Catat! Ini Pola Candlestick yang Jarang Pemula Tahu

Candlestick merupakan salah satu alat analisis teknikal yang banyak digunakan oleh para trader untuk memprediksi pergerakan harga. Pola candlestick sendiri merupakan pola harga pada chart yang membentuk suatu pola tertentu dan biasanya menjadi indikator sinyal pembalikan atau kelanjutan tren. Ada banyak jenis pola candlestick yang terkenal seperti Doji, Hammer, Hanging Man, dan sebagainya. 

Namun, di samping itu, ada juga pola candlestick yang jarang diketahui oleh pemula dan cukup sulit ditemukan. Artikel ini akan membahas beberapa pola candlestick yang jarang diketahui namun cukup efektif untuk diterapkan dalam trading.

Apa Itu Pola Candlestick?

Candlestick adalah salah satu alat analisis teknikal yang sering digunakan dalam dunia trading forex. Candlestick memberikan informasi tentang pergerakan harga suatu pasangan mata uang dalam periode waktu tertentu dengan cara yang mudah dipahami. Setiap candlestick memiliki dua komponen utama yaitu body dan shadow (atau wick). Body candlestick mewakili perbedaan antara harga pembukaan dan penutupan dalam periode waktu tertentu, sedangkan shadow mewakili kisaran pergerakan harga pada periode waktu tersebut.

Dalam candlestick, terdapat beberapa pola yang bisa membantu trader untuk mengidentifikasi pergerakan harga yang mungkin terjadi di masa depan. Beberapa pola tersebut antara lain:

  1. Doji: pola doji terbentuk ketika harga pembukaan dan penutupan sama atau hampir sama. Pola ini menunjukkan keraguan dari para pelaku pasar dan dapat menjadi sinyal pembalikan arah.
  2. Hammer: pola hammer terbentuk ketika harga pembukaan lebih rendah dari harga penutupan dan memiliki shadow yang panjang ke bawah. Pola ini menunjukkan tekanan jual yang kuat di awal periode waktu, namun kemudian terjadi perubahan sentimen dan harga bergerak naik.
  3. Shooting Star: kebalikan dari hammer, pola shooting star terbentuk ketika harga pembukaan lebih tinggi dari harga penutupan dan memiliki shadow yang panjang ke atas. Pola ini menunjukkan tekanan beli yang kuat di awal periode waktu, namun kemudian terjadi perubahan sentimen dan harga bergerak turun.

Selain pola-pola di atas, masih banyak pola candlestick lain yang dapat membantu trader dalam mengambil keputusan trading. Penting untuk diingat bahwa candlestick harus dianalisis dalam konteks yang lebih besar, termasuk trend dan support/resistance, sehingga trader dapat membuat keputusan trading yang tepat. Dalam trading forex, candlestick sering digunakan bersamaan dengan alat analisis teknikal lainnya seperti indikator dan grafik harga, sehingga membantu trader untuk memahami pergerakan harga secara lebih komprehensif.

Baca juga: Pemula Wajib Tahu Cara Membaca Indikator MACD Berdasarkan Fungsinya

Pola Candlestick yang Jarang Diketahui Pemula

Sebagai seorang trader, mengenal berbagai pola candlestick dalam analisis teknikal sangat penting. Pola candlestick digunakan untuk membaca dan menganalisis pergerakan harga dengan melihat formasi pola tertentu yang terbentuk oleh candlestick. Ada beberapa pola candlestick yang sangat populer dan sering digunakan oleh trader, seperti pola doji, pola engulfing, pola hammer, dan lain sebagainya. Namun, ada beberapa pola candlestick yang jarang diketahui oleh trader, di antaranya:

  1. Upside Tasuki Gap: Pola ini terdiri dari tiga candlestick dengan formasi bullish. Candlestick pertama adalah candlestick bullish panjang, kemudian diikuti oleh gap ke atas pada candlestick kedua, dan terakhir diikuti oleh candlestick bullish pendek yang terbuka di atas harga penutupan candlestick kedua. Pola ini menunjukkan bahwa uptrend akan berlanjut setelah terjadi konsolidasi sementara.

  2. Deliberation: Pola ini juga terdiri dari tiga candlestick dengan formasi bullish. Candlestick pertama adalah candlestick bullish panjang, kemudian diikuti oleh candlestick doji atau spinning top, dan terakhir diikuti oleh candlestick bullish kecil. Pola ini menunjukkan bahwa pasar sedang konsolidasi sementara dan kemungkinan akan melanjutkan uptrend.

  3. Meeting Lines: Pola ini terdiri dari dua candlestick dengan formasi bearish. Candlestick pertama adalah candlestick bearish, diikuti oleh candlestick bullish dengan body yang panjang dan hampir sama dengan body candlestick pertama. Pola ini menunjukkan bahwa pasar sedang bimbang dan kemungkinan akan mengalami perubahan arah trend.

  4. Sidelong Gravestone Doji: Pola ini terdiri dari satu candlestick dengan formasi doji yang memiliki shadow yang panjang di bagian atas dan tidak memiliki shadow di bagian bawah. Pola ini menunjukkan bahwa pasar sedang bimbang dan kemungkinan akan mengalami perubahan arah trend.

  5. Upside Gap Two Crows: Pola ini terdiri dari tiga candlestick dengan formasi bearish. Candlestick pertama adalah candlestick bullish panjang, kemudian diikuti oleh gap ke atas pada candlestick kedua, dan terakhir diikuti oleh candlestick bearish panjang yang menunjukkan bahwa downtrend akan berlanjut setelah terjadi konsolidasi sementara.

  6. Three Line Strike: Three Line Strike adalah pola candlestick bullish yang terdiri dari empat candlestick, yang menunjukkan pembalikan arah dari downtrend menjadi uptrend. Pola ini dapat ditemukan pada chart daily, weekly, atau bahkan monthly.
    Pola Three Line Strike terdiri dari tiga candlestick hitam berturut-turut, diikuti oleh sebuah candlestick putih yang lebih panjang yang menembus level tertinggi dari tiga candlestick hitam sebelumnya. Biasanya, candlestick putih pada pola ini memiliki body yang lebih panjang dari ketiga candlestick hitam sebelumnya dan menutup di atas level tertinggi candlestick hitam terakhir.

    Baca juga: Serba-Serbi Indikator Rate of Change!
  7. Two Black Gapping: Two Black Gapping merupakan salah satu pola candlestick yang terbentuk pada chart harga, yang menunjukkan potensi untuk terjadinya penurunan harga yang signifikan. Pola ini terdiri dari dua buah candlestick hitam yang terbentuk dengan celah antara harga pembukaan candlestick pertama dan harga penutupan candlestick sebelumnya. Pola Two Black Gapping mengindikasikan bahwa pasar sedang mengalami tekanan jual yang kuat, dan menunjukkan bahwa terdapat potensi untuk terjadinya penurunan harga yang lebih lanjut. Pola ini dapat dijadikan sebagai sinyal untuk melakukan aksi jual atau mengambil posisi short.

  8. Abandoned Baby: Abandoned Baby merupakan salah satu pola candlestick yang cukup jarang terjadi dalam trading. Pola ini terdiri dari tiga candlestick, dimana candlestick pertama dan ketiga memiliki body yang kecil dan memiliki shadow yang cukup panjang, sementara candlestick kedua memiliki body yang besar dan tidak memiliki shadow.

    Secara umum, pola Abandoned Baby mengindikasikan perubahan arah trend yang signifikan. Pola ini muncul ketika terjadi gap down yang besar antara candlestick pertama dan kedua, yang menandakan terjadinya tekanan jual yang kuat. Namun, pada candlestick ketiga, harga tidak mampu menembus level rendah dari candlestick kedua, dan malah berbalik arah ke atas. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan jual mulai berkurang dan buyer mulai mengambil alih kendali. Pola Abandoned Baby juga sering dianggap sebagai sinyal pembalikan bullish yang kuat, terutama jika terjadi pada level support yang penting.

Mengetahui pola candlestick yang jarang diketahui ini dapat membantu trader untuk mengidentifikasi pergerakan harga yang mungkin terjadi dan membuat keputusan trading yang lebih baik. Namun, trader harus selalu ingat bahwa pola candlestick harus selalu dikonfirmasi dengan indikator dan analisis teknikal lainnya sebelum mengambil keputusan trading.

Ingin belajar trading Komoditi ataupun forex? Yuk, buka Jurnal TPFX sekarang dan temukan ilmu trading yang terpercaya! Jangan lupa daftar menjadi trader di sini! TPFx merupakan perusahaan broker forex terpercaya dan diawasi serta diregulasi oleh BAPPEBTI

image-artikel

Popular Jurnal