Indikator trading merupakan salah satu tools para trader untuk menganalisis sinyal perdagangan. Apabila Anda seorang pemula yang ingin belajar maka Anda perlu mengetahui beberapa macam indikator trading forex untuk pemula. Dari sekian banyak indikator trading, seorang trader biasanya hanya akan memilih beberapa indikator untuk digunakan kemudian dikombinasikan. Apa saja indikator trading paling akurat yang dapat membantu trader membuat strategi dagang yang baik? Berikut daftar indikator trading paling cocok untuk pemula.
Berikut 4 Jenis Indikator trading Forex Untuk Para Pemula :
Moving Average (MA)
Moving Average adalah salah satu indikator yang paling dasar dan umum dalam analisis teknis. Denga mengukur harga rata-rata harga dalam periode waktu tertentu, indikator ini akan menentukan arah tren dengan menghaluskan fluktuasi harga. Moving Average dapat membantu trader mengidentifikasi tren jangka pendek dan jangka panjang, serta menentukan titik masuk dan keluar yang potensial.
Cara menggunakan Moving Average :
- Pilih Periode MA yang Sesuai
Tentukan periode waktu yang ingin Anda analisis. Anda dapat memilih dari periode harian, mingguan, bulanan, atau periode kustom lainnya tergantung pada strategi trading Anda. - Hitung Moving Average
Hitunglah rata-rata harga penutupan selama periode waktu tersebut. Misalnya, jika Anda menggunakan Moving Average 10 hari, tambahkan harga penutupan 10 hari terakhir dan bagi hasilnya dengan 10. - Analisis Perpotongan dengan Harga
Perpotongan harga dengan garis Moving Average dapat memberikan indikasi arah tren. Jika harga bergerak di atas MA, itu bisa menjadi sinyal tren naik, sementara jika harga bergerak di bawah MA, itu bisa menjadi sinyal tren turun. - Identifikasi Support dan Resistance
Moving Average juga dapat berperan sebagai level support dan resistance. Jika harga mendekati atau melewati Moving Average, itu bisa menjadi indikasi perubahan tren potensial. - Kombinasikan dengan Indikator Lain
Untuk meningkatkan keakuratan analisis, gunakan Moving Average bersama dengan indikator lain seperti RSI atau Bollinger Bands untuk mengonfirmasi sinyal beli atau jual. - Gunakan untuk Mengidentifikasi Perubahan Tren
Perubahan dalam kemiringan Moving Average dapat menunjukkan perubahan tren. Misalnya, jika MA yang lebih pendek bergerak di atas MA yang lebih panjang, itu bisa menjadi sinyal tren naik, dan sebaliknya. - Perhatikan Cross Over
Perpotongan antara dua Moving Average dengan periode yang berbeda (contohnya MA 50 dan MA 200) dapat memberikan sinyal penting tentang perubahan tren.
Baca juga : Siapa Takut Trading Forex dengan Strategi News Trading
Relative Strength Index (RSI)
RSI merupakan indikator momentum yang digunakan untuk mengukur kecepatan dan perubahan harga. Dengan skala 0-100, RSI membantu mengidentifikasi apakah suatu aset sedang overbought atau oversold. Hal ini memungkinkan trader untuk menentukan kemungkinan pembalikan harga atau kelanjutan tren dan mengidentifikasi momentum.
Cara menggunakan Relative Strength Index :
- Tentukan Rentang Waktu
Pilih rentang waktu yang sesuai untuk analisis Anda, misalnya 14 periode. - Hitung RSI
Hitunglah RSI menggunakan formula yang sesuai, yang melibatkan perhitungan rata-rata kenaikan harga dan rata-rata penurunan harga selama periode waktu yang ditentukan. - Identifikasi Overbought dan Oversold
Gunakan skala 0 hingga 100 untuk mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold. Pembacaan di atas 70 menunjukkan bahwa aset mungkin telah overbought, sementara pembacaan di bawah 30 menunjukkan bahwa aset mungkin telah oversold. - Cari Divergence
Perhatikan apakah terjadi divergensi antara pergerakan harga dan RSI. Divergensi positif terjadi ketika harga membuat level terendah baru sementara RSI tidak, dan sebaliknya untuk divergensi negatif. Divergensi ini dapat memberikan sinyal tentang pembalikan harga yang mungkin terjadi. - Konfirmasi Sinyal dengan Indikator Lain
Gunakan RSI bersama dengan indikator lain seperti Moving Average atau Bollinger Bands untuk mengonfirmasi sinyal beli atau jual. - Gunakan Level 50 untuk Konfirmasi Tren
Ketika RSI berada di atas 50, itu menunjukkan kekuatan tren naik, sementara RSI di bawah 50 menunjukkan kekuatan tren turun. - Perhatikan Perpotongan dengan Garis Tengah (Level 50)
Perpotongan RSI dengan level 50 dapat memberikan indikasi arah tren yang mungkin terjadi.
Bollinger Bands
Indikator ini membantu mengukur volatilitas pasar dengan menggambarkan pita di sekitar pergerakan harga. Bollinger Bands terdiri dari tiga garis, yaitu upper band, middle band, dan lower band. Mereka membantu trader mengenali tingkat volatilitas pasar serta kemungkinan pembalikan harga.
Cara menggunakan Bollinger Bands :
- Pahami Konsep Bollinger Bands
Bollinger Bands terdiri dari tiga garis, yaitu garis tengah yang merupakan Simple Moving Average (SMA) dari harga penutupan, dan dua pita di atas dan di bawahnya yang merupakan beberapa deviasi standar dari SMA tersebut. - Identifikasi Volatilitas
Ketika pita Bollinger menyempit, itu menunjukkan volatilitas pasar yang rendah, sedangkan ketika pita melebar, itu menunjukkan volatilitas yang lebih tinggi. Ini membantu trader mengidentifikasi kondisi pasar yang tenang versus pasar yang bergejolak. - Temukan Support dan Resistance
Pita atas dan bawah Bollinger Bands dapat bertindak sebagai level support dan resistance dinamis. Harga yang mendekati atau menyentuh pita atas atau bawah dapat menunjukkan kemungkinan pembalikan harga. - Cari Sinyal Pembalikan Harga
Ketika harga menyentuh atau melewati salah satu pita, itu bisa menjadi sinyal pembalikan harga. Jika harga menyentuh pita atas, itu mungkin menjadi sinyal pembalikan turun, dan sebaliknya. - Kombinasikan dengan Indikator Lain
Gunakan Bollinger Bands bersama dengan indikator lain seperti RSI atau MACD untuk mengonfirmasi sinyal beli atau jual. - Gunakan untuk Identifikasi Tren
Perubahan posisi harga terhadap pita Bollinger dapat memberikan indikasi tentang arah tren yang mungkin terjadi.
Stochastic Oscillator
Stochastic Oscillator adalah indikator trading forex momentum yang membantu mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold di pasar. Ini membantu trader mengenali pembalikan tren atau kelanjutan tren. Stochastic Oscillator juga menunjukkan kekuatan dan kelemahan relatif dari tren yang sedang terjadi.
Cara menggunakan Stochastic Oscillator :
- Pahami Skala Stochastic Oscillator
Skala Stochastic Oscillator berkisar antara 0 hingga 100. Pembacaan di atas 80 menunjukkan bahwa aset mungkin telah overbought, sementara pembacaan di bawah 20 menunjukkan bahwa aset mungkin telah oversold. - Tentukan Rentang Waktu
Pilih rentang waktu yang sesuai untuk analisis Anda, misalnya 14 periode. - Hitung Stochastic Oscillator
Hitunglah Stochastic Oscillator dengan membandingkan harga penutupan terakhir dengan kisaran harga selama periode waktu yang ditentukan. - Temukan Sinyal Divergence
Perhatikan apakah ada divergensi antara pergerakan harga dan Stochastic Oscillator. Divergensi positif terjadi ketika harga membuat level terendah baru sementara Stochastic Oscillator tidak, dan sebaliknya untuk divergensi negatif. Divergensi ini dapat memberikan sinyal tentang pembalikan harga yang mungkin terjadi. - Gunakan Level 50 untuk Konfirmasi Tren
Ketika Stochastic Oscillator berada di atas 50, itu menunjukkan kekuatan tren naik, sementara Stochastic Oscillator di bawah 50 menunjukkan kekuatan tren turun. - Perhatikan Perpotongan dengan Garis 80 dan 20
Perpotongan Stochastic Oscillator dengan garis 80 atau 20 dapat memberikan indikasi arah tren yang mungkin terjadi.
Baca juga : Catat! Tiga Parameter Untuk Waktu Trading Forex Terbaik
Kesimpulan
Setelah membaca artikel ini kini Anda sudah tahu beberapa jenis indikator trading forex yang biasa digunakan oleh para trader pemula. Setiap indikator pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing tetapi dapat memilih indikator yang sesuai dengan kebutuhan trading Anda. Ingin belajar trading forex lebih lanjut? Download Ebook TPFX sekarang dan temukan ilmu trading yang terpercaya! Atau kunjungi Jurnal TPFx Indonesia untuk edukasi lengkap seputar trading. Jangan lupa daftar menjadi trader disini!