Kupas Tuntas Makro Trading yang Wajib Anda Tahu

Makro trading adalah salah satu strategi trading yang digunakan oleh para trader untuk memperoleh keuntungan dengan menganalisis perubahan makroekonomi dan kebijakan pemerintah yang mempengaruhi pasar keuangan. Dalam strategi ini, trader memperhatikan faktor-faktor makroekonomi seperti inflasi, suku bunga, dan angka pengangguran untuk membuat keputusan trading. 

Selain itu, trader juga menggunakan analisis teknikal untuk mengidentifikasi tren dan pola harga di pasar keuangan. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail tentang makro trading, termasuk definisi, cara melakukan makro trading, dan tips sukses dalam makro trading.

Apa Itu Makro Trading?

Macro trading adalah jenis trading yang fokus pada analisis fundamental makroekonomi, seperti kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan faktor-faktor ekonomi makro lainnya, yang mempengaruhi nilai tukar mata uang, saham, dan instrumen keuangan lainnya. Pada dasarnya, trader macro mencoba untuk memprediksi arah pergerakan harga berdasarkan perkiraan perubahan dalam kondisi ekonomi global dan kebijakan pemerintah.

Dalam praktiknya, trader macro menggunakan berbagai teknik analisis untuk membuat keputusan trading, termasuk analisis fundamental, analisis teknikal, serta riset pasar dan riset industri. Mereka juga mengambil posisi yang berbeda-beda, seperti membeli (long) atau menjual (short) instrumen keuangan, dan memperdagangkan banyak jenis aset, seperti saham, obligasi, komoditas, dan mata uang.

Salah satu keuntungan dari macro trading adalah bahwa trader dapat memperoleh keuntungan baik pada saat kondisi ekonomi global membaik maupun memburuk, karena mereka dapat memperoleh keuntungan dari pergerakan harga yang besar dan volatilitas yang tinggi di pasar keuangan. Namun, di sisi lain, macro trading juga memiliki risiko yang tinggi dan membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor ekonomi makro yang mempengaruhi pasar keuangan. Oleh karena itu, trader macro harus memahami secara mendalam dinamika pasar keuangan dan terus memperbarui pengetahuan mereka untuk bisa menjadi sukses dalam trading.

Baca juga: Tips Penting Menentukan Pilihan Trading CFD untuk Pemula

Cara Melakukan Makro Trading

Macro trading melibatkan analisis makroekonomi dan kebijakan pemerintah yang dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang, saham, dan instrumen keuangan lainnya. Berikut ini adalah cara melakukan macro trading:

  1. Pelajari faktor-faktor makroekonomi: Trader macro harus memahami dinamika perekonomian global dan bagaimana faktor-faktor ekonomi, seperti tingkat suku bunga, inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan kebijakan pemerintah, dapat mempengaruhi pasar keuangan.
  2. Pantau berita dan peristiwa terkini: Trader macro harus terus memperbarui informasi tentang peristiwa terkini yang dapat mempengaruhi pasar keuangan, seperti keputusan kebijakan moneter dan fiskal, hasil pemilu, dan konflik politik atau militer.
  3. Gunakan analisis teknikal: Trader macro juga dapat menggunakan analisis teknikal untuk mengidentifikasi tren dan pola harga di pasar keuangan, serta menentukan posisi beli atau jual yang tepat.
  4. Tetapkan risiko: Trader macro harus memahami risiko trading dan memastikan untuk menetapkan stop loss dan take profit yang tepat untuk meminimalkan kerugian.
  5. Pilih instrumen keuangan yang tepat: Trader macro dapat memilih untuk memperdagangkan mata uang, saham, obligasi, atau komoditas, tergantung pada analisis makroekonomi dan kebijakan pemerintah yang mereka lakukan.
  6. Mengembangkan strategi trading yang sesuai: Trader macro harus memiliki strategi trading yang sesuai dengan gaya trading dan tujuan mereka, seperti trading jangka panjang atau trading posisi.
  7. Evaluasi hasil trading: Trader macro harus terus mengevaluasi hasil trading mereka dan memperbarui strategi trading mereka sesuai dengan perubahan kondisi pasar.
  8. Strategi utama dalam melakukan macro trading adalah dengan menganalisa indikator ekonomi suatu negara. Indikator yang dimaksud ini bukanlah indikator pertumbuhan untuk sebuah perusahaan individu, melainkan indikator yang jangka waktunya lebih lama. Misalnya, GDP (Gross Domestic Product) atau PDB dan CPI (Consumer Price Index). Keduanya punya jangka waktu yang lebih lama daripada ROI (Return of Investment) dan ROA (Return of Assets), bukan? Nah, indikator ekonomi seperti itulah yang digunakan macro trader untuk trading.
  9. Secara keseluruhan, analisa fundamental adalah pendekatan utama yang digunakan untuk macro trading. Meskipun demikian, tetap ada ruang untuk analisa teknikal sebagai alat untuk membuat keputusan trading tertentu. Misalnya, menggunakan analisa teknikal untuk mempelajari trend harga suatu aset finansial.

Baca juga: Kontrak Serah: Minimalkan Risiko, Maksimalkan Keuntungan

Tips Jitu Sukses Makro Trading

Saat ingin memulai makro trading, pastikan Anda mengikuti podcast atau guru yang andal di bidang makro ekonomi dan makro trading. Sebab, banyak sekali bersliweran penipu yang mengaku sebagai ahli di bidang makro trading. Ini beberapa tips jitu sukses makro trading:

  • Pilih aset finansial yang ingin ditradingkan: forex, saham, ETF, obligasi, komoditas, dan lain-lain.
  • Pilih aset negara berdasarkan kinerja makroekonomi mereka.
  • Catat semua histori pergerakan harga aset termasuk hal-hal pemicunya. Misalnya, perubahan suku bunga, perubahan kebijakan pajak, dan sebagainya.
  • Tetapkan aturan buy dan sell aset yang sudah dipilih. Tentukan titik entry yang akurat.
  • Pertimbangkan sinyal buy dan sell secara teknikal berdasarkan grafik harga.
  • Terapkan manajemen risiko dengan menempatkan order stop loss dan take profit. Risikokan sebanyak yang Anda ikhlaskan jika hilang.

Ingin belajar trading Komoditi ataupun forex? Yuk, buka Jurnal TPFX sekarang dan temukan ilmu trading yang terpercaya! Jangan lupa daftar menjadi trader di sini! TPFx merupakan perusahaan broker terpercaya dan diawasi serta diregulasi oleh BAPPEBTI

image-artikel