NEWS FLASH
Economic News & analysis
Weekend edition
Market Summary
Hamas mengatakan pada hari Sabtu(28/10) bahwa militannya di Gaza siap menghadapi serangan Israel dengan “kekuatan penuh” setelah militer Israel melakukan penyerangan besar-besaran dan memperluas serangan udara dan darat ke wilayah yang di penuhi oleh kantong-kantong pasukan Hamas.
Kelompok militan Palestina yang menguasai Gaza mengatakan sebelumnya para pejuangnya bentrok dengan pasukan Israel di daerah dekat perbatasan dengan Israel setelah Israel melaporkan peningkatan serangan di Gaza.
Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari dalam konferensi pers yang disiarkan televisi pada Jumat malam mengatakan “Selain serangan yang dilakukan dalam beberapa hari terakhir, pasukan darat memperluas operasi militer malam ini,” Hagari menyatakan bahwa angkatan udara Israel melakukan serangan besar-besaran terhadap terowongan yang digali oleh Hamas dan infrastruktur lainnya.
Sayap bersenjata Hamas juga mengatakan pada Jumat malam bahwa para pejuangnya bentrok dengan pasukan Israel di kota Beit Hanoun di timur laut Gaza dan di daerah tengah Al-Bureij.
Brigade Al-Qassam dan seluruh kekuatan perlawanan Palestina sepenuhnya siap menghadapi agresi (Israel) dengan kekuatan penuh dan menggagalkan serangannya,” kata juru bicara Hamas Abu Ubeida dalam sebuah pernyataan pada Sabtu pagi(28/10).
Emas terbang dengan mencapai ketinggian di area 2,009.31 menuju kenaikan mingguan ketiga berturut-turut pada hari Jumat(27/10) seiring meningkatnya eskalasi konflik Israel-Hamas yang memicu pembelian aset-aset safe-haven.. Harga emas di pasar spot melonjak 1,2% ke level tertinggi sejak pertengahan Mei 2023.
Indeks dollar memangkas kenaikan sebelumnya dan diperdagangkan sekitar 106,5 pada hari Jumat, indeks yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang pesaingnya (.DXY) telah meningkat hampir 5% dalam tiga bulan.
tetap mendekati level tertinggi di bulan November, setelah inflasi PCE terus menunjukkan tekanan harga di AS secara perlahan melemah, namun tetap tinggi. Imbal hasil (yield) obligasi Treasury AS bertenor 10-tahun bertahan di bawah angka 4,9%, gagal mempertahankan ambang batas psikologis sebesar 5% dari awal minggu ini karena pasar terus mengukur bagaimana perekonomian AS akan merespons prospek The Fed yang semakin ketat. kebijakan moneter.
Di pasar mata uang, euro stabil pada 1,05665 per dollar, kini turun hampir 14% dalam tiga bulan terakhir karena kuatnya perekonomian AS. Yen mencapai level terendah baru dalam satu tahun di 150.448 pada perdagangan akhir pekan. Angka tersebut tidak jauh dari level terendah dalam tiga dekade, yaitu 151,94 yang dicapai pada Oktober tahun lalu, sehingga menyebabkan pihak berwenang Jepang melakukan intervensi.
Pound Inggris merosot pada perdagangan di hari Jumat(27/10)dengan mencapai harga terendah di 1.2105, tetap mendekati titik terendah sejak 3 Oktober, menyusul rilis data ekonomi yang mengecewakan awal pekan
Harga minyak naik karena investor memperhitungkan kekhawatiran akan meningkatnya konflik di Timur Tengah yang dapat mengganggu pasokan minyak. Pasukan udara dan darat Israel meningkatkan operasi di Jalur Gaza, kata kepala juru bicara militer Israel pada hari Jumat, di tengah laporan pemboman besar-besaran di wilayah kantong yang terkepung.
Minyak mentah AS naik 2,33% menjadi $85,15/barel.
Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 1,12%, S&P 500 (.SPX) kehilangan 0,48% dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 0,38%.
Untuk ulasan dan analisa pasar edidi weekend sebelumnya bisa di pelajari melalui link ini,
AGENDA DATA EKONOMI HIGH IMPACT MINGGU DEPAN
30 Oktober – 3 November 2023
1. US Market
Semua perhatian Pasar akan tertuju pada pertemuan FOMC AS, di mana para pembuat kebijakan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga, titik fokusnya akan mencakup ekspektasi untuk pertemuan bulan Desember, dan segala petunjuk mengenai kondisi yang diperlukan bagi FOMC untuk memulai penurunan suku bunga di tahun mendatang.
Beralih ke data ekonomi, laporan ketenagakerjaan AS kemungkinan akan mengungkapkan kenaikan non-farm payrolls sebesar 172 ribu di bulan Oktober, jauh di bawah angka ketenagakerjaan sebesar 336 ribu di bulan September. Tingkat pengangguran diperkirakan akan tetap stabil di 3,8%, dengan pertumbuhan upah bulanan diperkirakan meningkat menjadi 0,3% dari 0,2%.
Rilisan lain yang harus diperhatikan termasuk survei ISM PMI bulan Oktober, lowongan pekerjaan JOLT, indeks biaya tenaga kerja dan produktivitas Q3, harga rumah Case-Shiller, Perubahan Ketenagakerjaan ADP, pesanan pabrik, dan indeks aktivitas regional seperti Indeks Manufaktur Fed Dallas dan PMI Chicago
2. European Market
Ini juga akan menjadi minggu yang sibuk di Eropa. Di Kawasan Euro, inflasi diperkirakan melambat menjadi 3,4% pada bulan Oktober, terendah dalam dua tahun terakhir, dan tingkat inflasi inti diperkirakan turun menjadi 4,2% dari 4,5%.
PDB mungkin mengalami kontraksi sebesar 0,1% dibandingkan periode sebelumnya di Triwulan ke-3, menyusul kinerja yang lesu selama dua kuartal dimana perekonomian hanya tumbuh sebesar 0,1%. Di Jerman, PDB kemungkinan mengalami kontraksi sebesar 0,3%, yang menandai tidak adanya pertumbuhan selama empat kuartal berturut-turut.
Angka pertumbuhan PDB awal untuk Perancis dan Italia serta inflasi untuk Jerman, Perancis, Italia dan Spanyol juga akan dirilis. Selain itu, akan menarik untuk mengikuti perkembangan PMI manufaktur dan jasa; Sentimen bisnis dan pengangguran di Kawasan Euro; Data pengangguran, penjualan ritel dan perdagangan Jerman; Pertumbuhan PDB Swedia; dan tingkat inflasi Swiss.
3. United Kingdom Market
Semua perhatian akan tertuju pada keputusan kebijakan moneter Bank of England, dengan bank sentral yang akan mempertahankan suku bunga stabil sekali lagi, dan investor akan mencermati setiap petunjuk mengenai rencana mereka untuk sisa tahun ini. Indikator hipotek dan kredit juga jatuh tempo.
4. Asia Pasifik Market
Data PMI yang baru diperkirakan akan menunjukkan bahwa sektor manufaktur Tiongkok terus berekspansi di bulan Oktober, sehingga memperluas momentum respons optimis terhadap stimulus ekonomi dari Beijing meskipun masih ada hambatan di pasar properti residensial yang dililit utang. Di Jepang, semua perhatian akan tertuju pada keputusan suku bunga BoJ, karena serangkaian pembelian JGB yang tidak terjadwal mendorong kemungkinan perubahan lain pada kebijakan pengendalian kurva imbal hasil bank sentral. Jepang juga akan memperbarui angka tingkat pengangguran, pertumbuhan industri, dan penjualan ritel.
GOLD PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
S1 1,984 | R1 2,024 |
S2 1,965 | R2 2,045 |
S3 1,945 | R3 2,065 |
Gold Outlook : Bullish
OIL PRE ANALYSIS
WEEKLY VALUE AREA
WEEKLY SUPPORT | WEEKLY RESISTANCE |
S1 82.06 | R1 88.14 |
S2 79.33 | R2 91.12 |
S3 75.94 | R3 94.26 |
Oil Outlook : Bullish