Mengenal Konsep Perhitungan Williams %R dalam Trading

Dalam trading, William %R digunakan untuk memberikan sinyal entry atau exit. Ketika indikator ini berada di wilayah oversold, ini bisa menjadi sinyal untuk membeli, mengindikasikan bahwa harga telah jenuh di sisi penjualan dan mungkin akan mengalami pembalikan ke atas. Sebaliknya, ketika indikator ini berada di wilayah overbought, ini bisa menjadi sinyal untuk menjual, mengindikasikan bahwa harga telah jenuh di sisi pembelian dan mungkin akan mengalami pembalikan ke bawah. 

Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan secara lengkap konsep perhitungan Williams %R serta bagaimana menginterpretasikan nilai-nilai yang dihasilkan oleh indikator ini. Dengan pemahaman yang baik tentang Williams %R, Anda dapat meningkatkan kemampuan analisis dan pengambilan keputusan trading Anda.

Konsep Dasar dan Perhitungan Williams %R

Williams %R adalah sebuah indikator osilator yang dikembangkan oleh Larry Williams. Indikator ini membantu mengidentifikasi kondisi pasar overbought (kejenuhan beli) dan oversold (kejenuhan jual).  Perhitungan Williams %R didasarkan pada perbandingan antara harga penutupan saat ini dengan kisaran harga dalam periode waktu tertentu.

Perhitungan Williams %R menggunakan rumus berikut: %R = (H – C) / (H – L) * 100

  • H: Harga tertinggi dalam periode waktu tertentu
  • C: Harga penutupan saat ini
  • L: Harga terendah dalam periode waktu tertentu

Interpretasi Skala dan Nilai Williams %R: Williams %R memiliki skala yang bervariasi antara -100 hingga 0. Pada skala ini, terdapat beberapa nilai penting yang perlu diperhatikan:

  • Nilai -50: Menunjukkan kondisi netral. Ini mengindikasikan bahwa harga berada dalam kisaran normal dan tidak ada indikasi kuat dari kejenuhan beli atau jual.
  • Dalam menginterpretasikan nilai-nilai yang dihasilkan oleh indikator Williams %R, kita perlu memperhatikan skala dan posisi nilai tersebut. Indikator Williams %R memiliki rentang nilai antara 0 hingga -100.
  • Area Overbought: Nilai Williams %R di atas -20 biasanya dianggap sebagai kondisi overbought, yang menunjukkan bahwa harga telah mencapai tingkat yang terlalu tinggi dan kemungkinan akan mengalami penurunan harga. Saat berada dalam area overbought, trader dapat mempertimbangkan untuk melakukan aksi jual atau mengambil keuntungan dari potensi pembalikan tren.
  • Area Oversold: Nilai Williams %R di bawah -80 dianggap sebagai kondisi oversold, yang menunjukkan bahwa harga telah mencapai tingkat yang terlalu rendah dan kemungkinan akan mengalami kenaikan harga. Saat berada dalam area oversold, trader dapat mempertimbangkan untuk melakukan aksi beli atau mencari peluang untuk masuk posisi long.
  • Divergensi: Selain itu, perhatikan juga adanya divergensi antara pergerakan harga dan indikator Williams %R. Jika harga membentuk level rendah yang semakin tinggi (higher low), sementara Williams %R membentuk level rendah yang semakin rendah (lower low), hal ini bisa menjadi indikasi adanya pembalikan tren bullish yang potensial. Sebaliknya, jika harga membentuk level tinggi yang semakin rendah (lower high), sementara Williams %R membentuk level tinggi yang semakin tinggi (higher high), hal ini bisa menjadi indikasi adanya pembalikan tren bearish yang potensial.

Perhatikan bahwa interpretasi nilai Williams %R dapat bervariasi tergantung pada strategi trading dan preferensi individu. Beberapa trader mungkin menggunakan level -30 dan -70 sebagai batas overbought dan oversold, sedangkan yang lain mungkin menggunakan level -10 dan -90.

Dalam prakteknya, trader akan memperhatikan sinyal-sinyal yang muncul ketika Williams %R melintasi batas-batas tersebut. Misalnya, ketika Williams %R naik di atas -20, hal itu dapat menjadi sinyal untuk melakukan aksi jual, sementara ketika Williams %R turun di bawah -80, itu dapat menjadi sinyal untuk melakukan aksi beli.

Baca juga: Mengenal Strategi Trading Double Bollinger Bands

Menggunakan Williams %R dengan Kondisi Oversold dan Overbought

Williams %R adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kondisi pasar overbought (kejenuhan beli) dan oversold (kejenuhan jual). Ketika Williams %R berada di atas -20, itu menunjukkan bahwa pasar sedang overbought, yang berarti harga telah naik terlalu tinggi dan kemungkinan akan mengalami koreksi atau pembalikan turun. Di sisi lain, ketika Williams %R berada di bawah -80, itu menunjukkan bahwa pasar sedang oversold, yang berarti harga telah turun terlalu rendah dan kemungkinan akan mengalami koreksi atau pembalikan naik.

Pertama, perhatikan skala Williams %R: Williams %R memiliki skala yang berkisar antara -100 hingga 0. Level -20 dan -80 sering digunakan sebagai batas untuk mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold. Ketika Williams %R melintasi level -20 dari atas ke bawah, itu bisa menjadi sinyal bahwa pasar sedang mengalami kejenuhan beli dan kemungkinan akan mengalami penurunan harga. Sebaliknya, ketika Williams %R melintasi level -80 dari bawah ke atas, itu bisa menjadi sinyal bahwa pasar sedang mengalami kejenuhan jual dan kemungkinan akan mengalami kenaikan harga.

Penting untuk mengkonfirmasi sinyal Williams %R dengan menggunakan analisis lain, seperti pola candlestick, indikator teknikal lainnya, atau analisis fundamental. Menggunakan beberapa alat analisis secara bersama-sama dapat membantu meningkatkan akurasi sinyal. Williams %R dapat digunakan pada berbagai time frame, tetapi akan lebih efektif jika digunakan dengan time frame yang cocok dengan strategi trading Anda. Misalnya, jika Anda menggunakan time frame harian, Anda dapat memperhatikan sinyal Williams %R pada grafik harian untuk mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold.

Setelah mengidentifikasi kondisi overbought atau oversold dengan Williams %R, penting untuk menggunakan manajemen risiko yang baik dengan menentukan level stop loss dan target profit yang tepat. Stop loss akan melindungi Anda dari kerugian yang tidak terkontrol, sementara target profit akan membantu Anda mengunci keuntungan saat harga mencapai level yang diharapkan.

Menggunakan Williams %R Untuk Konfirmasi Pembalikan Tren

Williams %R dapat digunakan untuk mengkonfirmasi pembalikan tren. Williams %R menghasilkan nilai negatif saat pasar overbought dan nilai positif saat pasar oversold. Saat Williams %R mencapai nilai ekstrim, seperti di atas -20 untuk pembalikan turun atau di bawah -80 untuk pembalikan naik, itu dapat menjadi indikasi bahwa tren saat ini kemungkinan akan berbalik.

Jika ada divergensi antara Williams %R dan harga, itu bisa menjadi sinyal pembalikan tren. Misalnya, jika harga membentuk level tinggi yang lebih tinggi tetapi Williams %R membentuk level tinggi yang lebih rendah, itu menunjukkan divergensi bearish dan bisa mengindikasikan pembalikan tren ke bawah. Sebaliknya, jika harga membentuk level rendah yang lebih rendah tetapi Williams %R membentuk level rendah yang lebih tinggi, itu menunjukkan divergensi bullish dan bisa mengindikasikan pembalikan tren ke atas.

Baca juga: Kupas Tuntas Trading Menggunakan Donchian Channel!

Williams %R sebaiknya digunakan bersamaan dengan alat analisis lainnya untuk mengkonfirmasi sinyal pembalikan tren. Misalnya, Anda dapat memperhatikan pola candlestick yang mengindikasikan pembalikan tren seperti pola reversal atau pola pembalikan bullish/bearish. Penting untuk menggunakan Williams %R pada time frame yang relevan dengan strategi trading Anda. Jika Anda menggunakan time frame harian, perhatikan sinyal Williams %R pada grafik harian untuk mengkonfirmasi pembalikan tren yang lebih signifikan.

Ingin belajar trading Komoditi ataupun forex? Yuk, buka Jurnal TPFX sekarang dan temukan ilmu trading yang terpercaya! Jangan lupa daftar menjadi trader di sini! TPFx merupakan perusahaan broker forex terpercaya dan diawasi serta diregulasi oleh BAPPEBTI.

image-artikel