Di era globalisasi dan kemajuan teknologi finansial seperti sekarang, tren investasi semakin populer di kalangan anak muda. Namun, fenomena menarik terjadi di Jepang—negara maju dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia—di mana banyak generasi mudanya lebih memilih menabung dibanding berinvestasi.
Kenapa bisa begitu? Berikut beberapa alasan utama anak muda Jepang lebih pilih nabung, dan pelajaran yang bisa kita ambil dari fenomena ini.
1. Budaya Finansial Konservatif yang Mengakar
Masyarakat Jepang dikenal sangat hati-hati dalam mengelola keuangan. Budaya “menabung untuk masa depan” telah tertanam kuat sejak kecil. Mereka lebih mengutamakan stabilitas daripada mengambil risiko.
Fakta menarik: Data dari Bank of Japan menunjukkan bahwa lebih dari 50% aset rumah tangga disimpan dalam bentuk uang tunai dan deposito, bukan investasi.
2. Minimnya Edukasi Finansial tentang Investasi
Meskipun Jepang sangat maju dalam teknologi dan pendidikan umum, literasi finansial khususnya soal investasi masih tergolong rendah di kalangan muda. Banyak dari mereka menganggap investasi itu rumit, penuh risiko, atau hanya cocok untuk orang kaya.
3. Trauma Krisis Ekonomi di Masa Lalu
Generasi muda Jepang hidup dalam bayang-bayang stagnasi ekonomi pasca “bubble burst” di tahun 1990-an dan krisis finansial global 2008. Hal ini membuat mereka takut kehilangan uang, sehingga lebih nyaman menyimpan dana di rekening tabungan.
4. Sistem Sosial dan Pekerjaan yang Stabil
Banyak anak muda Jepang bekerja di perusahaan besar yang memberikan jaminan kerja dan pensiun. Hal ini mengurangi urgensi mereka untuk mencari alternatif penghasilan melalui investasi seperti saham atau forex.
5. Kurangnya Paparan Global & Influencer Finansial
Tidak seperti di Indonesia atau Amerika Serikat yang banyak influencer keuangan dan komunitas investor muda, di Jepang tren ini masih berkembang lambat. Hal ini membuat investasi belum menjadi gaya hidup mainstream di kalangan anak muda.
Pelajaran untuk Generasi Muda Indonesia
Fenomena di Jepang bisa jadi pengingat penting bagi kita. Menabung memang baik, tapi mengandalkan tabungan saja tidak cukup untuk melawan inflasi dan membangun kekayaan jangka panjang.
Dengan akses yang lebih mudah ke edukasi, teknologi, dan platform trading seperti TPFX Indonesia, anak muda di Indonesia memiliki kesempatan besar untuk belajar, berani, dan bijak berinvestasi sejak dini.
Kesimpulan
Alasan anak muda Jepang lebih pilih nabung bukan karena investasi buruk, tapi karena faktor budaya, pengalaman masa lalu, dan kurangnya edukasi. Di Indonesia, kita bisa belajar dari hal ini dan menciptakan ekosistem keuangan yang lebih terbuka dan adaptif terhadap generasi muda.
Bersama TPFx Indonesia, kamu bisa mulai langkah kecil untuk masa depan finansial yang lebih besar! Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.