Margin Call: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

Para trader yang sudah berpengalaman baik di dunia forex ataupun saham, pasti sudah mengetahui istilah margin call. Istilah ini bisa dibilang alarm ketika modal investasi Anda sudah habis sehingga Anda tidak merugi terlalu banyak. Untuk lebih jelasnya, yuk simak pembahasan berikut ini!

Pengertian Margin Call

Sebelum mengetahui apa sih margin call itu, ada baiknya Anda mengetahui definisi mengenai margin. Margin adalah jumlah dana yang diperlukan untuk mempertahankan posisi trading agar tetap terbuka. Margin bisa dibilang adalah jaminan dalam trading.

Nah, ketika ekuitas akun trading Anda menunjukkan tidak adanya nilai trading yang cukup untuk membuka posisi atau yang biasanya disebut margin requirement, dalam sebuah aktivitas transaksi pasar, maka perusahaan sekuritas akan mengeluarkan peringatan yang disebut margin call.

Jika Anda sebagai trader, tidak menambahkan dana (inject dana) saat peringatan margin call ini keluar, maka nantinya posisi trading akan ditutup paksa oleh perusahaan sekuritas atau broker Anda. Jika hal ini terjadi, maka akun Anda berada dalam kondisi tidak dapat dipakai lagi, karena saldo habis atau bahkan minus.

Apabila saldo Anda sampai minus, maka trader akan memiliki utang dengan broker atau perusahaan sekuritas. Oleh sebab itu, penting bagi para trader pemula untuk memilih broker yang menyediakan layanan penutupan otomatis jika saldo hampir pada titik margin call.

Baca juga: Hal-Hal yang Perlu Anda Waspadai Ketika Hendak Trading Forex

Penyebab Margin Call

Kesalahan yang utama terjadinya margin call dikarenakan kurangnya pengalaman trader dalam menganalisa pasar dan kurangnya antisipasi dalam prediksi di market. Berikut penjelasan lebih lanjut mengapa bisa terjadi margin call.

1. Terlalu Banyak Membuka Posisi Trading

Jika seseorang tidak memiliki modal yang cukup dan mencoba banyak posisi dalam trading biasanya trader tersebut memiliki risiko yang besar munculnya alarm margin call. Selain itu, kesalahan lainnya adalah membuka banyak posisi dengan jumlah lot yang besar. Hal ini tentu akan menguntungkan jika saat itu analisa teknikal dan fundamental seorang trader mampu membaca situasi pasar.

Namun, kebanyakan trader kurang mampu membaca situasi pasar, sehingga mendderita kerugian yang sangat besar. Oleh sebab itu, penting untuk para trader untuk bijaksana dalam pengambilan keputusan berdasarkan analisa teknikal, fundamental, dan perhitungan yang tepat.

2. Tidak Pasang Stop Loss

Fitur stop loss merupakan fitur yang sangat berguna ketika seseorang mencoba berinvestasi. Sebab, jika fitur ini tidak digunakan, nantinya saat posisi yang dipasang mengalami kerugian, akan langsung menghabisi margin yang tersedia sehingga muncullah margin call sebagai alarm.

3. Deposit Minimal

Kesalahan trader pemula adalah memasukkan deposit dengan nilai minimal. Bahayanya adalah banyak broker forex yang memperbolehkan trader untuk menyetor dengan nominal minimal. Hal ini tentu sangat berbahaya karena dapat mudah memicu alarm margin call.

4. Tidak Bisa Mengatur Emosi

Banyak sekali trader yang sudah mengaktifkan fitur stop loss mengabaikan alarm tersebut. Biasanya trader yang mencapai toleransi kerugiannya dalam sehari justru terbawa emosi untuk terus melakukan open posisi.

Jika tidak mampu mengontrol emosi maka akan mengakibatkan Ia rugi terus menerus hingga terkena margin call. Intinya, disiplin dan kelola emosi dengan baik terhadap risiko-risiko yang terjadi wajib dilakukan para trader untuk mencegah margin call.

Baca juga: Cara Trading Forex Dengan 3 Analisa Jitu

Cara Mencegah Margin Call

Untuk mencegah margin call ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh para trader, yaitu:

1. Tutup Posisi Trading Atau Inject (Tambah Modal)

Ada dua pilihan yang bisa Anda lakukan jika dana dalam akun Anda hampir mencapai batas. Anda bisa menutup posisi trading walaupun posisi Anda masih floating. Hal ini untuk mencegah kerugian yang lebih besar lagi.

Pilihan lainnya adalah Anda menambah modal tambahan agar ketahanan margin meningkat. Hanya saja, Anda juga patut waspada. Sebab, bila Anda tidak yakin harga akan berbalik naik nantinya malah akan mendatangkan kerugian.

2. Memilih Leverage dengan Tepat

Leverage dapat membantu para trader untuk mendapatkan keuntungan dengan modal minimal namun juga dapat menyebabkan overtrading dan over lot yang menyebabkan posisi Anda cepat terkena peringatan ini.

3. Money Management

Jika Anda hanya mengalokasikan 2 persen dari ekuitas di setiap satu posisi trading, maka itu tandanya Anda sudah mengerti dan paham pengelolaan money management yang baik. Dengan pengelolaan keuangan yang baik, mengalami kerugian 25 kali cukup mustahil.

4. Pantau Free Margin dan Margin Level Sebelum Buka Posisi Trading

Margin Level dan Free Margin (Available Margin/Usable Margin) adalah cara untuk mengingatkan jarak Anda dari peringatan ini. Tergantung pada platform trading Anda, Anda dapat memantau ketersediaan margin dari kedua faktor tersebut.

5. Buatlah Trading Plan yang Baik

Anda dapat menyusun trading plan harian atau menggunakan aplikasi seperti margin calculator untuk menghitung berapa banyak margin yang Anda gunakan untuk membuka posisi baru.

Nah itu dia pembahasan tentang margin call yang patut Anda ketahui. Ingat saat trading kelola emosi dengan baik sambil mengamati pergerakan pasar dengan cermat berdasarkan analisis dan perhitungan yang tepat agar tidak mengalami kerugian.

Ingin belajar trading Komoditi ataupun forex? Yuk, buka Jurnal TPFX sekarang dan temukan ilmu trading yang terpercaya! Jangan lupa daftar menjadi trader di sini! TPFx merupakan perusahaan broker terpercaya dan diawasi serta diregulasi oleh BAPPEBTII.

#TradingSemakinPede

image-artikel