuk, buka Jurnal TPFX sekarang dan temukan ilmu trading yang terpercaya! Jangan lupa daftar menjadi trader di sini! TPFx merupakan perusahaan broker forex terpercaya dan diawasi serta diregulasi oleh BAPPEBTI.

image-artikel