Keltner Channel vs Bollinger Bands: Perbandingan Indikator Teknikal Populer

Keltner Channel dan Bollinger Bands adalah dua indikator teknikal populer yang digunakan oleh trader dalam analisis pasar. Meskipun keduanya berfungsi untuk mengukur volatilitas dan mengidentifikasi kisaran harga yang potensial, mereka memiliki perbedaan dalam konsep dan perhitungan. Dalam artikel ini, kita akan melakukan perbandingan antara Keltner Channel dan Bollinger Bands untuk membantu Anda memahami kelebihan dan kelemahan keduanya, serta memutuskan indikator mana yang cocok dengan gaya trading Anda.

Apa Itu Keltner Channel?

Keltner Channel adalah indikator teknikal yang digunakan dalam analisis teknikal untuk membantu trader mengidentifikasi kisaran harga yang potensial dan tren pasar. Indikator ini terdiri dari tiga garis yang mengelilingi harga: garis tengah, garis atas, dan garis bawah. Keltner Channel dikembangkan oleh Chester W. Keltner pada tahun 1960-an dan merupakan variasi dari Bollinger Bands.

Garis tengah Keltner Channel didasarkan pada moving average, yang umumnya adalah exponential moving average (EMA). Garis atas dan garis bawah dihitung berdasarkan deviasi dari garis tengah. Perhitungan deviasi ini menggunakan Average True Range (ATR) sebagai komponen utama. ATR mengukur volatilitas harga dalam periode waktu tertentu.

Garis atas Keltner Channel diatur beberapa kali ATR di atas garis tengah, sementara garis bawah diatur beberapa kali ATR di bawah garis tengah. Jarak antara garis atas dan garis bawah dapat diatur sesuai preferensi trader, yang dapat mengatur sensitivitas indikator ini terhadap perubahan volatilitas.

Baca juga: Catat! Ini Cara Raup Profit Maksimal dengan Strategi Double Bollinger Bands

Bagaimana Keltner Channel Digunakan dalam Trading?

Keltner Channel dapat digunakan dalam beberapa cara yang berguna dalam trading. Berikut adalah beberapa cara umum di mana trader dapat memanfaatkan indikator ini:

  1. Mengidentifikasi Tren: Keltner Channel membantu trader mengidentifikasi tren pasar dengan memperhatikan posisi harga terhadap garis tengah. Jika harga berada di atas garis tengah, ini menunjukkan tren naik, sementara jika harga berada di bawah garis tengah, ini menunjukkan tren turun.
  2. Mengkonfirmasi Breakout: Keltner Channel juga digunakan untuk mengkonfirmasi breakout harga. Ketika harga bergerak keluar dari kisaran Keltner Channel, ini dapat dianggap sebagai sinyal bahwa ada perubahan dalam volatilitas dan mungkin ada peluang trading yang menguntungkan.
  3. Menentukan Level Support dan Resistance: Garis atas dan garis bawah Keltner Channel dapat digunakan sebagai level support dan resistance. Ketika harga mendekati garis atas, ini dapat berfungsi sebagai level resistance, sedangkan ketika harga mendekati garis bawah, ini dapat berfungsi sebagai level support.
  4. Menyaring Sinyal Palsu: Keltner Channel membantu trader menghindari sinyal palsu dengan melihat konfirmasi dari pergerakan harga dalam kisaran channel. Ketika harga bergerak dalam kisaran channel, ini menunjukkan konsolidasi pasar, sementara ketika harga bergerak keluar dari kisaran channel, ini dapat dianggap sebagai sinyal yang lebih valid.

Keltner Channel vs Bollinger Bands: Mana yang Lebih Baik?

Perbedaan utama antara Keltner Channel dan Bollinger Bands terletak pada perhitungan deviasi dan volatilitas yang digunakan. Keltner Channel menggunakan ATR, yang mengukur volatilitas aktual harga, sedangkan Bollinger Bands menggunakan deviasi standar yang mengukur volatilitas historis harga. Dengan demikian, Keltner Channel lebih sensitif terhadap perubahan volatilitas aktual, sementara Bollinger Bands lebih terfokus pada pergerakan harga yang berada di luar kisaran normalnya.

Kedua indikator ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi sinyal beli dan jual, serta mendeteksi pergerakan harga yang kuat atau kisaran harga yang mungkin mengalami penurunan volatilitas. Trader juga dapat menggunakan keduanya bersama-sama dalam analisis teknikal untuk memperoleh konfirmasi sinyal yang lebih kuat.

Keltner Channel terdiri dari tiga garis, yaitu garis tengah, garis atas, dan garis bawah. Garis tengah dihitung dengan menggunakan moving average periode tertentu, sedangkan garis atas dan garis bawah dihitung berdasarkan deviasi harga dari garis tengah. Bollinger Bands juga terdiri dari tiga garis, yaitu garis tengah, garis atas, dan garis bawah. Garis tengah dihitung dengan menggunakan moving average periode tertentu, sedangkan garis atas dan garis bawah dihitung berdasarkan deviasi harga dari garis tengah, dengan faktor deviasi yang diterapkan.

Baca juga: Kupas Tuntas Trading Menggunakan Donchian Channel!

Keltner Channel lebih responsif terhadap perubahan volatilitas pasar karena menggunakan ATR. Ketika volatilitas meningkat, lebar Keltner Channel akan melebar, dan sebaliknya. Bollinger Bands dapat mengadaptasi perubahan volatilitas, tetapi dengan pendekatan yang lebih lambat. Perubahan dalam volatilitas akan tercermin dalam perubahan lebar Bollinger Bands.

Keltner Channel dapat membantu mengidentifikasi tren pasar dengan memperhatikan posisi harga terhadap garis tengah. Jika harga berada di atas garis tengah, ini menunjukkan tren naik, sementara jika harga berada di bawah garis tengah, ini menunjukkan tren turun. Bollinger Bands juga dapat membantu mengidentifikasi tren pasar, tetapi fokus utamanya adalah pada pergerakan harga yang keluar dari band. Breakout dari band atas menunjukkan tren naik, sementara breakout dari band bawah menunjukkan tren turun.

Namun, perlu diingat bahwa tidak ada indikator yang sempurna, dan keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Keltner Channel lebih cocok untuk mengukur volatilitas aktual dan mengidentifikasi breakout yang kuat, sementara Bollinger Bands lebih cocok untuk mengukur volatilitas historis dan mengidentifikasi pergerakan harga yang ekstrem.

Dalam menggunakannya, trader perlu memahami karakteristik masing-masing indikator dan mengadaptasikan penggunaannya sesuai dengan strategi trading dan preferensi pribadi Anda. Penting untuk melakukan uji coba dan pengamatan yang cermat terhadap kinerja indikator ini dalam kondisi pasar yang berbeda-beda.

Ingin belajar trading Komoditi ataupun forex? Yuk, buka Jurnal TPFX sekarang dan temukan ilmu trading yang terpercaya! Jangan lupa daftar menjadi trader di sini! TPFx merupakan perusahaan broker forex terpercaya dan diawasi serta diregulasi oleh BAPPEBTI.

image-artikel