Mengenal Chandelier Stop dan Komparasinya dengan Stop Loss Lain

Dalam dunia trading, manajemen risiko adalah kunci kesuksesan. Salah satu alat yang sering digunakan untuk mengendalikan risiko adalah strategi stop-loss. Di antara berbagai pendekatan stop-loss, terdapat pendekatan inovatif yang dikenal sebagai Chandelier Stop. Metode ini melibatkan penggunaan Average True Range (ATR) untuk menentukan level stop-loss yang dinamis, mengikuti fluktuasi harga. 

Dalam artikel ini, kita akan mengenali lebih dalam tentang Chandelier Stop, serta membandingkannya dengan pendekatan stop-loss lain, khususnya yang berbasis pada moving average. Dengan memahami kedua strategi ini secara mendalam, trader dapat memilih pendekatan yang paling sesuai dengan gaya trading dan tujuan risiko mereka.

Mengenal Strategi Chandelier Stop

Strategi Chandelier Stop adalah pendekatan yang digunakan dalam trading untuk menentukan level stop-loss berdasarkan volatilitas pasar. Dalam strategi ini, level stop-loss ditentukan dengan mempertimbangkan fluktuasi harga yang mungkin terjadi, sehingga memungkinkan trader untuk memberi ruang pada pergerakan harga normal sambil tetap melindungi dari pergerakan yang lebih ekstrem.

Chandelier Stop berbeda dari strategi stop-loss tradisional dalam pendekatannya terhadap risiko. Pada strategi stop-loss tradisional, level stop ditentukan dengan nilai tetap yang seringkali tidak mempertimbangkan volatilitas pasar secara spesifik. Chandelier Stop, di sisi lain, secara dinamis menyesuaikan level stop dengan fluktuasi harga aktual, memungkinkan trader untuk tetap terlibat dalam perdagangan saat harga bergerak dalam kisaran yang diantisipasi.

Perhitungan Chandelier Stop didasarkan pada rata-rata True Range (ATR) dari sejumlah periode tertentu. ATR mengukur volatilitas dengan menghitung perbedaan antara harga tertinggi dan terendah dari setiap periode. Dalam perhitungan Chandelier Stop, ATR dikalikan dengan faktor tertentu untuk menghasilkan jarak antara harga saat ini dan level stop yang dihasilkan. Semakin besar nilai faktor tersebut, semakin lebar jaraknya, memungkinkan harga berfluktuasi dalam kisaran yang lebih besar sebelum stop-loss tercapai.

Implementasi Strategi Chandelier Stop pada Trading

Dalam menerapkan strategi Chandelier Stop, langkah pertama adalah mengenali jenis pasar dan kerangka waktu yang paling sesuai. Pasar yang cenderung volatil dan memiliki pergerakan harga yang signifikan akan lebih cocok untuk penggunaan Chandelier Stop. Kerangka waktu yang lebih pendek, seperti 1 jam atau 4 jam, mungkin lebih efektif dalam mengambil keuntungan dari fluktuasi harga yang lebih cepat.

Cara menghitung level Chandelier Stop melibatkan penggunaan Average True Range (ATR), yang mengukur volatilitas pasar. Pertama, hitunglah nilai ATR untuk jumlah periode tertentu (misalnya, 14 periode). Kemudian, kalikan nilai ATR dengan faktor tertentu (biasanya antara 2 hingga 3) sesuai preferensi Anda. Hasil perkalian ini akan memberikan jarak dari harga saat ini ke level stop-loss. Misalnya, jika harga saat ini adalah $100, dan ATR dikalikan dengan faktor 2 memberikan nilai $4, maka level Chandelier Stop akan berada di $96.

Untuk meningkatkan efektivitas Chandelier Stop, Anda dapat mengintegrasikannya dengan indikator teknis lainnya. Misalnya, Anda dapat menggunakan moving averages untuk mengidentifikasi arah tren umum. Jika harga bergerak di atas moving average, Anda mungkin ingin memperkuat posisi dengan level Chandelier Stop yang lebih ketat. Di sisi lain, jika harga berada di bawah moving average, Anda mungkin ingin memberi lebih banyak ruang dengan level Chandelier Stop yang lebih longgar.

Baca juga: Keltner Channel vs Bollinger Bands: Perbandingan Indikator Teknikal Populer

Perbandingan Chandelier Stop dengan Stop Loss Lainnya

Dalam memilih antara Chandelier Stop dan Fixed Stop-Loss, penting untuk memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing sesuai dengan gaya trading Anda. Chandelier Stop memberikan fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih tinggi terhadap perubahan pasar, sementara Fixed Stop-Loss lebih sederhana dan konsisten dalam perlindungan risiko. Pemahaman yang baik tentang strategi ini akan membantu Anda membuat keputusan trading yang lebih efektif.

Chandelier Stop memiliki beberapa kelebihan yang layak dipertimbangkan dalam trading. Pertama, pendekatan dinamisnya memungkinkan trader untuk mengikuti pergerakan harga dengan lebih akurat. Ini bermanfaat saat harga berada dalam tren yang kuat, karena Chandelier Stop akan memberi ruang pada fluktuasi harga normal sambil tetap melindungi dari pergerakan ekstrem. Selanjutnya, Chandelier Stop merespons dengan cepat terhadap volatilitas yang meningkat, memberikan perlindungan yang lebih baik saat pasar menjadi tidak stabil. Ini juga membantu mencegah stop-loss ditarik terlalu cepat pada fluktuasi harga yang wajar.

Namun, Chandelier Stop juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama, karena nilainya berubah sesuai dengan pergerakan harga dan volatilitas, level Chandelier Stop dapat bergerak cukup jauh dari harga saat ini dalam kondisi pasar yang sangat volatil. Ini bisa mengakibatkan potensi kerugian yang lebih besar jika stop-loss dipicu pada pergerakan harga yang ekstrem. Selain itu, penggunaan Chandelier Stop memerlukan perhitungan ATR secara rutin, yang mungkin menjadi tugas yang rumit bagi beberapa trader.

Di sisi lain, Fixed Stop-Loss memiliki kelebihan dalam kesederhanaan penggunaan. Trader hanya perlu menentukan level stop-loss tetap berdasarkan analisis teknis atau toleransi risiko, dan level ini tetap tidak berubah kecuali trader mengubahnya secara manual. Ini memudahkan manajemen risiko dan memungkinkan trader untuk memiliki gambaran yang lebih jelas tentang potensi kerugian pada setiap perdagangan.

Namun, Fixed Stop-Loss dapat kurang responsif terhadap pergerakan harga yang cepat atau volatilitas yang tiba-tiba meningkat. Ini bisa menyebabkan stop-loss terpicu pada fluktuasi harga normal, menghasilkan banyak stop-loss palsu atau tersentuh terlalu dini. Selain itu, pada pasar yang sangat volatil, Fixed Stop-Loss mungkin tidak memberikan perlindungan yang cukup untuk membatasi kerugian.

Baca juga: Penting! Ini Cara Kerja Trailing Stop pada Forex!

Stop-loss berdasarkan moving average melibatkan penempatan level stop-loss pada titik-titik tertentu di atas atau di bawah moving average yang dipilih. Pendekatan ini didasarkan pada asumsi bahwa saat harga mendekati atau melintasi moving average, tren mungkin berubah arah. Keuntungan dari metode ini adalah kesederhanaan penggunaan dan kemampuan untuk mengidentifikasi perubahan tren dengan lebih mudah. Namun, metode ini bisa kurang responsif terhadap fluktuasi harga normal dan mungkin tidak efektif dalam mengatasi volatilitas pasar yang tinggi.

Dalam membandingkan kedua pendekatan ini, Chandelier Stop menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dalam menghadapi volatilitas pasar yang berubah-ubah. Ini membantu menghindari stop-loss palsu pada fluktuasi harga yang normal dan memungkinkan trader untuk tetap terlibat dalam perdagangan lebih lama saat tren kuat berlanjut. Di sisi lain, Stop-Loss berdasarkan moving average mungkin lebih sederhana untuk digunakan, tetapi dapat menghasilkan lebih banyak stop-loss palsu pada fluktuasi harga kecil.

Pilihan antara kedua pendekatan ini tergantung pada preferensi risiko dan gaya trading masing-masing individu. Jika trader cenderung mengikuti tren jangka panjang dan ingin menghindari stop-loss palsu, Chandelier Stop mungkin lebih sesuai. Namun, jika trader mencari pendekatan yang lebih sederhana dan lebih responsif terhadap perubahan tren, maka Stop-Loss berdasarkan moving average dapat menjadi pilihan yang lebih baik. 

Ingin belajar trading Komoditi ataupun forex? Yuk, buka Jurnal TPFX sekarang dan temukan ilmu trading yang terpercaya! Jangan lupa daftar menjadi trader di sini! TPFx merupakan perusahaan broker forex terpercaya dan diawasi serta diregulasi oleh BAPPEBTI.

image-artikel