Mengenal IHSG dan Faktor yang Menggerakkannya

Bagi trader saham dalam negeri, kondisi IHSG merupakan salah satu acuan penting sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham. Karena itu, kalian perlu tahu faktor yang menyebabkan IHSG naik atau turun. Namun sebelum itu, tak ada salahnya untuk mengenal lebih dekat mengenai indeks saham ini.

Apa Itu IHSG?

IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan adalah indeks pasar saham utama di Indonesia yang mencakup sejumlah saham pilihan dari beberapa sektor industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks ini dibentuk dan dikelola oleh BEI dan dihitung berdasarkan nilai kapitalisasi pasar dari saham-saham yang termasuk di dalamnya.

IHSG sering digunakan sebagai barometer untuk mengukur kinerja pasar saham di Indonesia secara keseluruhan. Indeks ini berfungsi sebagai acuan untuk melacak kenaikan atau penurunan harga saham secara keseluruhan. Pergerakan IHSG juga dapat memberikan gambaran tentang kondisi ekonomi Indonesia dan sentimen investor terhadap kondisi tersebut.

IHSG didirikan pada tanggal 13 September 1982 dengan nilai dasar 100. Saat ini, indeks ini mencakup sekitar 700 saham dan diperbarui secara berkala setiap tahunnya. Untuk masuk ke dalam IHSG, suatu saham harus memenuhi sejumlah kriteria, seperti likuiditas yang cukup, volume perdagangan yang besar, serta laporan keuangan yang memadai dan transparan. Dalam hal ini, IHSG menunjukkan performa saham-saham yang terpilih di BEI dan juga mewakili kinerja pasar saham Indonesia secara keseluruhan.

Baca juga: Ini Perbedaan Bursa Saham dan Bursa Berjangka Komoditi

Bagaimana IHSG Dihitung?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dihitung berdasarkan nilai kapitalisasi pasar dari saham-saham yang termasuk di dalamnya. Nilai kapitalisasi pasar merupakan harga saham yang dikalikan dengan jumlah saham yang beredar. Proses penghitungan IHSG dilakukan dengan cara mengumpulkan data harga saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada suatu hari perdagangan, kemudian dihitung rata-rata dari harga-harga tersebut.

Proses penghitungan IHSG mempertimbangkan bobot dari masing-masing saham yang termasuk di dalamnya. Bobot ini diberikan berdasarkan nilai kapitalisasi pasar masing-masing saham. Saham dengan nilai kapitalisasi pasar yang besar akan memiliki bobot yang lebih besar dalam penghitungan IHSG.

IHSG diperbaharui setiap harinya pada akhir hari perdagangan. Perubahan harga saham dan perubahan nilai kapitalisasi pasar pada hari tersebut akan mempengaruhi nilai IHSG pada hari tersebut. Indeks IHSG juga dapat dihitung secara realtime selama sesi perdagangan berlangsung menggunakan perangkat lunak khusus.

IHSG dihitung menggunakan metode penghitungan indeks tertimbang (weighted index). Metode ini menghitung indeks berdasarkan nilai kapitalisasi pasar dari saham-saham yang termasuk di dalamnya. Hal ini berbeda dengan metode penghitungan indeks yang lain, seperti metode penghitungan indeks rata-rata sederhana (simple average index), yang hanya menghitung rata-rata harga saham di dalam indeks tanpa mempertimbangkan nilai kapitalisasi pasar dari masing-masing saham.

Faktor yang Menyebabkan IHSG Naik atau Turun

Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari dalam maupun luar negeri. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi naik atau turunnya IHSG antara lain:

  1. Kebijakan Moneter dan Fiskal: Kebijakan moneter dan fiskal yang diambil oleh Bank Indonesia dan Pemerintah dapat mempengaruhi kondisi ekonomi secara keseluruhan, termasuk kinerja pasar saham. Misalnya, kebijakan suku bunga dan inflasi yang tinggi dapat mempengaruhi investor untuk menarik investasinya dari pasar saham dan menyebabkan IHSG turun.
  2. Kondisi Politik: Kondisi politik yang tidak stabil atau adanya gejolak politik dapat mempengaruhi sentimen investor terhadap pasar saham. Konflik politik yang berlarut-larut dapat menurunkan kepercayaan investor dan menyebabkan IHSG turun.
  3. Kondisi Ekonomi Global: Kondisi ekonomi global juga mempengaruhi kinerja pasar saham di Indonesia. Terjadinya krisis ekonomi global atau perlambatan ekonomi di negara-negara besar dapat mempengaruhi kinerja IHSG secara langsung.
  4. Harga Komoditas: Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam, sehingga harga komoditas, seperti harga minyak, batubara, dan kelapa sawit, dapat mempengaruhi kinerja pasar saham di Indonesia. Jika harga komoditas naik, maka sektor industri yang terkait akan mengalami kenaikan harga saham dan dapat mempengaruhi naiknya IHSG.
  5. Kinerja Perusahaan: Kinerja perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat mempengaruhi naik atau turunnya IHSG. Jika kinerja perusahaan baik, harga saham perusahaan dapat meningkat dan menyebabkan IHSG naik.
  6. Sentimen Investor: Sentimen investor, baik lokal maupun global, juga dapat mempengaruhi kinerja pasar saham. Sentimen positif dapat meningkatkan minat investor untuk berinvestasi di pasar saham dan menyebabkan IHSG naik.

Baca juga: Apa Itu Trading Saham, Emas, dan Forex? Mari Intip Perbedaan dan Persamaannya!

Pergerakan IHSG dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, sehingga sebaiknya investor melakukan analisis fundamental dan teknikal untuk memperkirakan pergerakan IHSG secara akurat. Sebagai investor yang baik, kalian harus selalu memiliki pertimbangan jangka panjang. Selain itu, lakukan diversifikasi investasi agar risiko kerugian bisa diminimalisir. 

Ingin belajar trading Komoditi ataupun forex? Yuk, buka Jurnal TPFX sekarang dan temukan ilmu trading yang terpercaya! Jangan lupa daftar menjadi trader di sini! TPFx merupakan perusahaan broker terpercaya dan diawasi serta diregulasi oleh BAPPEBTI

image-artikel