FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunity: Bearish Range 0,64200 – 0,63200
Penguatan mata uang Aussie terhadap mata uang Dollar AS sempat mewarnai pergerakan market kemarin, mencoba bangkit dari kerugian lebih dari 1% pada sesi sebelumnya untuk mengakhiri penurunan 5 sesi berturut-turut. Penguatan ini didukung oleh data ekonomi yang optimis, dipimpin oleh lonjakan penjualan ritel sebesar 1,2% pada bulan Juni—kenaikan bulanan terkuat sejak Maret 2022 dan jauh di atas ekspektasi kenaikan 0,4%. Persetujuan pembangunan juga melonjak 11,9%, kenaikan terkuat sejak Mei 2023 dan pertumbuhan bulan ke-2 berturut-turut. Namun, mata uang Australia tetap tertekan oleh pandangan dovish yang berhati-hati dari Reserve Bank of Australia. Wakil Gubernur RBA Hauser mengatakan data inflasi Q2 “sangat disambut baik” dan sesuai dengan ekspektasi, tetapi menekankan bank sentral tetap berhati-hati dan bergantung pada data. Dengan inflasi yang mereda ke level terendah dalam 4 tahun dan pengangguran yang meningkat menjadi 4,3%, pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 95% pada 12 Agustus. Di tempat lain, aktivitas pabrik China mengalami kontraksi lebih besar dari yang diperkirakan, membatasi kenaikan mata uang proksi China tersebut.
Pivot : 0,64401
R1 : 0,64585 S1 : 0,64044
R2 : 0,64942 S2 : 0,63860
R3 : 0,65126 S3 : 0,63503
USDJPY
Opportunity: Bullish Range 150,600 – 151,600
Tekanan terhadap mata uang Yen oleh mata uang Greenback terus berlangsung. Namun pada sesi Asia kemarin Yen Jepang sempat menguat, pulih dari pelemahan sesi sebelumnya setelah Bank of Japan (BOJ) mempertahankan suku bunga acuannya dalam keputusan bulat, sesuai perkiraan umum. Ini menandai pertemuan ke-4 berturut-turut yang ditunda BOJ, setelah kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 0,5% pada Januari lalu. Bank sentral mempertahankan sikap hati-hati, menyatakan bahwa inflasi inti diperkirakan akan melambat sementara karena pertumbuhan yang lebih lemah sebelum kembali meningkat. Meskipun prospek inflasi tetap seimbang, risiko ekonomi cenderung menurun. Menjelang sesi AS kemarin justru Yen Jepang terhadap Dollar AS mengalami pelemahan cukup besar. Terlebih para pembuat kebijakan juga menandai meningkatnya ketidakpastian atas perkembangan perdagangan global dan dampak potensialnya terhadap perekonomian Jepang. Yen jatuh ke level terendah hampir 4 bulan setelah Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga tetap dan memberikan sedikit arahan tentang pemangkasan suku bunga di masa mendatang, sehingga mendorong penguatan Dollar AS.
Pivot : 150,038
R1 : 151,497 S1 : 149,246
R2 : 152,289 S2 : 147,787
R3 : 153,748 S3 : 146,995
GBPUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.3281 – 1.3311
Pounds ditutup melemah pada perdagangan Kamis kemarin. Sempat menguat di awal perdagangan sesi Asia, namun kembali melemah memasuki sesi perdagangan Eropa hingga ke sesi perdagangan Amerika. Penguatan Dollar mendominasi pasar uang. indeks dollar AS menguat 0,26% ke level 100,05, didukung oleh optimisme terhadap stabilitas ekonomi domestik dan arah kebijakan perdagangan. Data ekonomi yang dirilis Kamis menunjukkan inflasi AS meningkat pada Juni. Kenaikan ini dipicu oleh dampak tarif impor yang mulai dirasakan konsumen. Klaim pengangguran mingguan tercatat lebih rendah dari perkiraan. GBP berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini yang didukung oleh laporan data S&P Global Manufacturing PMI U.K yang diperkirakan naik ke angka 48.2 versus 47.7 angka sebelumnya. Disatu-sisi laporan data penting U.S Non-farm payroll diperkirakan akan mengalami pelemahan dan angka pengangguran diperkirakan naik sebesar 4.2% versus 4.1% angka sebelumnya.
Open : 1.3204 Pivot : 1.3221
R1 : 1.3244 S1 : 1.3184
R2 : 1.3281 S2 : 1.3149
R3 : 1.3311 S3 : 1.3102
EURUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.1460 – 1.1484
Euro menguat tipis 0,08% ke $1,1413 pada perdagangan Kamis kemarin. Penguatan mata-uang Euro didorong oleh laporan data ekonomi kawasan yang sebagian besar mengalami kenaikan. Penguatan Euro juga terjadi ditengah batas akhir penetapan tarif dagang AS Kamis kemarin. Tarif impor AS akan diberlakukan hari ini terhadap sebagian besar mitra dagangnya. EUR berpotensi menguat pada perdagangan hari ini yang akan didukung oleh laporan data ekonomi kawasan yang diperkirakan menguat. Disatu-sisi laporan data penting U.S Non-farm payroll diperkirakan akan mengalami pelemahan dan angka pengangguran diperkirakan naik sebesar 4.2% versus 4.1% angka sebelumnya.
Open : 1.1411 Pivot : 1.1429
R1 : 1.1446 S1 : 1.1399
R2 : 1.1460 S2 : 1.1378
R3 : 1.1484 S3 : 1.1342
USDCHF
Opportunity: Bearish menuju 0.8110 – 0.8098
Swiss Franc ditutup sedikit menguat pada perdagangan Kamis Kemarin. Setelah mengalami tekanan dalam satu pekan terakhir Swiss Franc mulai melakukan perlawanan. Penguatan mata-uang Swiss ini didukung oleh kuatnya data Retail Sales Swiss yang naik cukup signifikan dari angka 0.3% naik menjadi 3.8% (YoY). CHF masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini yang didukung oleh rilisnya data Manufaktur Swiss yang diperkirakan naik sebesar 50.0 versus 49.6 angka sebelumnya. Disatu-sisi laporan data penting U.S Non-farm payroll diperkirakan akan mengalami pelemahan dan angka pengangguran diperkirakan naik sebesar 4.2% versus 4.1% angka sebelumnya.
Open : 0.8120 Pivot : 0.8127
R1 : 0.8133 S1 : 0.8118
R2 : 0.8144 S2 : 0.8110
R3 : 0.8160 S3 : 0.8098
USDCAD
Opportunity : bullish menuju 1.3950
USD/CAD memperpanjang penguatannya hingga akhir Juli 2025, didorong oleh kombinasi faktor teknikal dan fundamental. Laporan Manufacturing PMI yang diprediksi masih aka memperlihatkan kondisi kontraksi serta ketidakpastian arah suku bunga The Fed cenderung membuat pair ini bergerak dalam tren naik yang cukup stabil. Namun, harga saat ini mulai mendekati zona resistance teknikal penting yang dapat menguji kekuatan buyer dalam jangka pendek dan pasar kini menanti data Non-Farm Payroll (NFP) yang dijadwal rilis malam ini
Open Price : 1.38494 Pivot : 1.38398
R1: 1.38668 S1: 1.38228
R2: 1.38838 S2: 1.37958
R3: 1.39108 S3: 1.37778
DXY
Opportunity: Bullish Range 100,100 – 100,500
Penguatan mata uang Greenback semakin tak terbendung terhadap beberapa mata uang utama dunia lainnya. Hal tersebut nampak pada Indeks Dollar AS (DXY) naik ke level 100,101. Dimana level tersebut mendekati level tertingginya dalam lebih dari 2 bulan dan berada di jalur untuk kenaikan bulanan sebesar 3% di bulan Juli, kenaikan pertamanya tahun ini. Data terbaru menunjukkan pengukur inflasi pilihan The Fed, PCE inti, naik 0,3% di bulan Juni dan 2,8% secara tahunan, menunjukkan inflasi tetap stabil dan memperkuat argumen untuk keputusan The Fed mempertahankan suku bunga. Namun, belanja konsumen hampir tidak naik, mencerminkan sinyal ekonomi yang beragam. Pasar sekarang fokus pada laporan pekerjaan bulan Juli yang dirilis pada hari Jumat. Sementara itu, Presiden Trump kembali mengkritik Ketua The Fed Jerome Powell karena mempertahankan suku bunga, menuduh bank sentral terlalu lambat bertindak. Ia juga mengumumkan langkah-langkah perdagangan baru menjelang tenggat waktu yang ditetapkannya sendiri pada hari Jumat, termasuk tarif 15% untuk Korea Selatan dan 25% untuk India. Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan dia akan bertemu Trump untuk membahas apakah akan memperpanjang gencatan senjata tarif dengan China, dan menyatakan optimisme bahwa kesepakatan akan tercapai.
Pivot : 99,891
R1 : 100,259 S1 : 99,682
R2 : 100,468 S2 : 99,314
R3 : 100,836 S3 : 99,105
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bullish hingga area 41,387
Nikkei 225 turun 0,6% menjadi di bawah 40.900 pada hari Jumat, mengembalikan keuntungan dari sesi sebelumnya karena ketegangan perdagangan yang baru membebani sentimen. Kekhawatiran investor meningkat setelah Presiden AS Donald Trump menegaskan kembali tarif global 10% dan mengenakan pungutan timbal balik hingga 41% pada negara-negara yang tidak memiliki kesepakatan perdagangan, meningkatkan kekhawatiran akan gangguan rantai pasokan dan pertumbuhan global yang lebih lambat. Ekuitas Jepang juga mengikuti kerugian di bursa berjangka AS, dengan Amazon anjlok dalam perdagangan setelah jam kerja karena panduan yang mengecewakan. Sementara itu, Bank of Japan membiarkan suku bunga tidak berubah pada hari Kamis tetapi menaikkan perkiraan inflasi untuk tahun fiskal berjalan. Dalam berita perusahaan, Tokyo Electron anjlok 18% setelah memangkas prospek laba setahun penuh di tengah permintaan yang lesu dari pembuat chip logika. Saham teknologi lainnya juga mundur, termasuk Lasertec (-5,6%), Hitachi (-8,9%), Disco (-2,7%), Advantest (-2,6%), dan SoftBank Group (-2,5%).
Pivot : 40,872
R1 : 41,168 S1 : 40,463
R2 : 41,577 S2 : 40,167
R3 : 41,873 S3 : 39,758
HANGSENG
Opportunity: Bearish ke area: 24,490
Hang Seng anjlok 404 poin atau 1,6% hingga ditutup pada 24.773 pada hari Kamis, menandai penurunan ketiga berturut-turut dan penutupan terendah dalam dua minggu. Sentimen memburuk setelah PMI resmi Tiongkok menunjukkan aktivitas jasa tumbuh paling rendah dalam delapan bulan dan output pabrik turun paling banyak dalam enam bulan, di tengah meningkatnya hambatan perdagangan dan cuaca ekstrem. Sementara itu, penangguhan tarif “timbal balik” oleh Presiden AS Trump akan berakhir pada hari Jumat, dengan hanya delapan kesepakatan perdagangan yang diamankan dalam 120 hari terakhir. Di sisi moneter, Ketua Fed Powell menolak ekspektasi untuk penurunan suku bunga September sambil mempertahankan suku bunga stabil untuk pertemuan kelima berturut-turut. Kerugian berbasis luas, dipimpin oleh saham properti, konsumen, dan keuangan. Penurunan yang signifikan termasuk Laopu Gold (-9,2%), Meituan (-4,7%), Pop Mart Intl. (-4,5%), dan China Overseas Land (-4,2%). Meski begitu, indeks melonjak 2,9% pada bulan Juli, kenaikan bulanan ketiganya, didorong oleh harapan perpanjangan gencatan senjata tarif AS-Tiongkok dan langkah-langkah pro-pertumbuhan Beijing.
Pivot : 24,802
R1 : 24,802 S1 : 24,627
R2 : 25,128 S2 : 24,476
R3 : 25,279 S3 : 24,301
NASDAQ
Opportunity: Sell Limit: 23,410 | SL: 23,510 | TP: 23,170
Saham berjangka AS melemah tipis pada hari Jumat karena investor menunggu laporan pekerjaan bulan Juli yang diawasi ketat, yang dipandang sebagai indikator utama kekuatan ekonomi dan pendorong potensial bagi keputusan kebijakan moneter di masa mendatang. Dalam perdagangan yang diperpanjang, saham Amazon merosot sekitar 7% menyusul proyeksi pendapatan yang lemah untuk kuartal ini, sementara Apple naik 2% setelah melampaui estimasi laba dan pendapatan. Dalam sesi reguler hari Kamis, Dow Jones turun 0,74%, S&P 500 turun 0,37%, dan Nasdaq turun 0,03%. Penguatan saham Microsoft dan Meta tidak cukup untuk mengimbangi pelemahan pasar yang lebih luas, di tengah ketegangan perdagangan yang kembali terjadi dan ketidakpastian ekonomi yang terus berlanjut. Sementara itu, tarif timbal balik Presiden Donald Trump akan mulai berlaku hari ini, dengan Gedung Putih memilih untuk tidak memperpanjang batas waktu. Dari sisi data, harga inti PCE — pengukur inflasi pilihan The Fed — naik 0,3% pada bulan Juni dan 2,8% secara tahunan, yang semakin memperkeruh prospek potensi penurunan suku bunga pada bulan September.
Pivot : 23,492.00
R1 : 23,679.50 S1 : 23,140.75
R2 : 24,030.75 S2 : 22,953.25
R3 : 24,218.25 S3 : 22,602.00
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Potensi rebound menguji resistance 3.316. Namun trend tetap bearish selama di bawah resistance tersebut.
Harga emas menguat pada hari Kamis seiring meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian perdagangan menjelang tenggat waktu 1 Agustus yang ditetapkan oleh Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri negosiasi tarif.
Harga spot emas naik sebesar 0,6% menjadi $3.294,56 per ons pada pukul 13:54 waktu setempat (17:54 GMT), setelah sebelumnya sempat melonjak lebih dari 1% pada hari yang sama. Namun, emas berjangka AS justru ditutup turun 0,1% di level $3.348,60 per ons.
Kenaikan harga emas dipicu oleh kekhawatiran pelaku pasar terhadap ketidakpastian terkait tarif baru. Mendekati tenggat 1 Agustus, minat terhadap aset aman seperti emas kembali muncul karena kekhawatiran terhadap arah kebijakan perdagangan AS yang belum pasti.
Pivot : 3.316
R1 3.316 R2 3.333 R3 3.346
S1 3.268 S2 3.247 S3 3.225
Silver
Opportunity : Sell on Break jika harga menembus 36.180, potensi turun ke 35.666 dan 35.129 dengan stop loss di 37.784.
XAGUSD berada dalam tekanan jual jangka pendek hingga menengah. Kegagalan bertahan di atas pivot harian dan breakdown struktur H4 menunjukkan kecenderungan bearish. Namun, area 36.18 menjadi kunci penting — bila tembus, bisa memicu tekanan lanjutan menuju 35.66. Sebaliknya, pullback ke atas 37.24 bisa dimanfaatkan sebagai area jual ulang (re-entry short) selama struktur bearish belum terinvalidasi.
Open Price : 36.706 Pivot : 36.725
R1: 37.247 S1: 36.188
R2: 37.784 S2: 35.666
R3: 38.306 S3: 35.129
Oil
Opportunity : Bullish selama di atas 68,40, testing resistance 70,47.
Harga minyak relatif stabil pada hari Jumat setelah mencatat penurunan lebih dari 1% pada sesi sebelumnya, seiring para pelaku pasar mencerna dampak dari tarif baru AS yang berpotensi menekan aktivitas ekonomi dan permintaan global terhadap bahan bakar.
Minyak mentah Brent naik tipis sebesar 4 sen (0,06%) ke level $71,74 per barel pada pukul 12:01 GMT. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) juga menguat 1 sen (0,01%) ke $69,27 per barel.
Meskipun begitu, Brent diperkirakan menguat 4,9% dalam sepekan, dan WTI naik 6,4%. Kenaikan mingguan ini dipengaruhi oleh ancaman Presiden Trump untuk mengenakan tarif terhadap pembeli minyak Rusia, terutama China dan India, sebagai upaya menekan Rusia agar menghentikan perangnya terhadap Ukraina.
Pivot: 68,40
R1 72,33 S1 68,40
R2 71,32 S2 67,52
R3 70,47 S3 66,56
DAILY ECONOMIC DATA
WEBINAR HARI INI (Jum’at. 01 Agustus 2025)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
PMI : Menilai Efek Data ADP AS Terhadap Dollar dan Emas
Catat jam dan waktunya ya!
![]() | Jum’at, 01 Agustus 2025 |
![]() | 14.00 WIB |
![]() | Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: