3 Jenis Chart dalam Forex: Kelebihan dan Kekurangannya

Sebelum mengambil sebuah keputusan di pasar, seorang trader akan mengamati serta melakukan analisa guna mengetahui kecenderungan arah harga kedepannya.  Memahami bahwa trading tidak sama dengan gambling, seorang professional trader akan melihat rekam jejak atau histori yang pernah terjadi, dari pembukaan hingga penutupan pasar termasuk tinggi rendahnya harga termasuk pola-polsa yang terbentuk. Dan untuk mengetahui itu semua, seorang trader membutuhkan charts (grafik) sebagai alat bantu.  Secara umum, kita mengenal ada 3 jenis charts yang sering dimanfaatkan oleh para trader, yakni  ;  Candlestick Chart,  Bar Chart dan Line Chart.

Apa keunggulan dan kelemahan dari masing-masing chart tersebut ?, pada kesempatan ini penulis akan memaparkannya secara lengkap dan diharapkan hal ini dapat menjadi rujukan bagi Anda saat melakukan identifikasi arah harga.

Candlestick Chart

Candlestick chart, atau “candlestick,” dikatakan berasal dari Jepang pada abad ke-18, digunakan pertama kali untuk menganalisis harga beras. Dikatakan bahwa penggunaan awal candlestick chart ditemukan oleh seorang trader beras bernama Munehisa Homma, sekitar awal abad ke-18.

Homma adalah seorang pedagang beras Jepang yang mengembangkan sistem analisis teknis awal yang disebut “Sakata Rules,” yang menggunakan grafik harga beras untuk memprediksi pergerakan pasar. Candlestick chart membantu dalam menampilkan range harga (tinggi, rendah, pembukaan, dan penutupan) dalam periode waktu tertentu. Candlestick chart menjadi salah satu alat yang paling umum digunakan dalam analisis teknis di seluruh dunia.

Keunggulan:

  1. Informasi Lebih Lengkap: Candlestick chart memberikan informasi yang lebih kaya dibandingkan dengan jenis grafik lainnya. Setiap lilin mencakup harga pembukaan, penutupan, tertinggi, dan terendah untuk periode waktu tertentu.
  2. Indikasi Perubahan Sentimen: Pola candlestick, seperti doji, hammer, dan shooting star, dapat memberikan indikasi tentang perubahan sentimen pasar.
  3. Populer di Pasar Keuangan: Candlestick chart banyak digunakan di pasar keuangan karena kemampuannya untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang pergerakan harga.

Kekurangan:

  1. Memerlukan Interpretasi: Interpretasi pola candlestick memerlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup, terutama untuk trader pemula.
  2. Tidak Cocok untuk Analisis Jangka Panjang: Untuk analisis jangka panjang, candlestick chart mungkin kurang cocok karena terlalu banyak detail pada setiap lilin.
  3. Memerlukan Data Lengkap: Candlestick chart memerlukan data harga pembukaan, penutupan, tertinggi, dan terendah untuk setiap periode waktu, yang mungkin tidak selalu tersedia.

Bar Chart

Bar chart telah digunakan dalam analisis pasar keuangan selama beberapa waktu. Namun, penemunya tidak memiliki catatan yang pasti. Bar chart menunjukkan harga pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan dalam periode waktu tertentu, mirip dengan candlestick chart. Ini adalah representasi visual yang sederhana dan efektif dari aktivitas pasar.

Keunggulan:

  1. Sederhana dan Mudah Dipahami: Bar chart merupakan salah satu jenis grafik yang paling sederhana dan mudah dipahami. Setiap bar mewakili data kategori atau periode waktu tertentu.
  2. Cocok untuk Perbandingan: Bar chart efektif untuk membandingkan data antara kategori atau periode waktu yang berbeda.
  3. Fleksibilitas: Bar chart dapat digunakan untuk mewakili data kualitatif dan kuantitatif, serta dapat dengan mudah dimodifikasi untuk menambahkan informasi tambahan.

Baca Juga : Sudah Tahu 5 Jenis Chart Pattern pada Trading Forex?

Kekurangan:

  1. Keterbatasan Informasi: Meskipun mudah dipahami, bar chart sering kali memberikan informasi yang lebih terbatas dibandingkan dengan jenis grafik lainnya, seperti candlestick chart.
  2. Kemungkinan Membingungkan: Jika terlalu banyak bar yang disajikan dalam satu grafik, bar chart dapat menjadi membingungkan dan sulit untuk dibaca.
  3. Kurang Cocok untuk Data Kontinu: Untuk data kontinu atau serangkaian nilai yang berkelanjutan, bar chart mungkin kurang cocok dan line chart mungkin lebih disukai.

Line Chart

Keunggulan:

  1. Visualisasi Perubahan Secara Visual: Line chart efektif dalam menyoroti tren dan perubahan dari waktu ke waktu karena garis yang terhubung secara visual menggambarkan pergerakan data.
  2. Mudah Dipahami: Line chart mudah dipahami oleh pemula maupun profesional karena kesederhanaannya.
  3. Cocok untuk Data Berkelanjutan: Line chart cocok untuk mewakili data kontinu atau data yang berubah secara berkelanjutan, seperti harga saham atau suhu udara.

Kekurangan:

  1. Keterbatasan Informasi: Line chart mungkin kurang memberikan detail dibandingkan dengan candlestick chart, terutama dalam hal informasi harga tertinggi dan terendah.
  2. Kurang Efektif untuk Data Kategoris: Line chart kurang efektif dalam mewakili data kategoris atau data yang memiliki kategori diskrit.
  3. Tidak Efektif untuk Perbandingan Langsung: Line chart kurang efektif untuk perbandingan langsung antara kategori atau periode waktu.

Baca Juga : Wajib Tahu! Strategi Bounce Trading dengan EMA dan Bar Chart Anti Rugi

Jadi mana sekiranya yang cocok bagi Anda?

Intinya, dalam memilih jenis grafik yang cocok, sangatlah penting untuk mempertimbangkan tujuan analisis, jenis data yang digunakan, serta preferensi pribadi. Oleh karena itu pemahaman akan keunggulan dan kelemahan masing-masing jenis grafik adalah kunci. Ingin belajar trading forex lebih lanjut? Download Ebook TPFX sekarang dan temukan ilmu trading yang terpercaya! Jangan lupa daftar menjadi trader di sini! TPFx merupakan perusahaan broker forex terpercaya dan diawasi serta diregulasi oleh BAPPEBTI.

image-artikel