Dolar Melemah Setelah Data PPI AS, Emas Stabil

FLASH NEWS

Economic News & Analysis

Pada hari Selasa, dolar Amerika melemah terhadap yen Jepang dan juga melemah terhadap sejumlah mata uang lainnya dalam perdagangan yang lebih tenang. Pasar sedang menunggu data inflasi AS yang bisa memberikan petunjuk tentang prospek pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve.

Dolar/yen melemah setelah data menunjukkan bahwa harga produsen (PPI) di AS naik lebih rendah dari yang diperkirakan pada bulan Juli. Kenaikan harga barang teredam oleh biaya jasa yang lebih murah, menunjukkan bahwa inflasi terus melambat. Obligasi AS menguat, mendorong penurunan imbal hasil setelah laporan PPI dirilis.

Laporan indeks harga konsumen (CPI) yang akan dirilis pada hari Rabu juga diharapkan dapat memberikan panduan bagi kebijakan suku bunga The Fed.

Pasar valuta asing telah diguncang oleh reli tajam yen sejak Juli, yang mendorong dan dipengaruhi oleh pembubaran strategi investasi populer yang dikenal sebagai carry trade, dan berkontribusi pada penurunan saham. Namun, dengan dolar turun 0,35% terhadap yen menjadi 146,71, pasar pada hari Selasa tampaknya telah melewati masa turbulensi yang paling buruk.

Yen merosot ke posisi terendah 38 tahun pada Juli ketika investor berbondong-bondong melakukan carry trade, yaitu strategi di mana mereka meminjam yen di Jepang di mana suku bunga rendah, kemudian menjualnya untuk mata uang lain guna membeli aset dengan hasil lebih tinggi di tempat lain.

Namun, beberapa faktor, terutama kenaikan suku bunga secara tiba-tiba oleh Bank of Japan dan ekspektasi pemotongan suku bunga AS karena pasar tenaga kerja yang melambat, telah membalikkan carry trade, membuat yen naik sekitar 8% sejak pertengahan Juli.

Sumber pemerintah mengatakan kepada Reuters pada hari Selasa bahwa parlemen Jepang berencana mengadakan sesi khusus pada 23 Agustus untuk membahas keputusan bank sentral bulan lalu yang menaikkan suku bunga.

Indeks dolar AS turun 0,5% menjadi 102,56, sementara euro naik 0,61% menjadi $1,0999. Pound Inggris menguat 0,81% menjadi $1,2869, setelah data sebelumnya menunjukkan tingkat pengangguran di Inggris turun menjadi 4,2% pada Juni dari 4,4% pada Mei, bertentangan dengan ekspektasi ekonom yang memperkirakan sedikit kenaikan. Lowongan pekerjaan menurun sementara pertumbuhan upah melambat.

Di sektor komoditas, harga minyak mentah Brent turun 1,9% menjadi $80,78 per barel, sementara minyak mentah AS West Texas Intermediate turun 2% menjadi $78,46 per barel. Harga minyak Brent telah naik lebih dari 3% pada hari Senin, sementara minyak mentah AS naik lebih dari 4%.

Harga emas stabil pada hari Selasa, mendekati level tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada Juli, karena dolar dan imbal hasil Treasury turun setelah data harga produsen AS memperkuat harapan untuk pemotongan suku bunga Federal Reserve pada bulan September.

Prospek Harga Emas Hari Rabu (14/8)

Harga emas masih tertahan di area resistance 2.477-2.483, dengan RSI yang telah memasuki wilayah overbought. Jika resistance ini tetap bertahan, ada potensi harga mengalami koreksi dan menguji support di 2.457. Jika support tersebut ditembus, koreksi lebih lanjut kemungkinan akan terjadi dengan target support berikutnya di 2.444-2.432. Namun, jika harga berhasil menembus resistance di atas, kenaikan berikutnya kemungkinan akan menguji level psikologis di 2.500.

Data Perdagangan pada hari Senin (13/8)