Bicara soal trading Produk Pialang Berjangka terdapat beraneka ragam, dimulai Instrument di Forex, Produk Turunannya (Derivative) yaitu Gold, Oil dan Silver, ada juga Asian Indeks (Hangseng, Nikkei dan Kospi), Nasdaq, Dowjones, Dax Jerman dll, bahkan ada pula produk Saham Tunggal Amerika atau lebih dikenal dengan istilah CFD (Contract For Different). Juga terdapat Multilateral Produk yang beberapa tahun belakangan sudah mulai diperkenalkan oleh Bappebti selaku Regulator juga Pengawas perdagangan Bursa Berjangka.
Nah, sudahkah Anda tahu betul tentang produk pialang yang telah disebutkan di atas? Jika belum, mari simak langsung ulasannya lebih detail di bawah ini!
Mana yang Terbaik pada Produk Pialang Berjangka?
Bicara mengenai pilihan mana yang terbaik, pastinya kita akan mengembalikan kembali pilihan ini kepada masing – masing dari kita apa yang disuka dan dipahami atas produk tersebut tentunya dengan mengetahui karakteristik dari setiap instrument yang ada. Namun ada beberapa instrument seperti Derivative Produk (Gold, Oil dan Silver) dimana instrument ini berkaitan dengan instrument di Forex ( Mata Uang ) bahkan Forex adalah ibu kandung dari adanya Gold, Oil dan silver dikarenakan semua berkaitan dengan bagaimana market menempatkan seperti apa USD nantinya. Dimana produk turunan tadi diperjual belikan dalam nilai USD di Pasar Global.
Tentunya dengan kita memahami bagaimana kedudukan USD di Market baik secara analisa Teknikal atau secara analisa Fundamental. Maka oleh karena itu penulis menyarankan alangkah lebih baik selalu belajar mengetahui bagaimana Market bereaksi atau merespon terhadap kekuatan atau pelemahan USD baik dalam jangka waktu pendek ataupun dalam jangka waktu lama didukung oleh data data Fundamental yang ada yang berpengaruh terhadap pergerakan di Market.
Baca juga: Kenal Lebih Dekat dengan Pasar Berjangka vs Pasar Saham
Kaitan Gold dengan Forex
Banyak sekali orang yang melakukan trading Gold akan tetapi sering kali menghiraukan bahkan cenderung tidak mau tahu keberadaan Forex terhadap nilai USD dan hanya tertuju hanya dengan data fundamental yang ada khususnya data Fundamental yang terjadi di Amerika, padahal apa yang terjadi dengan ekonomi Amerika belum tentu itu yang akan terjadi pada nilai tukar USD di market secara umum (ini yang kita sebut Trend) karena sejatinya trend lebih kuat dari adanya data fundamental dan tidak akan berubah suatu trend itu kecuali kecenderungannya telah memperlihatkan tanda – tanda perubahan atau dibilang jenuh.
Dengan mengunakan kekuatan analisa Teknikal (salah satunya dengan belajar menbaca Trend dari sisi Range pergerakan berdasarkan Time Frame tertentu ) setelah kita mengetahui apa pilihan kita nantinya. Selanjutnya, langkah tadi dikuatkan dengan memahami data fundamental apa yang akan related terhadap trend di instrument yang ada secara menyeluruhn atau bahkan sebaliknya dimana Data Fundamental tidak related atau bersebrangan dengan analisa Teknikal maka haruslah berhati – hati, karena market akan mengkoreksi kembali secara Teknikal kembali ke asal dimana data itu keluar.
Baca juga: Jenis Komoditas Paling Likuid di Pasar Berjangka
Peran USD dalam Produk Pialang Berjangka
Bicara kembali kepada pilihan instrument mana yang akan kita pilih, ada baiknya fahami dulu kedudukan Market terhadap USD terlebih memahami pergerakan USDJPY, dimana USDJPY adalah indikator terbaik untuk mengetahui seberapa kuat dan melemahnya USD di Market. Dengan merujuk hal tadi barulah kita melakukan pilihan setelah mengetahui karakteristik di setiap instrument yang ada.
Semua ini terbantahkan apabila terdapat satu kondisi geopolitik yang terjadi suatu kawasan seperti halnya peperangan yang terjadi dikawasan TimurTengah belum lama ini, dan kekhawatiran makin melebarnya dampak peperangan tersebut karena faktor dominan akan kepentingan negara – negara lain di kawasan tersebut, dimana Gold akan menguat sendiri walau secara keseluruhan market melemah terhadap USD ( ini yang terjadi pada waktu Hamas menyerang Israel beberapa bula lalu dimana Gold naik tajam dari level 1810 naik menguat tajam sampai 2145 Break record tertingginya ke di level 2078 dan beberapa kali membuat record tertingginya beberapa kali hingga tercetak kembali old time highnya di level 2449.96 di beberapa pekan lalu.
Sewaktu ini semua terjadi padahal keberadaan USDJPY berada di level terlemahnya dalam sejarah 160.17 (Yen melemah terhadap USD). Dengan kejadian ini kita belajar memahami bahwa karakter suatu instrument terlihat ada yang dominan apabila kondisi geopolitik terjadi, akan tetapi secara keseluruhan dampak USD di market sangatlah dominan dalam pergerakan nilai tukar semua mata uang di dunia terutama yang dip[edagangkan di pialang berjangka seperti halnya major currency (GBP, EURO, AUD USDJPY USDDCHF) dan instrument lainnya seperti hanya crossrate dan produk lainya yang terkait dengan danya nila tukar USD terhadap mata uang dunia.
Kesimpulan
Bagaimana dengan instrument di Forex sebagai pilihan dalam bertransaksi? Ini akan dipahami apabila kita mengetahui bagaimana volutarisasinya. Apakah kita bisa mengambil peluangnya? Lalu, apakah secara kecukupan modal sudah mendekati ideal kah? Hal ini karena masing – masing instrument mempunyai Value Point tersendiri. Berbeda dengan Gold, dimana secara kuantitatif pergerakannya terbatas akan tetapi secara Value Point sangat besar beda pula dengan indeks yang secara kuantitaive banyak bergerak akan tetapi secara Value Point tidak terlalu besar.
Apapun pilihannya alangkah lebih baik mengetahui dan memahami bahwa risiko akan terjadi dan lebih baik mempersiapkannya dengan matang sebelum melakukan transaksi.
Jangan lupa untuk terus tingkatkan literasi keuangan dengan Download E-Book TPFx Indonesia dan jadilah trader andal dengan cuan maksimal di sini!