
USDJPY Opportunty: Bullish Range 142,500 – 143,500 Pelemahan mata uang Yen kembali muncul, terlebih setelah rilis data inflasi AS semalam. Secara umum kondisi Yen masih bergerak menuju level tertingginya tahun ini di tengah perbedaan kebijakan moneter antara Jepang dan AS. Anggota dewan Bank of Japan “Junko Nakagawa” mengatakan bahwa bank sentral akan terus menaikkan suku bunga jika inflasi bergerak sesuai dengan prospeknya. Ia menambahkan bahwa pasar kerja yang ketat dan kenaikan harga impor yang terus berlanjut juga menghadirkan risiko kenaikan inflasi. Selain itu, ia mencatat bahwa suku bunga riil tetap sangat negatif meskipun suku bunga naik pada bulan Juli. Sebaliknya, Federal Reserve AS secara luas diperkirakan akan mulai memangkas suku bunga bulan ini, dengan para pembuat kebijakan Fed memperingatkan tentang meningkatnya risiko terhadap pasar tenaga kerja. Di sisi data, survei swasta menunjukkan bahwa sentimen manufaktur di Jepang menurun ke level terendah dalam 7 bulan pada bulan September di tengah kekhawatiran tentang permintaan China yang lemah. Pivot : 141,864 R1 : 143,026 S1 : 141,189 R2 : 143,701 S2 : 140,027 R3 : 144,863 S3 : 139,352
GBPUSD Opportunity: Bearish menuju 1.2941 – 1.2882 Pounds sterling sempat menguat pada perdagangan sesi ASia Rabu kemarin, namun terjadi pelemahan setelah rilis data ekonomi U.K yang hampir seluruhnya masuk ke Zona merah, seperti halnya laporan GDP Inggris yang rilis di angka 0.0% yang artinya tidak adanya peningkatan dari laporan Produk Domestik, Industrial production dan Manufacturing Production juga masuk ke area Negatif. Pelemahan mata-uang Poundsterling juga diakibatkan rilisnya data CPI U.S sesuai perkiraan turun menjadi 2.5% versus 2.9% pada bulan sebelumnya. Hal ini direspon positif oleh para pelaku pasar yang artinya tingkat Inflasi sudah sesuai dengan harapan untuk menuju angka 2.0%. Market akan fokus pada laporan data PPI U.S dan Initial Jobless Claim pada malam nanti yang diprediksikan tidak mengalami perubahan. GBP masih berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini mengingat kuatnya nilai Indeks dollar dalam beberapa hari belakangan ini. Open : 1.3042 Pivot : 1.3051 R1 : 1.3101 S1 : 1.2992 R2 : 1.3160 S2 : 1.2941 R3 : 1.3210 S3 : 1.2882
EURUSD Opportunity: Bearish menuju 1.0969 – 1.0937 EUR sempat menguat pada sesi perdagangan Asia hingga sesi Eropa Rabu kemarin, namun mata-uang Uni Eropa ini kembali tertekan pada pembukaan market sesi U.S Amerika setelah rilisnya data CPI U.S yang turun sesuai perkiraan diangka 2.5% versus 2.9%. Hal ini direspon positif oleh pelaku pasar dan menguatkan nilai mata-uang U.S dollar terhadap mata-uang lainnya. EUR masih berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini yang diakibatkan akan adanya kebijakan ECB pada malam nanti yang diperkirakan akan memangkas tingkat suku-bunga nya kel level 3.65% versus 4.25% pada level sebelumnya. Dan mengingat kuatnya permintaan atas mata-uang U.S dollar. Para pelaku pasar akan fokus pada laporan data Initial Jobless Claim dan data PPI U.S yang akan rilis malam nanti. Open : 1.1010 Pivot : 1.1022 R1 : 1.1042 S1 : 1.0990 R2 : 1.1075 S2 : 1.0969 R3 : 1.1095 S3 : 1.0937
USDCHF Opportunity: Bullish menuju 0.8598 – 0.8667 CHF kembali tertekan setelah Selasa kemarin mampu bertahan ditengah penguatan U.S dollar. Pada perdagangan Rabu kemarin mata-uang Swiss franc kembali tertekan oleh penguatan U.S dollar yang dipicu oleh rilisnya data CPI U.S yang sesuai perkiraan turun ke angka 2.5% versus 2.9% pada bulan sebelumnya. Hal ini menandakan bahwa lajur Inflasi sesuai dengan harapan yang menuju angka 2.0%. CHF masih berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini mengingat kuatnya permintaan atas U.S dollar dalam beberapa hari belakangan ini. Para pelaku pasar akan fokus pada laporan data Initial Jobless Claim dan data PPI U.S malam nanti yang diperkirakan tidak mengalami perubahan. Open : 0.8515 Pivot : 0.8490 R1 : 0.8560 S1 : 0.8452 R2 : 0.8598 S2 : 0.8383 R3 : 0.8667 S3 : 0.8344
DXY Opportunty: Bullish Range Limited 101,800 – 102,100 Pasca rilis data inflasi AS semalam, pergerakan mata uang Dollar AS mengalami penguatan meski terbatas dan perlahan. Indeks Dollar AS (DXY) naik ke level tertinggi hariannya di 101,820, mendekati level tertinggi dalam 3minggu, setelah data inflasi terkini membatasi kemampuan Federal Reserve untuk memangkas suku bunga secara agresif meskipun ada tanda-tanda pasar tenaga kerja yang melambat. CPI inti (Core CPI), tidak termasuk makanan dan energi, naik 0,3% pada bulan Agustus, naik dari 0,2% pada bulan Juli dan di atas perkiraan 0,2%, yang menunjukkan tekanan inflasi yang terus berlanjut. Focus hari ini tertuju akan agenda ECB yang di prediksi akan memangkas kembali tingkat suku bunga acuannya, bahkan kali ini diprediksi akan dipangkas sebesar 60bps. Disisi lain akan ada rilis data inflasi lanjutan AS (PPI dan Core PPI serta data Uemployment Claims). Secara keseluruhan data ekonomi Amerika ini di perkirakan positive untuk Dollar AS. Pivot : 101,602 R1 : 101,937 S1 : 101,384 R2 : 102,155 S2 : 101,049 R3 : 102,490 S3 : 100,831

HANGSENG Opportunity: Bullish menuju 17,300 Hang Seng kehilangan 125 poin atau 0,7% dan ditutup pada 17,109 pada hari Rabu setelah sedikit naik di sesi sebelumnya, terbebani oleh anjloknya kontrak berjangka AS menjelang data CPI bulan Agustus yang dapat berdampak pada keputusan Fed mengenai besarnya penurunan suku bunga ketika para pejabat bertemu minggu depan. Indeks ini mendekati level terendahnya dalam 5 minggu terakhir, karena sebagian besar sektor melemah setelah pasar di Tiongkok merosot ke level terendah dalam 7 bulan, di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa Beijing akan gagal mencapai target pertumbuhannya pada tahun 2024 karena hambatan yang terus-menerus dalam perekonomian dan hambatan perdagangan dari negara-negara tersebut. Namun, indeks tersebut memangkas kerugian awalnya di tengah keuntungan yang solid dari raksasa e-commerce Alibaba Group karena sahamnya yang terdaftar di Hong Kong tersedia langsung bagi investor daratan untuk pertama kalinya. Li Ning Co merosot 4,1%, di tengah prospek konsumsi yang lemah. Sementara itu, ENN Energy Hlds. dan Petro China masing-masing turun 3% dan hampir 2%, karena harga minyak mendekati titik terendah dalam 3 tahun. Perusahaan yang mengalami kerugian besar lainnya adalah Quantumpharm Inc. (-10,3%), China Resources Power (-5,8%), dan Shenzhou Intl. (-4,9%). Pivot : 17,102 R1 : 17,257 S1 : 17,022 R2 : 17,337 S2 : 16,867 R3 : 17,572 S3 : 16,632
NASDAQ Opportunity: Sell Limit Area: 19,400.00 | SL: 19,500.00 | TP: 18,600.00 Saham berjangka AS bertahan stabil pada hari Kamis setelah reli yang didorong oleh sektor teknologi di Wall Street pada sesi sebelumnya, didorong oleh rilis data inflasi konsumen bulan Agustus. Dalam perdagangan reguler pada hari Rabu, Dow naik 0,31%, S&P 500 naik 1,07% dan Nasdaq Composite menguat 2,17%. Nama-nama semikonduktor termasuk Nvidia (8,2%), AMD (4,9%), Broadcom (6,8%), SMCI (7,9%) dan Taiwan Semiconductor (4,8%) memimpin. Perusahaan-perusahaan megacap lainnya seperti Apple (1,2%), Microsoft (2,1%) dan Amazon (2,8%) juga membukukan keuntungan yang kuat. Pergerakan tersebut terjadi ketika data menunjukkan harga-harga utama turun ke level terendah dalam tiga tahun, namun inflasi inti lebih tinggi dari perkiraan. Hal ini memicu spekulasi bahwa The Fed akan memilih penurunan suku bunga lebih kecil sebesar 25 basis poin pada pertemuan minggu depan, dan para pedagang mengurangi kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 50 bps menjadi hanya 15%. Di bidang politik, debat presiden meningkatkan peluang kemenangan Kamala Harris, meningkatkan stok tenaga surya sekaligus menekan perusahaan kripto. Pivot : 19,027.00 R1 : 18,953.33 S1 : 18,659.58 R2 : 19,061.17 S2 : 18,473.67 R3 : 19,354.92 S3 : 18,179.92

Oil Opportunity: Bearish selama di bawah 68.89, target 65.26-62.82 Harga minyak mentah stabil pada hari Kamis karena kekhawatiran mengenai penurunan permintaan menghapus keuntungan yang diperoleh dari sesi sebelumnya akibat dampak Badai Francine terhadap produksi di AS, produsen minyak mentah terbesar di dunia. Kontrak berjangka Brent untuk pengiriman November naik 24 sen, atau 0,34%, menjadi $70,86 per barel. Kontrak berjangka minyak mentah AS untuk pengiriman Oktober naik 20 sen, atau 0,30%, menjadi $67,52 pada 0044 GMT. Kedua kontrak naik lebih dari $1, atau lebih dari 2%, pada sesi sebelumnya karena platform lepas pantai di Teluk Meksiko AS ditutup dan operasi kilang di pesisir terganggu oleh pendaratan Badai Francine di Louisiana selatan pada hari Rabu. Namun, dengan badai yang diperkirakan akan mereda setelah mendarat, perhatian pasar minyak kembali tertuju pada penurunan permintaan. Persediaan minyak AS naik secara keseluruhan minggu lalu seiring meningkatnya impor minyak mentah dan turunnya ekspor, menurut Administrasi Informasi Energi pada hari Rabu. Data juga menunjukkan permintaan bensin turun ke level terendah sejak Mei, bersamaan dengan penurunan permintaan bahan bakar distilat, dan penurunan kapasitas kilang yang beroperasi. AS adalah konsumen minyak terbesar di dunia. Sebelumnya dalam minggu ini, Organisasi Negara Pengekspor Minyak memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global untuk tahun 2024 dan juga menurunkan perkiraannya untuk tahun depan, yang merupakan revisi penurunan kedua berturut-turut. Pivot 67.28 R1 68.89 R2 70.56 R3 71.43 S1 65.26 S2 62.82 S3. 59.12
DAILY ECONOMIC DATA

WEBINAR HARI INI (Kamis, 12 September 2024)

![]() |
Kamis, 12 September 2024 |
![]() |
13.00 WIB |
![]() |
Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |