
USDJPY Opportunity: Stop Loss above 154,500 Target 156,000 – 156,500 Stabilnya mata uang Yen di range level 155,600-155,000. Hal ini karena investor bereaksi terhadap ringkasan pertemuan kebijakan Bank of Japan pada bulan April di mana dewan tersebut menandai risiko kenaikan terhadap inflasi dan mendiskusikan skenario yang memerlukan kenaikan suku bunga lebih lanjut. Namun, antisipasi pelemahan Yen akan berpeluang berlanjut di tengah selisih yang cukup jauh dari tingkat suku bunga Jepang dengan suku bunga bank sentral mata uang utama dunia lainnya. Pivot : 155,631 R1 : 156,002 S1 : 155,366 R2 : 156,267 S2 : 154,995 R3 : 156,638 S3 : 154,730 Buy below 155,500 Sell ——- Stop Loss above 154,500 Target 156,000 – 156,500
GBPUSD Opportunity: Bullish menuju 1.2562 – 1.2583 Pergerakan Pounds akhir minggu kemarin masih dikisaran 1.2520-1.2540, pagi ini GBP open di bawah area Pivot. GBP masih berpotensi untuk menguat mengingat laporan GDP jumat kemarin menunjukan ekspansi ke arah positif yang dapat dinyatakan bahwa Inggris keluar dari Zona Resesi. Open : 1.2514 Pivot : 1.2523 R1 : 1.2545 S1 : 1.2506 R2 : 1.2562 S2 : 1.2484 R3 : 1.2583 S3 : 1.2468
EURUSD Opportunity: Bullish menuju 1.0802 – 1.0816 Pergerakan mata-uang EUR tertahan oleh penguatan USD pada Jumat kemarin, masih berkisar antara 1.0760 – 1.0789, EUR masih berpotensi menguat apabila dapat menembus level pivot pada hari ini, yang didukung adanya forecast Economic EU pada hari ini dan jadwal Euro Group Meeting pada sore nanti. Open : 1.0768 Pivot : 1.0773 R1 : 1.0786 S1 : 1.0757 R2 : 1.0802 S2 : 1.0743 R3 : 1.0816 S3 : 1.0727
USDCHF Opportunity: Bullish menuju 0.9097 – 0.9109 Pergerakan mata-uang Swiss CHF pada akhir minggu kemarin sedikit terkoreksi setelah adanya penguatan. Hal ini didukung adanya laporan tenaga kerja U.S memburuk. CHF hari ini masih berpotensi untuk koreksi apabila berhasil menembus level Pivot pada hari ini. Open : 0.9063 Pivot : 0.9066 R1 : 0.9079 S1 : 0.9048 R2 : 0.9097 S2 : 0.9035 R3 : 0.9109 S3 : 0.9017
DXY Opportunity: Peluang penurunan/melemah akan berlanjut menuju level 105,10 – 104,90 Menutup akhir perdagangan pada pekan kemarin, kondisi indeks Dollar AS dalam kondisi tertekan. Sebelumnya, setelah klaim pengangguran mingguan secara tak terduga melonjak ke level tertinggi dalam 8 bulan. Hal ini menunjukkan melemahnya pasar tenaga kerja dan memperkuat spekulasi penurunan suku bunga Fed tahun ini. Kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September meningkat menjadi 69% dari 65% sebelum klaim dirilis. Malam nanti pukul 20:00 WIB akan ada agenda pernyataan dari petinggi The Fed diantaranya adalah dari Cleveland “Phillip Jefferson” dan “Loretta Mester”. Secara teknikal, peluang pelemahan Dollar AS masih terbuka lebar, imbas ekspektasi pemangkasan suku bunga. Pekan ini focus para pelaku pasar tertuju pada rilis data inflasi (CPI & PPI) yang akan memperjelas arah kebijakan The Fed. DXY kembali tertekan dari level 105,74 ke level 105,28.

HANGSENG Opportunity: Stop Loss 19.140, Target 18.870 Tiongkok menghentikan arus masuk modal asing untuk membeli saham di hari ini. Arus masuk dana terus berlanjut bulan ini dengan tambahan 4,8 miliar yuan. Hal ini berarti dana luar negeri telah menambah lebih dari setengah dana yang telah mereka jual sejak bulan Agustus. Pivot : 18.862,33 R1 : 19.123 S1 : 18.662 R2 : 18.862 S2 : 18.401 R3 : 20.245 S3 : 17.940 Buy —— Sell 18.900 Stop Loss 19.140 Target 18.870
NASDAQ Opportunity: Sideways Area: 18.174 – 18.400 Indeks saham berjangka AS sedikit bergerak pada transaksi malam hari Minggu, karena kehati-hatian mulai dilakukan menjelang data inflasi utama (CPI) yang akan dirilis akhir pekan ini. Hal ini kemungkinan akan menjadi faktor dalam prospek suku bunga. Wall Street diperkirakan tidak akan bergerak banyak, setidaknya untuk beberapa sesi berikutnya. Untuk mengantisipasi pembacaan inflasi indeks harga produsen dan indeks harga konsumen yang masing-masing akan dirilis pada hari Selasa dan Rabu. Pivot : 18.260,50 R1 : 18.333,25 S1 : 18.174,50 R2 : 18.419,25 S2 : 18.101,75 R3 : 18.578,00 S3 : 17.493,00 Buy —— Sell —— Stop Loss: Sideways Area: 18.174 – 18.400

Oil Opportunity: Bearish area 77.53 Harga minyak turun lebih dari 1% menjadi $78,26 per barel pada hari Jumat, naik lebih dari 1% pada minggu ini. Menyusul komentar dari pejabat bank sentral AS yang menyatakan bahwa suku bunga dapat tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. Hal ini berpotensi membatasi permintaan dari konsumen minyak mentah utama. Lorie Logan dari Fed Dallas mempertanyakan efektivitas kebijakan moneter saat ini dalam mengendalikan inflasi. Sehingga, membebani harga minyak. Suku bunga yang lebih tinggi biasanya memperlambat aktivitas ekonomi, sehingga dapat melemahkan permintaan minyak. Selain itu, peningkatan persediaan bahan bakar AS menjelang musim panas juga menekan harga minyak. R1 79.77 R2 80.83 R3 81.60 S1 77.53 S2 76.31 S3. 75.76
DAILY ECONOMIC DATA (HAKIM)
