Catat! Cara Mudah Day Trading dengan Strategi OHLC

Day trading adalah salah satu metode trading yang dilakukan dengan membeli dan menjual aset dalam waktu singkat, biasanya dalam satu hari. Banyak strategi yang digunakan dalam day trading, salah satunya adalah strategi OHLC atau Open-High-Low-Close. Strategi OHLC dapat digunakan sebagai alat bantu untuk membantu trader dalam menentukan kapan harus membeli atau menjual saham. Strategi OHLC ini sangat simpel dan mudah dipahami, sehingga cocok bagi para pemula yang ingin memulai day trading. Dalam artikel ini, akan dijelaskan secara lengkap tentang day trading simpel dengan strategi OHLC.

Mengenal Strategi Trading OHLC

Trading dengan strategi OHLC (Open-High-Low-Close) adalah salah satu pendekatan dalam analisa teknikal yang menggunakan data harga Open, High, Low, dan Close dalam membaca pergerakan harga aset. Data harga ini biasanya terdapat pada grafik candlestick atau bar chart yang digunakan oleh trader untuk memprediksi arah pergerakan harga di masa depan.

Pada dasarnya, strategi OHLC ini dilakukan dengan melihat nilai dari keempat harga tersebut dalam periode tertentu. Harga Open menunjukkan nilai pembukaan pada suatu periode, harga High menunjukkan nilai tertinggi dalam periode tersebut, harga Low menunjukkan nilai terendah dalam periode tersebut, dan harga Close menunjukkan nilai penutupan pada periode tersebut.

Dalam praktiknya, trader menggunakan strategi OHLC dengan mencari pola-pola harga yang terbentuk dari keempat data tersebut. Misalnya, pola bullish engulfing terbentuk ketika harga pembukaan lebih rendah dari harga penutupan sebelumnya dan harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan sebelumnya. Pola-pola harga tersebut kemudian digunakan sebagai sinyal untuk membuka posisi beli atau jual.

Menggunakan Strategi OHLC Dalam Day Trading

Strategi OHLC (Open-High-Low-Close) dapat digunakan dalam day trading untuk mengidentifikasi pola-pola harga yang terbentuk dalam periode waktu yang lebih pendek, seperti grafik 15 menit atau 30 menit. Dalam day trading, trader biasanya mencari peluang untuk membuka dan menutup posisi dalam periode waktu yang singkat, dengan harapan mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga yang cepat.

Berikut adalah langkah-langkah menggunakan strategi OHLC dalam day trading:

  1. Tentukan periode waktu trading: Pertama-tama, trader perlu menentukan periode waktu trading, misalnya 15 menit atau 30 menit. Ini akan menjadi interval waktu yang digunakan untuk mengamati harga dan mencari pola-pola OHLC.
  2. Analisis OHLC: Selanjutnya, trader perlu menganalisis data OHLC untuk mencari pola-pola harga yang menunjukkan potensi pergerakan harga selanjutnya. Beberapa pola harga umum yang dapat dicari meliputi pola bullish dan bearish engulfing, pola piercing line, pola hammer dan doji, serta pola morning star dan evening star.
  3. Gunakan indikator teknikal tambahan: Trader juga dapat menggunakan indikator teknikal tambahan seperti moving average atau RSI untuk membantu mengkonfirmasi sinyal OHLC.
  4. Tentukan titik entry dan exit: Setelah menemukan pola harga yang menunjukkan potensi pergerakan harga selanjutnya, trader perlu menentukan titik entry dan exit yang optimal untuk membuka dan menutup posisi. Ini dapat dilakukan dengan menempatkan order beli atau jual pada harga tertentu, atau dengan menggunakan stop loss dan take profit.
  5. Kelola risiko: Seperti halnya dengan trading lainnya, penting untuk mengelola risiko dengan baik dalam day trading dengan strategi OHLC. Trader dapat menggunakan stop loss untuk membatasi kerugian jika harga bergerak berlawanan dengan prediksi, serta take profit untuk mengambil keuntungan jika harga bergerak sesuai prediksi.

Baca juga: Raih Cuan Besar dengan Swing Trading!

Contoh Strategi Trading dengan OHLC

Seringnya strategi trading dengan OHLC menggunakan day trading untuk meraup keuntungan yang cepat dan besar. Berikut beberapa contoh penggunaan strategi trading dengan OHLC:

1. Day Trading OHLC Agresif

Fokus strategi ini bermula saat awal perdagangan dan candle mulai terbentuk. Jika pembukaan (open) sama dengan titik tertinggi (bearish candle) atau pembukaan (open) sama dengan titik terendah (bullish candle), maka trading dengan OHLC bisa dilakukan.

Untuk menjual, tunggu sampai pada break pada candle 1 menit low jika pembukaan (open) sama dengan titik tertinggi (high) dan pasang stop di atas candle 1 menit. Untuk membeli, tunggu sampai pada breakout pada candle 1 menit high jika pembukaan (open) sama dengan titik terendah (low) dan pasang stop di bawah candle 1 menit.

Jika selisih harga di atas atau di bawah penutupan hari sebelumnya, trader bisa memilih cara alternatif yaitu menunggu retracement ke titik tengah candle 1 menit sebelum melakukan eksekusi. Ini karena OHLC cenderung mengalami pola pullback terutama jika candle pertama memiliki range harga yang besar.

Strategi pullback dapat membantu meningkatkan Risk and Reward Ratio. Anda bisa meletakkan Stop Loss pada penutupan hari sebelumnya, bisa juga di atas atau di bawah harga pembukaan saat ini.

 

2. Trend Trading Day dengan Strategi OHLC

Trend trading adalah suatu strategi yang digunakan dalam trading saham, forex, atau komoditas di mana trader mencoba untuk memanfaatkan pergerakan tren jangka panjang. Salah satu strategi yang sering digunakan dalam trend trading adalah menggunakan OHLC (Open, High, Low, Close) sebagai acuan untuk menentukan entry point dan exit point.

Pada dasarnya, strategi trend trading dengan OHLC ini menggunakan pergerakan harga yang terbentuk dari data OHLC pada time frame tertentu. Data OHLC memberikan gambaran lengkap tentang pergerakan harga suatu aset pada periode waktu tertentu.

Untuk melakukan trend trading dengan OHLC, trader perlu mengidentifikasi tren jangka panjang pada chart dengan time frame yang lebih besar. Setelah tren jangka panjang teridentifikasi, trader kemudian menggeser ke time frame yang lebih kecil untuk mengidentifikasi titik entry yang tepat.

Dalam strategi trend trading dengan OHLC, titik entry biasanya ditempatkan pada saat harga mencapai level resistance atau level support yang penting, yang dikenal sebagai breakout point. Titik exit kemudian ditempatkan pada saat harga mencapai level resistance atau level support berikutnya, yang merupakan level yang lebih tinggi atau lebih rendah dari breakout point.

Untuk memperkuat analisis tren, trader dapat menggunakan indikator teknikal lain seperti moving average atau Relative Strength Index (RSI). Selain itu, trader juga perlu memperhatikan faktor fundamental yang dapat mempengaruhi pergerakan harga aset yang diperdagangkan, seperti kebijakan moneter, kondisi ekonomi, dan faktor geopolitik.

 

3. Menentukan Profit dengan OHLC

Dalam menggunakan OHLC, Anda dapat memanfaatkan perdagangan OHL untuk menghasilkan trend day move atau bahkan untuk memperoleh pergerakan harga yang lebih signifikan. Untuk mengukur seberapa jauh pergerakan harga, gunakan indikator ATR (Average True Range).

Sebagai contoh, jika sebuah aset memiliki ATR $10 dan telah mencapai $2 pada saat pembukaan, maka terdapat potensi keuntungan sebesar $8 untuk hari itu. Oleh karena itu, jika seorang trader mengetahui bahwa saham memiliki kisaran harga $10, maka ia dapat menetapkan target profit sebesar jumlah tersebut atau berapapun jumlah yang dianggap layak.

Baca juga: Mitos Trading dengan Daily Time Frame

Meskipun strategi OHLC dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar dalam waktu yang singkat, trader perlu menyadari bahwa trading dengan pendekatan ini juga memiliki risiko yang lebih tinggi. Oleh karena itu, penting untuk selalu melakukan analisis yang matang dan manajemen risiko dengan baik dalam day trading dengan strategi OHLC.

Ingin belajar trading Komoditi ataupun forex? Yuk, buka Jurnal TPFX sekarang dan temukan ilmu trading yang terpercaya! Jangan lupa daftar menjadi trader di sini! TPFx merupakan perusahaan broker forex terpercaya dan diawasi serta diregulasi oleh BAPPEBTI

image-artikel