Masa depan keuangan yang tidak pasti tentu membuat pelaku bisnis khawatir dan ketar-ketir. Tentunya mereka membutuhkan strategi manajemen risiko. Derivatif merupakan salah satu alternatif yang bisa melindungi nilai akibat ketidakpastian ekonomi masa mendatang.
Tidak sedikit, instrumen derivatif dimanfaatkan oleh para investor untuk mendapatkan keuntungan yang besar dengan cara yang cepat. Topik derivatif merupakan hal yang kompleks dan memiliki perbedaan perlakuan dalam setiap spekulasi. Nah, setelah sebelumnya membahas mengenai beberapa jenis derivatif dan turunannya, mari mengeal komoditi derivatif, manfaat, dan legalitasnya dalam pembahasan berikut ini.
Komoditi Derivatif
Dalam bursa komoditi, derivatif yang diperdagangkan berupa komoditi derivatif. Komoditi derivatif adalah produk derivatif (turunan) berupa kontrak transaksi atas suatu komoditi yang mendasarinya, seperti mata uang asing (forex), emas dan minyak mentah.
Biasanya, kontrak derivatif yang sering diperdagangkan adalah forex. Hal ini disebabkan karena forex merupakan kontrak derivatif dengan likuiditas yang tinggi di dunia. Valuasi transaksi yang terjadi mencapai 6 Triliun USD setiap harinya. Bedanya dengan mata uang yang diperjualbelikan di money changer, kontrak derivatif forex tidak menggunakan uang fisik dalam transaksinya. Namun, para pelaku pasar mendapatkan manfaat dari dari perubahan nilai pasangan mata uang yang ditransaksikan.
Saat ini, kontrak berjangka sudah mulai dikenal masyarakat Indonesia. Lembaga regulasinya pun sudah mulai dikenal, yaitu BAPPEBTI. Di Indonesia kontrak derivatif yang diperjualbelikan antara lain:
1. Kontrak Derivatif Emas
Kontrak derivatif emas adalah kontrak yang mengacu pada harga emas yang diperdagangkan di London Bullion Market. Ada beberapa kontrak derivatif emas yang diperjualbelikan, namun kontrak yang paling umum adalah kontrak gulir harian emas.
Kontrak gulir harian emas memiliki jatuh tempo setiap akhir hari dan diselesaikan secara tunai. Kelebihan dari kontrak derivatif emas adalah tidak perlu menyediakan tempat untuk menyimpan emas, tidak perlu khawatir akan keamanan emas tersebut, dan mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga emas.
2. Kontrak Derivatif Forex
Kontrak derivatif lainnya yang diperjualbelikan di Indonesia adalah mata uang asing atau yang dikenal dengan forex. Mata uang asing yang sering diperjualbelikan nilainya mencapai nilai transaksi 6 Triliun USD. Major pair atau pasangan mata uang yang sering ditransaksikan adalah mata uang dengan USD. Contohnya, EUR/USD atau AUD/USD..
Berbeda dengan transaksi mata uang asing di bank ataupun di money changer, pada kontrak gulir harian pasangan mata uang asing tidak terdapat serah terima fisik, tetapi potensi keuntungan didapatkan dari pergerakan harga mata uang asing terhadap mata uang lainnya.
3. Kontrak Minyak Mentah Berjangka
Kontrak derivatif yang sering diperdagangkan adalah kontrak minyak mentah. Minyak mentah memiliki volatilitas yang sangat tinggi sehingga memberikan risiko yang tinggi bagi pihak yang memperjualbelikan minyak mentah. Oleh karena itu, diperlukan instrumen derivatif sebagai sarana lindung nilai.
Minyak mentah merupakan salah satu sumber daya yang menjadi daya tarik utama para pebisnis maupun masyarakat serta pemerintah untuk diperdagangkan. Hal ini pun berimbas pada kontrak derivatifnya. Peminatnya yang merangkak naik membuat kontrak berjangka minyak mentah yang diperdagangkan menggunakan minyak WTI sebagai aset dasar yang menjadi acuan khususnya di Indonesia.
Baca juga: Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Trading Emas di Market Derivatif?
Manfaat Komoditi Derivatif
Ada beberapa manfaat dari komoditi derivatif yang tentu menjadi lirikan para trader di pasar:
-
Sarana Lindung Nilai
Kontrak komoditi derivatif memiliki korelasi kuat dengan komoditas atau produk yang mendasarinya. Nilai dari suatu kontrak derivatif akan bergerak paralel dengan produk acuannya di pasar spot. Maka, jika salah satu pihak memiliki exposure dari posisi yang dimilikinya pada pasar spot, maka pihak tersebut dapat mengurangi risiko yang disebabkan oleh perubahan harga yang terjadi pada produk di pasar spot dengan membuka posisi di pasar derivatif. Langkah inilah yang disebut dengan lindung nilai atau hedging.
-
Memperoleh Keuntungan
Seperti pada pasar fisik, kontrak pada pasar derivatif juga mengalami perubahan harga sehingga masyarakat dapat memperoleh keuntungan dengan melakukan jual-beli kontrak derivatif. Pada kontrak derivatif terdapat berbagai macam cara untuk melakukan penyelesaian kontrak.
Baik dengan cara penyelesaian kontrak dengan serah-terima fisik barang di kemudian hari, secara tunai (cash settlement), maupun dengan memberikan hak untuk membeli atau menjual suatu produk di masa jatuh tempo. Dengan cara penyelesaian kontrak tersebut, maka keuntungan bisa diperoleh.
Legalitas Komoditi Derivatif
Anda tertarik untuk berinvestasi komoditi derivatif di TPFx? Tak perlu takut! Instrumen derivatif sudah diregulasi dan dilindungi dalam Undang-Undang Indonesia dalam Perdagangan Berjangka Komoditi. Berikut beberapa pasal yang mengatur komoditi derivatif:
- Undang-Undang Republik Indonesia No.32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi
- Undang-Undang Republik Indonesia No.10 tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia No.32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi
- Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi
Baca juga: Apakah Risiko Trading Komoditi Dapat Dihindari?
Transaksi kontrak derivatif memang relatif tertinggal di Indonesia, masyarakat cenderung lebih mengenal transaksi spot yang lebih umum dilakukan. Namun dengan segala manfaat yang dimiliki, kontrak derivatif akan mendapatkan ruang di Indonesia. Itulah pembahasan mengenai kontrak komoditi derivatif.
Ingin belajar trading Komoditi ataupun forex? Yuk, buka Jurnal TPFX sekarang dan temukan ilmu trading yang terpercaya! Jangan lupa daftar menjadi trader di sini! TPFx merupakan perusahaan broker terpercaya dan diawasi serta diregulasi oleh BAPPEBTI.