Kenal Lebih Dekat dengan Support Resistance pada Trading Forex

support resistance

Trader forex pasti tahu betul tentang istilah Support Resistance dalam melakukan transaksi di pasar berjangka, terutama forex. Namun, masih banyak di antara kita yang masih bingung bagaimana cara menentukan titik support resistance pada saat trading. 

Ada level tertentu yang disepakati oleh para trader maupun analis pasar berjangka sebagai titik pembalikan harga, yakni ketika kekuatan jual melemah dan kekuatan beli menguat. Nah, titik pembalikan ini biasanya disebut Support dan Resistance. 

Lalu, apa itu titik Support dan Resistance? Cari tahu lebih lanjut melalui ulasan di bawah ini!

 

Apa Itu Support Resistance? 

Biasanya, ketika para trader berspekulasi bahwa level harga saat ini terlalu tinggi, maka mereka akan mengakhiri aksi beli atau buy dengan melakukan aksi profit-taking. Nah, aksi ini yang menyebabkan harga turun setelah mencapai level tertinggi tertentu yang disebut sebagai Resistance pada trading forex. 

Sedangkan, terdapat level yang dianggap cukup rendah, sehingga para trader memutuskan untuk menjual atau sell dan melakukan take profit. Dengan begitu, harga akan terkoreksi naik dan inilah yang disebut titik support. 

Selain itu, bisa dibilang resistance adalah area yang tercipta ketika harga mulai berhenti naik, kemudian berbalik turun. Resistance dianggap sebagai “batas atas” yang menghalangi kenaikan harga  lebih lanjut dalam waktu tertentu. Sedangkan, support adalah area yang terbuat ketika harga berhenti menurun, kemudian berbalik naik. Support juga disebut sebagai “batas bawah” guna mencegah harga menurun lebih lanjut dalam waktu tertentu.

 

Baca juga: Analisa dengan Support dan Resistance Fondasi Strategi Trading

Cara Menentukan Titik Support Resistance pada Trading Forex

Untuk menentukan titik Support dan Resistance, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh para trader. Hal-hal ini wajib dilakukan guna memaksimalkan potensi profit dan meminimalisir risiko saat trading forex. Untuk lebih jelasnya, silakan simak langsung di bawah ini!

1. Melalui Level Horizontal 

Titik support adalah level di mana harga cenderung menemukan dukungan atau menahan penurunan lebih lanjut. Sedangkan, titik resistance adalah level di mana harga cenderung menemukan hambatan atau kesulitan untuk naik lebih tinggi. Nah, Anda dapat mengidentifikasi level-level ini dengan melihat di mana harga telah berbalik arah sebelumnya atau menemui kesulitan bergerak melalui level tertentu. Level ini kemudian dapat digambar secara horizontal di grafik.

2. Menggunakan Garis Tren 

Anda dapat menarik garis tren ini dengan menghubungkan titik-titik harga yang ekstrem dalam arah tren. Dengan begitu, Anda bisa memprediksi apakah titik tersebut merupakan support atau resistance. Titik support biasanya berada di titik terbawah dan ada kemungkinan untuk naik. Sedangkan, resistance adalah titik tertinggi dari suatu harga dan ada indikasi akan turun. 

3. Menggunakan Indikator Teknikal 

Beberapa indikator teknikal, seperti moving average, Bollinger Bands, atau pivot points, dapat membantu dalam menentukan level support dan resistance. Pivot points khususnya sering digunakan sebagai acuan titik support dan resistance. Mereka dihitung berdasarkan harga penutupan, tertinggi, dan terendah dari sesi perdagangan sebelumnya.

4. Melalui Analisa Price Action 

Analisis price action melibatkan pengamatan pola-pola harga dan perilaku pasar tanpa menggunakan indikator teknikal. Pola-pola seperti double tops, double bottoms, atau pola candlestick tertentu bisa memberikan petunjuk tentang di mana titik support dan resistance berada.

5. Menggunakan Volume Trading 

Volume trading dapat membantu dalam mengkonfirmasi titik support dan resistance. Peningkatan volume di sekitar level support atau resistance dapat menandakan bahwa level tersebut cukup kuat.

6. Menggunakan Fibonacci Retracement

Fibonacci retracement adalah alat yang berguna untuk menentukan potensi level support dan resistance berdasarkan rasio Fibonacci. Poin penting dalam pergerakan harga seringkali berada di sekitar level-level retracement Fibonacci, seperti 38.2%, 50%, atau 61.8%.

Baca juga: Kupas Tuntas tentang Bilangan Fibonacci dalam Trading

Kesimpulan:

Setiap trader tentu memiliki cara dan pendekatan tersendiri guna menentukan titik support dan resistance saat trading. Hal terpenting adalah Anda bisa menentukan titik tersebut dengan tepat dan bisa menghasilkan potensi maksimal serta menghindari segala risiko saat trading. 

Mau jadi trader andal dengan cuan maksimal? Yuk, mulai trading sekarang juga di sini

image-artikel