Derivatif merupakan kontrak finansial antara dua atau lebih pihak-pihak guna memenuhi janji untuk membeli atau menjual asset yang dijadikan sebagai obyek yang diperdagangkan pada waktu dan harga yang merupakan kesepakatan bersama antara pihak penjual dan pihak pembeli.
Kontrak Berjangka atau Futures adalah kontrak untuk membeli atau menjual suatu underlying berupa indeks, saham, atau obligasi di masa mendatang. Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE) merupakan kontrak berjangka yang menggunakan underlying berupa indeks saham. Masih bingung? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Pengertian Kontrak Berjangka Indeks Saham
Kontrak berjangka indeks saham yaitu kontrak atau suatu perjanjian dari dua pihak yang mengharuskan mereka menjual atau membeli produk yang menjadi variabel pokok di masa yang akan datang dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya. Objek yang pertukarkan dinamakan dengan underlying asset.
Sebelum membuat kontrak, masing-masing pihak harus melaporkan margin awal dan karena kontrak itu mempunyai waktu yang terbatas, maka ada jatuh tempo posisi kontrak harus ditutup di berapapun harga yang tertera di bursa.
Margin tersebut harus berada di level harga tertentu dan apabila margin turun dibawah level tertentu, hal ini terjadi seringkali dikarenakan rugi yang sangat besar dan lembaga klirin akan meminta investor untuk menambah dananya.
Contoh Indeks Berjangka yang Diperdagangkan
Index future atau indeks berjangka, sebagaimana semua kontrak di masa depan, memberi kekuatan pada trader atau investor terkait komitmen untuk memberikan nilai tunai berdasarkan indeks dasar pada tanggal mendatang.
Kecuali jika kontrak dibatalkan sebelum berakhir, trader wajib memberikan nilai tunai pada saat kontrak dihitung berakhir.Index future melacak harga suatu aset atau sekelompok aset pada masa mendatang. Fungsi indeks berjangka adalah sebagai derivatif, berarti berasal dari aset dasar atau indeks. Trader menggunakan produk ini untuk bertukar berbagai instrumen.
Baca juga: Catat! Ini 10 Bursa Berjangka Komoditi di Seluruh Dunia
Instrumen dasar index future dapat berupa ekuitas, komoditas, dan mata uang. Untuk contoh global, misalnya, indeks S&P 500 yang melacak harga saham 500 perusahaan terbesar di Amerika Serikat.
Seorang investor dapat membeli atau menjual indeks berjangka pada S&P untuk berspekulasi terkait apresiasi atau depresiasi indeks. Beberapa index future yang paling populer didasarkan pada ekuitas. Setiap produk dapat menggunakan kelipatan berbeda untuk menentukan harga kontrak berjangka.
Contohnya, nilai kontrak berjangka S&P 500 adalah 250 kali nilai indeks S&P 500. Kontrak berjangka E-mini S&P 500 memiliki nilai 50 kali dari nilai indeks.Selain S&P 500, indeks berjangka juga tersedia untuk Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan Nasdaq 100 bersama dengan E-mini Dow (YM) dan E-mini NASDAQ 100 (NQ).
Dalam Bursa Efek Indonesia (BEI), kontrak berjangka indeks efek (KBIE) merupakan kontrak berjangka yang menggunakan underlying berupa indeks saham. Saat ini, ada lima KBIE yang diperdagangkan di BEI, yakni Mini LQ45 Futures, LQ45 Futures Periodik, Mini LQ45 Futures Periodik, Japan (JP) Futures, dan LQ45 Futures.
Manfaat Investasi Kotrak Berjangka Indeks Saham
Memiliki investasi pada kontrak berjangka indeks saham akan mempunyai manfaat antara lain:
- Instrumen Hedging
Instrumen hedging artinya untuk memaksimalkan risiko. Misalnya, seorang investor memiliki portofolio berencana untuk melepas salah satu saham yang didapatkannya dengan menetapkan harga jual sahamnya ketika itu.
Investor itu mempunyai suatu pilihan dia bisa membuka kontrak jual di masa yang akan datang, menjadikan berapa pun harga yang terjadi pada saat jatuh tempo, investor tetap akan menjual saham tersebut dengan harga yang sudah ditetapkan sebelumnya.
- Spekulasi
Spekulasi yaitu investor dapat berspekulasi dengan mengadakan perdagangan indeks berjangka dibanding melakukan transaksi untuk masing-masing trading saham. Hal ini dimungkinkan sebab terdapat leverage.
Dengan leverage tersebut, investor dapat memperoleh keuntungan dari pergerakan hanya bermodal yang lebih sedikit apabila dibanding dengan modal yang harus dikeluarkan apabila mengadakan transaksi perdaganan di setiap saham yang dimilikinya.
Baca juga: Ini Perbedaan Bursa Saham dan Bursa Berjangka Komoditi
- Arbitrase
Dengan arbitrase, investor dapat memperoleh keuntungan dan perbedaan antara harga Pasar Spot dan Pasar Berjangka. Pasar Spot apabila transaksi sekarang dan diserahkan pasar ini juga sampai kurun waktu 2×24 jam.
Sedangkan transaksi berjangka apabila transaksi sekarang tetapi penyerahan dan pembayaran untuk waktu yang akan datang dapat berjalan dalam mingguan atau beberapa bulan mendatang.
Risiko Investasi di Kontrak Berjangka Indeks Saham
Risiko yang kemungkinan terjadi pada kontrak berjangka indeks saham antara lain sebagai berikut:
- Di masa jatuh tempo, investor harus melakukan penutupan atau penyelesaian posisinya, walaupun harga yang terjadi berbeda dengan harapan dari investor menjadikan investor dapat mengalami kerugian yang sangat besar apabila dibandingkan dengan modal dia di awal.
- Apabila investor mengalami kerugian yang besar, maka ia harus menyetorkan tambahan dana ke lembaga kliring.
Nah, demikian pembahasan mengenai kontrak berjangka indeks saham. Ingin belajar trading Komoditi ataupun forex? Yuk, buka Jurnal TPFX sekarang dan temukan ilmu trading yang terpercaya! Jangan lupa daftar menjadi trader di sini! TPFx merupakan perusahaan broker terpercaya dan diawasi serta diregulasi oleh BAPPEBTI