Jika Anda tertarik untuk terjun ke dunia trading, penting untuk memahami berbagai strategi yang tersedia, termasuk day trading dan scalping. Kedua metode ini sering digunakan oleh trader untuk meraih keuntungan dalam waktu singkat, namun memiliki pendekatan yang sangat berbeda. Day trading melibatkan pembukaan posisi dalam satu hari dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga yang lebih besar, sementara scalping fokus pada transaksi cepat dengan keuntungan kecil namun sering dilakukan. Dalam artikel ini, kami akan membahas perbedaan mendalam antara day trading dan scalping, serta kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan di bawah ini!
Daftar Isi
Pengertian Day Trading
Istilah day trading muncul akibat adanya gaya penjualan dalam pasar saham secara singkat dalam hari yang sama. Hal ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan pada sesi perdagangan tersebut. Umumnya, terjadi dalam pasar saham dan pasar forex (valuta asing).
Walaupun tujuannya untuk mencari keuntungan pada sesi perdagangan di hari itu, namun banyak sekali yang merugi dan gagal mendapatkan keuntungan. Day trader (sebutan bagi pelaku day trading), umumnya memiliki dana yang cukup besar dengan memanfaatkan strategi leverage yang cukup besar dalam pergerakan harga pada mata uang yang memiliki likuiditas tinggi.
Fungsi & Ciri-Ciri Day Trading
Ada 2 fungsi day trader baik pada pasar saham ataupun forex, yaitu menjaga efisiensi dan menyediakan banyak likuiditas pasar (terutama pada sasar saham).
Umumnya, para pemain day trader yang sudah profesional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Pengetahuan yang pengalaman yang baik tentang seluk beluk market. Hal ini berhubungan dengan fundamental pasar yang baik.
- Agar efektif, para day trader, biasanya memiliki modal yang besar agar mengimbangi risiko yang besar pula.
- Menggunakan strategi trading seperti trading news, dan swing trading.
Umumnya, day trader memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi. Selain itu, mereka juga bisa bekerja secara individu ataupun untuk institusi keuangan. Day trader yang bekerja dalam institusi keuangan biasanya memiliki nilai tambah dalam aksesibilitas dibandingkan trader individu. Contohnya adalah adanya akses langsung ke trading desk, modal dan leverage dalam jumlah besar, serta trading analytical software yang memiliki fitur pendukung andalan.
Baca juga: Apakah Short Selling Bisa Dilakukan oleh Pemula?
Perbedaan
Gaya trading antara day trading dengan scalping memang sekilas mirip. Namun, ada perbedaan yang signifikan antara day trading dengan scalping. Inilah perbedaannya yang akan dibahas di bawah ini.
1. Jangka Waktu Trading
Para pelaku day trading umumnya melakukan opening position dalam jangka waktu tertentu setiap harinya. Biasanya dalam jangka waktu 2 jam hingga belasan jam. Namun tidak dengan scalper. Mereka biasanya hanya melakukan opening position dalam jangka waktu yang super singkat. Mulai dari 1 hingga 5 menit. Untuk itulah, scalper disebut sebagai gaya trading kilat.
2. Modal yang Dimiliki
Karena jangka waktu yang digunakan terbilang sangat cepat, scalper umumnya memiliki modal yang lebih besar dari seorang day trader. Day trader biasanya mengalokasikan dana untuk mendapatkan keuntungan yang konsisten.
Bedanya scalper profesional membuka posisi akun dengan modal dalam jumlah besar, dan menghasilkan keuntungan secara cepat dalam perdagangan beberapa menit dan pada beberapa posisi sekaligus untuk meraup cuan yang besar pula.
Baca juga: Hal-Hal yang Perlu Anda Waspadai Ketika Hendak Trading Forex
3. Manajemen Risiko
Baik day trader dan scalper, keduanya membutuhkan ‘jam terbang’ yang cukup lama dan strategi yang baik. Untuk pemula yang ingin meraup keuntungan, metode day trading lebih disarankan daripada scalping. Risiko yang dihadapi pun sangat tinggi bagi seorang day trader dan scalper.
Bagi scalper, mereka sudah mengetahui arah gerak pasar sehingga pada saat membuka posisi dengan jumlah modal yang besar, maka keuntungan pun akan bisa didapat dalam hitungan menit. Beda dengan day trader yang mengambil posisi di awal dan mengamati pergerakan dalam hitungan jam untuk mendapatkan keuntungan di hari yang sama.
4. Hasil yang Diperoleh
Hasil trading yang didapat oleh seorang scalper bisa meraup keuntungan berkali-kali lipat dibandingkan day trader. Untuk satu periode, biasanya scalper bisa mendapatkan cuan dalam beberapa kali transaksi.
Bedanya dengan day trader yang membutuhkan waktu untuk mencetak cuan.Mereka membutuhkan waktu satu atau dua hari untuk mencetak cuan yang setara dengan seorang scalper.
Kesimpulan
Day trading dan scalping adalah dua gaya trading yang memiliki perbedaan signifikan meskipun keduanya bertujuan untuk meraih keuntungan dalam waktu singkat. Day trading umumnya melibatkan pembukaan posisi dalam jangka waktu beberapa jam dalam sehari, dengan fokus pada pergerakan harga yang lebih besar, sementara scalping dilakukan dalam waktu yang sangat singkat, sering kali hanya dalam hitungan menit, untuk meraih keuntungan cepat dari fluktuasi harga kecil.
Dibandingkan Day trading, Scalping memerlukan modal yang lebih besar dan risiko yang lebih tinggi, karena posisi dibuka dan ditutup dalam waktu yang sangat singkat. Sebaliknya, day trading memungkinkan trader untuk mengambil posisi lebih lama dengan risiko yang lebih terukur, tetapi hasil yang diperoleh mungkin lebih lambat dibandingkan scalping. Kedua metode memerlukan pengalaman dan disiplin tinggi, namun scalping menghasilkan keuntungan lebih cepat dengan banyak transaksi, sementara day trading fokus pada hasil stabil dalam periode yang lebih panjang.
Ingin belajar trading Komoditi ataupun forex? Anda bisa ikut kelas gratis TPFx dengan click disini. Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda. TPFx merupakan perusahaan broker terpercaya dan diawasi serta diregulasi langsung oleh Kementerian Perdagangan.
Selamat trading dan semoga sukses!
#TradingSemakinPede