Meningkatnya nilai harga emas secara significant dalam kurun waktu 6 bulan terakhir, menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat sebagai Peluang Investasi Emas. Selain memiliki karakteristik unik sebagai aset lindung nilai (safe haven), ada berbagai alasan yang dijadikan bahan perimbangan oleh masyarakat :
Daftar Isi
- 1. Lindung Nilai terhadap Inflasi
- 2. Aset Safe Haven Saat Krisis Ekonomi
- 3. Nilai Universal dan Tidak Bergantung pada Mata Uang
- 4. Diversifikasi Portofolio Investasi
- 5. Likuiditas Tinggi (Mudah Dijual dan Dicairkan)
- 6. Tidak Terpengaruh Risiko Perusahaan atau Pemerintah
- 7. Bisa Digunakan sebagai Jaminan atau Modal Usaha
1. Lindung Nilai terhadap Inflasi Sebagai Peluang Investasi Emas
Nilai uang bisa turun karena inflasi, tetapi emas cenderung naik seiring waktu. Ketika harga barang dan jasa naik (inflasi), daya beli mata uang melemah. Emas justru mengalami kenaikan harga dalam kondisi inflasi karena dianggap sebagai penyimpan nilai yang lebih baik dibandingkan mata uang kertas.
2. Aset Safe Haven Saat Krisis Ekonomi Sebagai Peluang Investasi Emas
Emas sering dianggap sebagai “safe haven” atau aset perlindungan ketika terjadi ketidakpastian ekonomi. Investor global sering membeli emas dalam jumlah besar ketika pasar saham jatuh atau nilai mata uang anjlok. Hal ini bertujuan untuk untuk melindungi kekayaan mereka.
3. Nilai Universal dan Tidak Bergantung pada Mata Uang
Emas diakui sebagai aset bernilai di seluruh dunia dan tidak terpengaruh oleh kebijakan satu negara tertentu. Berbeda dengan saham atau obligasi yang bergantung pada kondisi ekonomi suatu negara, emas tetap memiliki nilai yang diakui secara global.
4. Diversifikasi Portofolio Peluang Investasi Emas
Mengurangi risiko dalam investasi dengan menambah emas sebagai aset pelindung. Emas digunakan sebagai salah satu aset untuk menyeimbangkan risiko, karena harganya cenderung relatif stabil.
5. Likuiditas Tinggi (Mudah Dijual dan Dicairkan)
Emas bisa dijual kapan saja dan mudah dicairkan menjadi uang tunai. Tidak seperti properti yang butuh waktu lama untuk dijual, emas bisa langsung diuangkan di toko emas, pegadaian, atau bank.
6. Tidak Terpengaruh Risiko Perusahaan atau Pemerintah
Emas bukan aset yang bergantung pada kinerja perusahaan atau kebijakan pemerintah. Berbeda dengan saham, obligasi, atau deposito yang bisa terdampak kebangkrutan perusahaan atau perubahan suku bunga bank.
7. Bisa Digunakan sebagai Jaminan atau Modal Usaha
Emas bisa digadaikan untuk mendapatkan pinjaman atau modal usaha.
Memahami situasi dan kondisi tersebut, masyarakat pun mencoba memanfaatkannya melalui beragam metode investasi emas yang umum ditemui di lingkungan masyarakat, seperti : investasi emas (konvensional), beli gadai (pegadaian), trading spot emas.
Apa perbedaan dari ketiganya?
Perbedaan utama antara ketiganya terletak pada cara kepemilikan, tujuan, keuntungan, serta risiko yang dihadapi. Dan untuk lebih lengkapnya, penulis akan mencoba menjelaskannya lebih terperinci;
1. Investasi Emas Konvensional (Emas Fisik)
Adalah kepemilikan emas dalam bentuk fisik seperti emas batangan, perhiasan, atau koin emas. Pembelian dilakukan secara langsung dari toko emas, bank, atau perusahaan penyedia emas terpercaya seperti Antam.
Keunggulan:
- Aset nyata: Emas fisik dapat disimpan dan dipegang langsung.
- Bersifat jangka panjang: Cenderung mengalami kenaikan harga seiring waktu sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
- Likuiditas tinggi: Bisa dijual kapan saja di toko emas atau pegadaian.
Kelemahan:
- Membutuhkan tempat penyimpanan aman: Risiko kehilangan, pencurian, atau biaya penyimpanan di brankas.
- Spread harga cukup besar: Harga beli dan jual memiliki selisih (spread) yang lebih besar dibanding trading spot.
- Butuh modal besar: Harga emas fisik relatif mahal, sehingga memerlukan modal lebih banyak untuk investasi awal.
2. Beli Gadai (Pegadaian)
Adalah sistem di mana seseorang membeli emas dan menjadikannya jaminan (gadai) di Pegadaian atau lembaga keuangan lain. Biasanya, emas yang digadaikan bisa ditebus kembali atau diperpanjang dengan membayar bunga sewa modal.
Keunggulan:
- Bisa mendapat dana cepat: Emas yang digadaikan langsung mendapatkan uang tunai tanpa perlu menjualnya.
- Investasi fleksibel: Bisa tetap memiliki emas sambil mendapatkan dana segar.
- Alternatif modal usaha: Banyak pedagang yang menggunakan emas sebagai jaminan untuk mendapatkan modal tambahan.
Kelemahan:
- Ada biaya sewa modal: Semakin lama emas digadaikan, semakin besar biaya yang harus dibayarkan.
- Risiko tidak bisa menebus emas: Jika tidak mampu melunasi, emas bisa dilelang oleh pegadaian.
- Harga emas bisa berfluktuasi: Jika harga emas turun drastis, bisa menjadi beban bagi pemilik emas yang ingin menebus kembali dengan harga lebih tinggi.
3. Trading Spot Emas (XAU/USD)
Adalah aktivitas jual beli emas dalam bentuk kontrak di pasar keuangan (forex market). Transaksi dilakukan secara online dengan menggunakan margin dan leverage, sehingga trader tidak memiliki emas fisik, tetapi hanya mendapatkan keuntungan dari perubahan harga emas.
Keunggulan:
- Modal kecil bisa trading besar: Dengan leverage, trader bisa mengendalikan volume perdagangan lebih besar dari modal yang dimiliki.
- Likuiditas sangat tinggi: Bisa jual beli kapan saja selama pasar buka (24 jam, Senin–Jumat).
- Bisa untung di pasar naik dan turun: Trader bisa mengambil posisi beli (buy) saat harga naik dan posisi jual (sell) saat harga turun.
Kelemahan:
- Karena menggunakan margin dan leverage, berpotensi terjadinya kerugian bisa lebih besar dari modal awal (margin call).
- Tidak memiliki emas fisik: Hanya sebatas kontrak perdagangan, bukan aset nyata.
- Butuh keterampilan analisis: Harus memahami analisis teknikal dan fundamental untuk memprediksi pergerakan harga emas.
Mana yang lebih cocok untuk Anda ?
Anda bisa ikut kelas gratis TPFx dengan click ini. Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Selamat trading dan semoga sukses!