Dollar AS Menguat, Tarif Impor Kanada dan Meksiko Dimulai Sabtu

FLASH NEWS

Economic News & Analysis

Pada hari Jumat, dollar AS menguat terhadap sejumlah mata uang utama, sementara dollar Kanada melemah dan peso Meksiko sedikit menguat setelah Gedung Putih menegaskan bahwa Presiden Donald Trump akan memberlakukan tarif pada hari Sabtu.

Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa Trump berencana mengumumkan tarif pada impor Kanada dan Meksiko pada Sabtu, tetapi akan menunda penerapannya hingga 1 Maret serta memberikan pengecualian untuk beberapa impor tertentu. Namun, juru bicara Gedung Putih membantah laporan tersebut dan menyatakan bahwa tarif akan diterbitkan dan langsung berlaku pada hari Sabtu.

Di sisi lain, data Departemen Perdagangan AS menunjukkan bahwa Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) meningkat 0,3% bulan lalu, kenaikan terbesar sejak April, didorong oleh lonjakan pengeluaran konsumen. Data ini mengindikasikan bahwa Federal Reserve kemungkinan tidak akan terburu-buru untuk kembali memangkas suku bunga.

Dollar AS naik 0,12% terhadap dollar Kanada, mendekati level tertinggi lima tahun di C$1,451 dan mencatatkan kenaikan mingguan hampir 1,1%. Peso Meksiko naik 0,17% ke 20,728 per dollar, meskipun mata uang ini mencatat kinerja mingguan terburuk sejak Oktober.

Dollar AS juga menguat 0,54% terhadap yen Jepang ke 155,13, mencatatkan kenaikan selama tiga minggu berturut-turut. Terhadap franc Swiss, dollar AS naik 0,1% menjadi 0,9016, dengan kenaikan mingguan sebesar 0,5%. Sementara itu, euro melemah 0,3% ke $1,0367, mencatatkan penurunan mingguan 1%, yang merupakan penurunan terbesar sejak akhir Desember.

Gubernur Bank of Japan menegaskan bahwa kebijakan moneter yang longgar akan tetap dipertahankan untuk mendorong inflasi mendekati target 2%. Di Eropa, Bank Sentral Eropa memangkas suku bunga dan membuka peluang pemangkasan lebih lanjut pada Maret di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi.

Sementara itu, indeks dollar, yang mengukur kekuatan dollar terhadap sekeranjang mata uang utama, naik 0,31% ke 108,42, mencatatkan kenaikan mingguan 0,93% setelah dua minggu berturut-turut mengalami penurunan.

Pasar saham AS mengalami pergerakan naik turun pada akhir pekan setelah Gedung Putih membantah laporan tentang penundaan tarif dan mengonfirmasi rencana pengenaan tarif terhadap impor dari Meksiko, Kanada, dan China. S&P 500 turun 0,5%, Dow Jones melemah 310 poin, dan Nasdaq 100 juga mengalami penurunan.

Di sektor teknologi, Nvidia kehilangan 3,7% di tengah kekhawatiran dampak startup AI asal China terhadap valuasi teknologi, sementara Apple turun 0,7% meskipun melaporkan peningkatan pendapatan sebesar 4%.

Harga minyak mentah WTI meningkat menuju $73 per barel pada hari Jumat, melanjutkan kenaikan dari sesi sebelumnya. Kenaikan ini terjadi di tengah ketidakpastian terkait rencana tarif Presiden Trump, yang menyatakan bahwa tarif 25% pada Kanada dan Meksiko akan dimulai Sabtu, tetapi masih mempertimbangkan pengecualian untuk minyak. Kanada dan Meksiko adalah dua pengekspor minyak mentah terbesar ke AS. Investor juga mengantisipasi pertemuan OPEC+ pada 3 Februari mendatang, di mana Trump meminta Saudi untuk menurunkan harga minyak.

Di sisi lain, harga emas naik melewati $2.805 per ons, mencapai rekor tertinggi baru. Peningkatan ini didukung oleh pelonggaran kebijakan moneter dari sejumlah bank sentral besar. Federal Reserve mempertahankan suku bunga tidak berubah, sementara Bank Kanada memangkas suku bunga utama dan mengakhiri kebijakan pengetatan kuantitatif. Bank Sentral Eropa, Riksbank Swedia, serta bank sentral di China dan India juga mengisyaratkan pelonggaran lebih lanjut untuk meningkatkan likuiditas dalam waktu dekat.

Prospek Harga Emas Hari Senin (03/02)

Pergerakan emas di time frame H4 menunjukkan tren naik yang konsisten dengan harga berada di atas SMA 50, mengindikasikan momentum bullish. Harga saat ini mendekati level Fibonacci Extension 100.0 di 2821, yang dapat menjadi resistance signifikan. Indikator RSI mendekati wilayah overbought (ditandai dengan level di atas 70), menunjukkan potensi koreksi atau konsolidasi sebelum melanjutkan tren naik.

Jika terjadi penurunan, area support kuat berada di level Fibonacci 61.8 (2.786) hingga 2.766. Sebaliknya, jika harga menembus resistance 2821, potensi kenaikan menuju 2.850 hingga 2.877 tetap terbuka.

Data Perdagangan pada hari Jumat (31/01)

Open: 2,794.81    High: 2,817.08   Low: 2,791.03    Close: 2,801.61  Range: 26.05

GOLD INTRADAY AREA

R1  2,821  R2  2,850   R3 2,877

S1  2,786   S2  2,766  S3 2,752

OPEN POSITION BUY
Price Level 2.786
Profit Target Level 2.810
Stop Loss Level 2.760
OPEN POSITION SELL
Price Level 2.820
Profit Target Level 2.795
Stop Loss Level 2.830

Prospek Harga Minyak Hari Senin (03/02)

Pergerakan US Oil di time frame H4 menunjukkan bahwa harga telah berhasil menembus resistance sebelumnya di 73.83, yang juga bertepatan dengan area SMA 50, mengindikasikan potensi bullish selama harga mampu bertahan di atas level ini. Pergerakan harga di atas SMA 50 menunjukkan kekuatan pembeli yang mulai mendominasi. Jika momentum ini berlanjut, target kenaikan berikutnya berada di resistance 76.43, diikuti oleh 77.58.

Namun, jika harga kembali turun dan gagal mempertahankan posisi di atas 73.83, tren bullish ini dapat tertahan, dan tekanan bearish berpotensi membawa harga turun menuju support di 72.93 atau bahkan 72.03.

Data perdagangan pada hari Jumat (31/01)

Open: 73.18   High: 73.68   Low: 71.91   Close: 73.66  Range:  1.77

OIL INTRADAY AREA

R1   76.43   R2  77.58  R3 79.07

S1  73.83   S2 72.93   S3 72.03

OPEN POSITION BUY
Price Level 73.85
Profit Target Level 75.10
Stop Loss Level 72.00
OPEN POSITION SELL
Price Level 76.40
Profit Target Level 74.40
Stop Loss Level 77.60
image-artikel