
USDJPY Opportunity: Bearish Range 154,000 – 153,000 Penguatan mata uang Yen kembali muncul, menutup kerugian dari minggu lalu karena melemahnya Dollar AS setelah Presiden terpilih Donald Trump menunjuk Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan. Pasar memprediksi bahwa Bessent akan memprioritaskan stabilitas ekonomi dan pasar dibandingkan melakukan perubahan kebijakan secara tiba-tiba, sehingga mendorong para pedagang untuk mengurangi “perdagangan Trump.” Di dalam negeri, investor mencermati angka inflasi Tokyo yang akan dirilis minggu ini, karena angka tersebut dianggap sebagai indikator utama tren harga nasional. Minggu lalu, data ekonomi yang beragam tidak memberikan sinyal yang jelas tentang arah kebijakan moneter Jepang. Sementara itu, Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda menyarankan kemungkinan kenaikan suku bunga lagi secepatnya pada bulan Desember, dengan alasan kekhawatiran atas melemahnya yen baru-baru ini. Selain itu, pemerintahan Perdana Menteri Shigeru Ishiba dilaporkan sedang mempertimbangkan paket stimulus $90 miliar untuk mengurangi dampak kenaikan harga terhadap belanja rumah tangga. Pivot : 154,142 R1 : 154,742 S1 : 153,569 R2 : 155,315 S2 : 152,969 R3 : 155,915 S3 : 152,396
GBPUSD Opportunity: Bearish menuju 1.2501 – 1.2462 Pounds ditutup menguat terhadap U.S dollar pada perdagangan Senin kemarin, adanya aksi Jual mata-uang U.S dollar kembali memperkuat mata-uang EUR. lemahnya nilai Indeks dollar terhadap sekeranjang mata-uang akibat respon market terhadap penunjukan Menteri Keuangan yang baru Scott Bessent oleh Donald Trump yang diyakini akan membawa ekonomi fiskal menjadi lebih baik dari sebelumnya. Hal ini dilihat dari naik harga saham-saham U.S seperti Dow Jones menyentuh level tertingginya sepanjang masa. GBP berpotensi untuk kembali melemah pada perdagangan hari ini yang disebabkan akan adanya laporan CB Consumer Confidence dan New Home Sales U.S malam nanti yang diprediksikan akan mengalami kenaikan. Open : 1.2567 Pivot : 1.2573 R1 : 1.2606 S1 : 1.2534 R2 : 1.2645 S2 : 1.2501 R3 : 1.2678 S3 : 1.2462
EURUSD Opportunity: Bearish menuju 1.0409 – 1.0370 Sesuai perkiraan, EUR mengalami penguatan terhadap U.S dollar pada perdagangan Senin kemarin. Lemahnya permintaan atas U.S dollar akibat respon market terhadap kebijakan Donald Trump yang menunjuk Menteri Keuangan yang baru Scott Bessent yang diyakini mampu membawa Ekonomi Fiskal akan lebih baik dari sebelumnya. Pelemahan nilai Indeks dollar ini bersifat sementara, karena para Investor lebih memilih Aset berisiko seperti saham yang lebih menjanjikan. EUR berpotensi untuk melemah pada perdagangan hari ini, yang disebabkan akan adanya rilis data CB Consumer Confidence dan New Home Sales U.S malam nanti yang diprediksikan akan mengalami kenaikan. Open : 1.0494 Pivot : 1.0490 R1 : 1.0533 S1 : 1.0451 R2 : 1.0571 S2 : 1.0409 R3 : 1.0613 S3 : 1.0370
USDCHF Opportunity: Bullish menuju 0.8942 – 0.8968 Swiss franc ditutup menguat terhadap U.S dollar pada perdagangan Senin kemarin. Turun nilai nilai Indeks dollar akibat respon market atas penunjukan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan yang baru diyakini mampu membawa Ekonomi Fiskal akan lebih baik dari sebelumnya. CHF berpotensi melemah pada perdagangan hari ini yang diakibatkan akan adanya rilis data CB Consumer Confidence dan New Home Sales U.S malam nanti yang diperkirakan akan mengalami kenaikan. Open : 0.8856 Pivot : 0.8874 R1 : 0.8900 S1 : 0.8832 R2 : 0.8942 S2 : 0.8806 R3 : 0.8968 S3 : 0.8764
DXY Opportunity: Bullish Range 106,900 – 107,300 Nasib Indeks Dollar AS (DXY) kembali mengalami tekanan, Indeks dolar turun 0,8%, yang terbesar dalam 2 minggu, mundur dari level tertinggi 2 tahun setelah Presiden terpilih AS Donald Trump menominasikan manajer hedge fund Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan, memberikan rasa stabilitas kepada investor. Meskipun Bessent telah mengindikasikan dukungan terhadap rencana pemotongan tarif dan pajak Trump, pasar mengantisipasi bahwa ia akan memprioritaskan stabilitas ekonomi dan pasar dibandingkan perubahan kebijakan yang cepat. Dollar AS melemah terhadap semua mata uang utama, dengan Euro, Poundsterling, Aussie, dan Yen mencatatkan kenaikan terbesar. Investor kini fokus pada rilis notulen rapat FOMC terbaru, data inflasi PCE, dan indikator ekonomi utama lainnya minggu ini untuk membantu membentuk ekspektasi terhadap keputusan suku bunga di masa depan. Dollar AS mencapai level tertinggi dalam 2 tahun pada minggu lalu di tengah harapan bahwa kebijakan Trump akan mendorong inflasi, sehingga membatasi kemampuan Federal Reserve untuk menurunkan biaya pinjaman. Pivot : 106,989 R1 : 107,396 S1 : 106,489 R2 : 107,896 S2 : 106,082 R3 : 108,303 S3 : 105,582

HANGSENG Opportunity: Bullish menuju 19,300 Hang Seng kehilangan 79 poin atau 0,4% dan berakhir pada 19,151 pada hari Senin, menandai penurunan sesi ketiga dan bertahan pada level terendah dalam dua bulan karena kerugian di sebagian besar sektor. Para pedagang tetap enggan untuk memasuki posisi baru karena pasar di Tiongkok terus mengalami penurunan ke level terendah dalam tiga minggu, seiring dengan pemerintahan Biden yang akan mengumumkan pembatasan ekspor baru terhadap Tiongkok pada minggu ini. Peraturan baru ini dapat menambahkan hingga 200 perusahaan chip Tiongkok ke dalam daftar pembatasan perdagangan. Sementara itu, kekhawatiran terhadap lemahnya pemulihan di Tiongkok muncul kembali menjelang data resmi PMI dan laba industri minggu ini. Yang membatasi suasana bearish adalah laporan bahwa Tiongkok dan Jerman mendekati solusi mengenai tarif impor kendaraan listrik Tiongkok ke dalam blok tersebut. Sementara itu, pasar berjangka AS naik, dengan investor memperkirakan pilihan Menteri Keuangan Trump, Scott Bessent, akan fokus pada stabilitas ekonomi dan pasar. Beberapa saham yang mengalami penurunan di antara saham-saham berkapitalisasi besar adalah KE Holdings (-5.6%), Meituan (-2.7%), Sands China (-2.6%), dan Tencent Hlds. (-1,5%). Pivot : 19,214 R1 : 19,323 S1 : 19,050 R2 : 19,487 S2 : 18,941 R3 : 19,769 S3 : 18,668
NASDAQ Opportunity: Buy Limit: 20,750 | SL: 20,650 | TP: 20,980 Saham berjangka AS melemah pada hari Selasa menyusul kinerja pasar yang kuat pada hari sebelumnya, setelah Presiden terpilih Donald Trump mengungkapkan rencana untuk mengenakan tarif 25% pada semua barang yang diimpor dari Meksiko dan Kanada. Trump menyatakan bahwa tarif akan tetap berlaku sampai kedua negara mengambil tindakan untuk mengekang perdagangan narkoba dan migrasi ilegal. Selama sesi reguler hari Senin, Dow melonjak 0,99%, mencatat rekor tertinggi baru sepanjang masa, sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing naik 0,3% dan 0,27%. Reli ini dipicu oleh optimisme seputar pencalonan Trump atas manajer dana lindung nilai Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan, dengan para investor mengharapkan kebijakan-kebijakan yang ramah pasar dan pengurangan tindakan proteksionis yang ekstrim. Sementara itu, dalam perdagangan setelah jam kerja, saham Kohl’s turun lebih dari 3% menyusul pengumuman bahwa CEO perusahaan tersebut akan mengundurkan diri pada bulan Januari. Pivot : 21,220.50 R1 : 21,652.25 S1 : 20,462.25 R2 : 22,410.50 S2 : 20,030.50 R3 : 23,600.50 S3 : 18,840.50

Oil Opportunity: Bearish menuju 66.62 Harga minyak relatif stabil pada perdagangan hari ini di Asia setelah mengalami penurunan tajam pada sesi sebelumnya. West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati $69 per barel setelah kehilangan 3,2% pada hari Senin, sementara Brent Crude ditutup mendekati $73 per barel. Laporan bahwa Israel mendekati kesepakatan gencatan senjata dengan Hezbollah mengurangi risiko terhadap pasokan minyak di kawasan Timur Tengah. Namun, belum jelas apakah Hezbollah akan menerima kesepakatan ini. Harga minyak telah bergerak dalam kisaran sempit sejak pertengahan Oktober, dengan pelaku pasar mempertimbangkan risiko geopolitik yang terkait dengan pasokan dari Rusia dan Iran terhadap ekspektasi surplus pasokan tahun depan. Menjelang pertemuan OPEC+ akhir pekan ini, perwakilan Iran dalam kelompok produsen tersebut menyatakan bahwa ruang untuk membalikkan pemotongan produksi terbatas karena adanya peningkatan pasokan dari sumber lain. Di sisi lain, Presiden terpilih Donald Trump menyatakan bahwa AS akan memberlakukan tarif baru terhadap China, Kanada, dan Meksiko. Pengumuman ini berpotensi memperburuk ketegangan perdagangan antara AS dan mitra dagangnya, serta mendorong penguatan dolar AS. Dolar yang lebih kuat dapat mengurangi daya tarik komoditas seperti emas dan minyak yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut. Pivot: 69.70 R1 69.70 R2 70.55 R3 71.49 S1 68.47 S2 67.63 S3 66.62
DAILY ECONOMIC DATA

WEBINAR HARI INI (Selasa, 26 November 2024)

![]() |
Selasa, 26 November 2024 |
![]() |
13.00 WIB |
![]() |
Online Event : Zoom & YouTube TPFX Indonesia |