Ada keuntungan yang bisa diraih saat Anda melakukan trading dengan menggunakan daily time frame. Sebab, dengan menggunakan daily time frame, Anda bisa mengetahui market fake signal dengan menghindari kesalahan entry dan dapat mengetahui gambaran pasar secara gamblang dan jelas.
Tak ayal, penggunaannya masih menjadi momok menakutkan bagi para pemula karena muncul mitos-mitos yang menyesatkan dan tidak terbukti kebenarannya. Agar bisa menghindari kesalahan saat trading, Anda perlu tahu mitos apa saja yang beredar. Yuk simak lebih lanjut beberapa mitos yang beredar mengenai daily time frame berikut ini,
Mitos Trading dengan Daily Time Frame
-
Terlalu Mahal
Tidak sedikit yang berpendapat bahwa trading menggunakan daily time frame akan menguras uang dalam akun para trader, khususnya para pemula. Pendapat ini muncul karena memang range pada daily time frame lebih tinggi daripada time frame di bawahnya, serta menyebabkan ukuran pip stop loss akan lebih tinggi pula.
Dengan melakukan position sizing, para trader bebas melakukan manajemen risiko, ukuran lot, ataupun volume berdasarkan pip dari stop loss. Oleh karena itu, konsep trading dengan daily time frame harus dikaji ulang. Alasannya, karena kerugian yang muncul tidak harus lebih besar dari time frame rendah.
Baca juga: Tips Memilih Time Frame untuk Trading
-
Sulit Memperoleh Keuntungan Cepat
Tak sedikit, para trader yang menganggap time frame rendah mempermudah Anda mendapatkan keuntungan. Sebab, sinyal yang muncul lebih sering sehingga menyebabkan harga lebih cepat berubah. Namun di sisi lain, trading dengan time frame rendah juga bisa jadi jebakan, karena banyaknya pergerakan harga yang tidak signifikan (noise).
Sinyal daily time frame dianggap lebih valid dibandingkan dengan time frame rendah. Secara kualitas pun juga lebih dianggap baik. Walaupun meski secara frekuensi sinyalnya lebih sedikit karena hanya menghasilkan 1 bar sehari dibandingkan time frame M15.
-
Semakin Lama Menahan Posisi Akan Semakin Berisiko
Seperti yang diketahui, menahan posisi saat trading akan meningkatkan risiko trading. Sehingga perlu untuk melakukan entry dan exit untuk memperkecil risiko dan meraup cuan sebanyak-banyaknya. Volatilitas tinggi akan mengakibatkan stop loss serta mengharuskan Anda untuk menggunakan entry dan exit. Saat volatilitas mulai naik, trader akan segera exit, lalu akan entry kembali saat pasar mulai tenang.
Faktanya, saat trader sering melakukan entry-exit di time frame rendah, mereka akan berhadapan dengan intra-day volatility yang sulit diinterpretasikan. Sedangkan pada daily time frame, intra-day volatility akan disaring dan data yang diberikan lebih bisa dipercaya.
-
Menahan Posisi Overnight Itu Bahaya
Menahan posisi trading merupakan kondisi yang bisa menimbulkan risiko. Adanya kemungkinan lompatan harga (gap) pada pembukaan sesi trading memungkinkan munculnya trigger stop loss.
Baca juga: Belajar Forex: Panduan Dasar Komplit Ketika Ingin Trading
-
Pergerakan Harga di Daily Time Frame Sulit Diprediksi
Mitos ini timbul dengan dasar bahwa teknik ini biasanya cocok untuk trading berdasarkan analisa fundamental terutama untuk trading jangka panjang. Selain itu, untuk trader teknikal, penggunaan time frame daily dianggap tidak tepat. Faktanya, analisa teknikal dan fundamental menyajikan data yang lebih reliable bila menggunakan daily time frame.
Itulah adalah mitos-mitos daily time frame yang tidak terbukti. Meskipun demikian, trader sebaiknya bertrading dengan cara yang tepat dan nyaman. Apa pun time frame Anda, terapkan strategi yang baik dan atur risiko yang sudah diperhitungkan matang-matang. Ini merupakan elemen krusial yang wajib dipastikan bahkan sebelum Anda mulai mencari keuntungan di pasar forex.
Ingin belajar trading Komoditi ataupun forex? Yuk, buka Jurnal TPFX sekarang dan temukan ilmu trading yang terpercaya! Jangan lupa daftar menjadi trader di sini! TPFx merupakan perusahaan broker terpercaya dan diawasi serta diregulasi oleh BAPPEBTI.