FOREX ZONE BY HAKIM DAN TEGUH
AUDUSD
Opportunty: Bearish Range 0,67100 – 0,66100
Tekanan terhadap mata uang Aussie terus berlangsung, karena investor bereaksi terhadap risalah rapat kebijakan terbaru Reserve Bank of Australia. Risalah rapat mengungkapkan bahwa anggota dewan membahas skenario untuk menurunkan dan menaikkan suku bunga di masa mendatang di tengah ketidakpastian yang cukup besar tentang prospek ekonomi. Namun, bank sentral menyimpulkan bahwa tingkat suku bunga tunai saat ini paling baik menyeimbangkan risiko terhadap inflasi dan pasar tenaga kerja. Sementara itu, survei swasta menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen di Australia meningkat secara signifikan pada Oktober dengan harapan bahwa suku bunga tidak akan naik lebih lanjut, sementara sentimen bisnis meningkat sedikit pada September. Secara eksternal, Aussie berada di bawah tekanan dari kekuatan Greenback karena data ekonomi AS yang solid meredam ekspektasi untuk penurunan suku bunga Federal Reserve.
Pivot : 0,67287
R1 : 0,67501 S1 : 0,66963
R2 : 0,67825 S2 : 0,66749
R3 : 0,68039 S3 : 0,66425
USDJPY
Opportunty: Bullish Range 149,200 – 150,200
Nasib mata uang Yen masih berada pada jalur pelemahannya, karena investor terus menilai prospek kebijakan moneter Bank of Japan. Bank sentral mengatakan dalam laporan triwulanan terbarunya bahwa kenaikan harga dan upah menyebar di seluruh Jepang, tetapi mengakui kekhawatiran usaha kecil dan menengah pada margin yang menurun. Sementara itu, data menunjukkan bahwa upah riil Jepang turun 0,6% pada bulan Agustus setelah dua bulan kenaikan, sementara pengeluaran rumah tangga turun 1,9%. Yen berada di bawah tekanan baru-baru ini ketika Perdana Menteri baru Shigeru Ishiba dan menteri ekonominya Ryosei Akazawa menganjurkan untuk berhati-hati sebelum menaikkan suku bunga lebih lanjut mengingat kondisi ekonomi saat ini. Penurunan mata uang tersebut didorong lebih jauh oleh laporan pekerjaan AS yang lebih kuat dari yang diharapkan pada hari Jumat yang mendorong pasar untuk memperkirakan peluang penurunan suku bunga 50 basis poin lagi dari Federal Reserve pada bulan November mendatang.
Pivot : 148,881
R1 : 149,755 S1 : 148,406
R2 : 150,230 S2 : 147,532
R3 : 151,104 S3 : 147,057
GBPUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.3126 – 1.3148
Pounds kembali tertekan pada perdagangan Rabu kemarin, tekanan mata-uang poundsterling ini diakibatkan respon market atas risalah pertemuan Gubernur Bank Sentral The Fed yang mengisyaratkan akan memangkas suku-bunga sebesar 50 bps pada pertemuan berikutnya. Namun The Fed tetap akan mengacu pada perkembangan laju Inflasi yang masih di bawah target. Fokus pada hari ini adalah rilisnya laporan data CPI U.S yang diperkirakan akan mengalami sedikit penurunan dari angka 2.5% akan turun menjadi 2.3% untuk YoY. GBP berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini.
Open : 1.3071 Pivot : 1.3077
R1 : 1.3098 S1 : 1.3049
R2 : 1.3126 S2 : 1.3027
R3 : 1.3148 S3 : 1.3000
EURUSD
Opportunity: Bullish menuju 1.0996 – 1.1012
EUR masih dalam tekanan U.S dollar pada perdagangan Rabu kemarin, lemahnya mata-uang Euro akibat respon market setelah pertemuan pertemuan gubernur Bank Sentral The Fed mengisyaratkan akan memangkas suku bunga lebih besar yaitu sebesar 50 bps pada pertemuan berikutnya. Namun The Fed tatap akan memperhatikan laju perkembangan tingkat Inflasi yang masih dibawah target. Para pelaku pasar akan fokus pada laporan data CPI U.S malam nanti yang diperkirakan akan mengalami penurunan dari angka 2.5% akan turun menjadi 2.3%. EUR berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini.
Open : 1.0939 Pivot : 1.0951
R1 : 1.0967 S1 : 1.0923
R2 : 1.0996 S2 : 1.0906
R3 : 1.1012 S3 : 1.0878
USDCHF
Opportunity: Bearish menuju 0.8541 – 0.8524
Swiss franc tertekan cukup signifikan pada perdagangan Rabu kemarin, mata-uang Swiss ini sangat sensitif atas kebijakan Bank Sentral The Fed dalam menentukan suku-bunga. Mengingat gap perbedaan tingkat suku-bunga antara kedua negara tersebut yang cukup signifikan. Risalah pertemuan FOMC malam tadi mengisyaratkan akan memangkas suku-bunga lebih besar yaitu 50 bps pada pertemuan berikutnya. Namun The Fed masih memperhatikan laju pertumbuhan tingkat Inflasi Yang masih dibawah target. Para pelaku pasar fokus pada laporan data CPI U.S malam nanti yang diperkirakan akan mengalami penurunan dari angka 2.5% akan turun menjadi 2.3%. CHF berpeluang untuk menguat pada perdagangan hari ini.
Open : 0.8600 Pivot : 0.8591
R1 : 0.8623 S1 : 0.8573
R2 : 0.8641 S2 : 0.8541
R3 : 0.8673 S3 : 0.8524
DXY
Opportunty: Bullish Range 102,900 – 103,500
Keperkasaan mata uang Greenback terus berlangsung, bahkan Indeks Dollar AS naik untuk sesi ke8 berturut-turut dan mencapai level 102,935 pada perdagangan market kemarin. Level tersebut merupakan level tertinggi sejak pertengahan Agustus, karena para pelaku pasar memprediksi bahwa The Fed akan memberikan pengurangan yang lebih kecil sebesar 25bps dalam suku bunga dana federal pada November mendatang. Risalah dari pertemuan FOMC terakhir pada bulan September menunjukkan para pembuat kebijakan terbagi dalam ukuran pemotongan suku bunga, dengan beberapa peserta lebih menyukai pengurangan seperempat poin daripada pemotongan 50bps yang dilakukan. Risalah tersebut memperkuat pandangan The Fed bahwa setengah poin tidak boleh dilihat sebagai sinyal prospek ekonomi yang kurang menguntungkan atau bahwa laju pelonggaran kebijakan akan lebih cepat mulai sekarang. Para pelaku pasar saat ini focud menunggu data CPI dan PPI yang akan dirilis hari ini dan esok hari untuk menilai bagaimana tekanan harga berkembang dalam perekonomian. Peluang untuk pemotongan suku bunga dana federal sebesar 25bps saat ini berada di sekitar 78%. Greenback menguat terhadap mata uang utama, terutama Yen dan Euro.
Pivot : 102,757
R1 : 103,055 S1 : 102,579
R2 : 103,233 S2 : 102,281
R3 : 103,531 S3 : 102,103
INDICES ZONE BY FEDI
NIKKEI
Opportunity: Bullish menuju 39,870
Indeks Nikkei 225 melonjak 0,87% menjadi ditutup pada 39.278 pada hari Rabu, menutup kerugian dari sebelumnya, dengan saham-saham teknologi memimpin kenaikan. Pergerakan tersebut terjadi ketika Wall Street menguat semalam di tengah meningkatnya optimisme mengenai melemahnya perekonomian AS, dan penurunan harga minyak membantu sentimen lebih lanjut.
Pelemahan yen baru-baru ini juga membantu ekuitas lokal karena meningkatkan prospek keuntungan bagi industri-industri berat ekspor Jepang. Kenaikan di sektor teknologi dipimpin oleh Disco (2,8%), Lasertec (4,6%), Advantest (3,9%), Tokyo Electron (1,4%) dan SoftBank Group (1,4%). Indeks kelas berat lainnya juga menguat, termasuk Mitsubishi Heavy Industries (0,9%), Fast Retailing (1,1%) dan IHI Corp (1,6%).
Dalam berita perusahaan, Seven & I Holdings menguat 5,3% setelah mengonfirmasi bahwa mereka menerima proposal pengambilalihan yang direvisi dari Couche-Tard senilai $47 miliar.
Pivot : 39,486
R1 : 39,858 S1 : 39,278
R2 : 40,066 S2 : 38,906
R3 : 40,646 S3 : 38,326
HANGSENG
Opportunity: Bullish menuju 21,860
Hang Seng anjlok 290 poin atau 1,4% menjadi berakhir pada 20,637 pada hari Rabu setelah hari terburuk sejak 2008 pada sesi sebelumnya, dengan semua sektor melemah. Pasar turun lebih jauh dari level tertingginya dalam 32 bulan, yang dicapai pada awal minggu ini, karena berlanjutnya kemerosotan saham-saham di daratan utama.
Pengarahan media oleh para pejabat Tiongkok pada hari Selasa, setelah libur selama seminggu, gagal meningkatkan kepercayaan, karena hanya menekankan stimulus fiskal ringan untuk mendukung pertumbuhan lokal. Sementara itu, kontrak berjangka AS tergelincir menjelang risalah pertemuan The Fed bulan September dan data inflasi akhir pekan ini.
Mitigasi kemerosotan tersebut adalah laporan bahwa Beijing akan mengumumkan pengarahan lainnya pada hari Sabtu, di mana menteri keuangan Tiongkok diperkirakan akan mengungkap langkah-langkah untuk memperkuat dukungan fiskal dan memacu pertumbuhan. Morgan Stanley dan HSBC Holdings memperkirakan Tiongkok akan memberikan stimulus sebesar CNY 2 triliun, sementara Citigroup Inc. memperkirakan sebesar CNY 3 triliun. Sunshine Insurance merosot 8,1%, bersama Citic Ltd. (-8,9%), Fosun Intl. (-7,9%), dan Wuxi Biologics (6,3%).
Pivot : 20,932
R1 : 21,627 S1 : 20,397
R2 : 22,162 S2 : 19,702
R3 : 23,392 S3 : 18,472
NASDAQ
Opportunity: Buy Limit Area: 20,370.00 | SL: 20,270.00 | TP: 20,600.00
Saham berjangka AS bertahan stabil pada hari Kamis setelah Dow dan S&P 500 mencapai rekor penutupan tertinggi baru di sesi sebelumnya, sementara investor bersiap untuk laporan inflasi konsumen bulan September. Dalam perdagangan reguler pada hari Rabu, Dow naik 1,03%, S&P 500 naik 0,71% dan Nasdaq Composite bertambah 0,6%.
Sembilan dari 11 sektor S&P berakhir lebih tinggi, dipimpin oleh sektor kesehatan, teknologi, dan industri. Kinerja yang kuat terlihat dari nama-nama perusahaan teknologi megacap seperti Apple (1,7%), Amazon (1,3%) dan Broadcom (2,9%). Sementara itu, Alphabet anjlok 1,6% setelah Departemen Kehakiman AS menyatakan pihaknya mungkin meminta hakim untuk memaksa Google mendivestasikan bisnis-bisnis utamanya, termasuk browser Chrome dan sistem operasi Android, untuk mengatasi monopolinya dalam pencarian.
Investor juga bereaksi terhadap risalah pertemuan The Fed bulan September yang mengungkapkan “mayoritas besar” pejabat mendukung penurunan suku bunga signifikan sebesar 50 basis poin, namun prospek penurunan suku bunga di masa depan masih belum pasti.
Pivot : 20,369.75
R1 : 20,545.00 S1 : 20,258.75
R2 : 20,656.00 S2 : 20,083.50
R3 : 21,942.25 S3 : 19,797.25
COMMODITY ZONE BY ALWI ASSEGAF
Gold
Opportunity: Support di 2.605, jika bertahan, berpotensi rebound menguji resistance 2.642
Harga emas turun untuk hari keenam berturut-turut pada Rabu, terdampak oleh penguatan dolar dan berkurangnya ekspektasi pemangkasan suku bunga yang lebih besar oleh Federal Reserve pada November mendatang. Harga emas spot turun 0,5% menjadi $2.607,93 per ons pada pukul 02:39 siang ET (1839 GMT). Sementara itu, kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember ditutup turun 0,4% di $2.626 per ons.
Pasar emas mengalami tekanan karena laporan ketenagakerjaan yang lebih kuat dari perkiraan, yang kemungkinan memerlukan penyesuaian kembali oleh Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC). Kondisi ini membuat emas terus melemah meski penurunan sejauh ini masih terbatas.
Penguatan dolar dalam beberapa sesi terakhir menambah tekanan terhadap harga emas, karena indeks dolar (.DXY) mencapai level tertinggi dalam hampir dua bulan, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
Risalah pertemuan The Fed pada 17-18 September, di mana suku bunga acuan dipangkas sebesar setengah poin persentase, mencatat bahwa laju pemangkasan suku bunga di masa depan tidak akan ditentukan oleh pemangkasan awal yang besar.
Saat ini, pasar memperkirakan kemungkinan 76% akan ada pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh The Fed bulan depan, berdasarkan data dari CME FedWatch tool. Dalam kondisi suku bunga yang lebih rendah, emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi investasi yang lebih menarik.
Sementara itu, Presiden Bank Fed Dallas menyatakan bahwa dirinya menginginkan pemangkasan yang lebih kecil di masa depan, mengingat risiko inflasi yang masih nyata dan ketidakpastian prospek ekonomi.
Para investor kini menantikan data Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang akan dirilis masing-masing pada Kamis dan Jumat untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut terkait prospek suku bunga. Meskipun terjadi penurunan yang moderat, ekspektasi suku bunga yang lebih rendah dan ketegangan geopolitik yang berlanjut diperkirakan akan tetap mendukung harga emas dalam jangka panjang.
Pivot : 2.605
R1 2.624 R2 2.642 R3 2.655
S1 2.605 S2 2.590 S3 2.575
Oil
Opportunity: Bullish selama di atas support 72.68-71.45, target 75.60
Harga minyak naik pada hari Kamis setelah mengalami penurunan selama dua hari, seiring para pedagang memantau kemungkinan respons Israel terhadap serangan rudal Iran pekan lalu. Di sisi lain, persediaan minyak mentah AS mengalami kenaikan terbesar sejak April.
Brent diperdagangkan mendekati $77 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) berada di sekitar $74 per barel. Pasar masih dalam keadaan waspada terkait kemungkinan serangan balasan Israel terhadap Teheran, yang memicu kekhawatiran akan terjadinya perang besar-besaran. Iran pun telah memperingatkan kesiapan mereka untuk meluncurkan ribuan rudal jika diperlukan.
Kondisi ketegangan ini telah memicu volatilitas yang tinggi di pasar minyak, dengan dana lindung nilai (hedge funds) menambah posisi net-long mereka. Presiden Joe Biden telah menganjurkan agar serangan terhadap infrastruktur minyak Iran dihindari, dan pada hari Rabu ia berbicara dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu bulan.
Meskipun demikian, kekhawatiran terkait perekonomian China terus membayangi pasar, dan kurangnya stimulus besar dari Beijing pekan ini memicu aksi jual di berbagai pasar pada hari Selasa, termasuk minyak. Pemerintah pusat China mengumumkan akan mengadakan konferensi pers baru tentang kebijakan fiskal pada hari Sabtu.
Pivot 72.68
R1 74.59 R2 75.80 R3 76.51
S1 72.68 S2 71.45 S3. 69.77
DAILY ECONOMIC DATA
WEBINAR HARI INI (Kamis, 10 Oktokber 2024)
Halo, Sobat Trader…
Mau tingkatkan potensi profit trading Dollar AS & Emas (XAUUSD) bersama analyst profesional TPFx Indonesia? Mari bergabung di program unggulan seru dari TPFx Indonesia dengan tema:
Bagaimana Pasar Keuangan Merespon Data CPI AS?
Catat jam dan waktunya ya!
Kamis, 10 Oktokber 2024 | |
13.00 WIB | |
Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |
Silakan klik link di sini untuk join: