Peluang Trading Emas di Tengah Gejolak Perang Dagang

Trading Opportunity Pair (TOP)

Market Summary

Harga emas mencatatkan lonjakan signifikan, mendekati angka psikologis $3.000 per ounce. Lonjakan ini terjadi di tengah kekhawatiran pasar yang dipicu oleh agenda tarif agresif Presiden Donald Trump, yang memengaruhi sentimen risiko dan meningkatkan permintaan untuk aset safe haven seperti emas. Spot gold naik hingga $2.994 per ounce, melampaui rekor sebelumnya, sementara kontrak berjangka emas di New York melampaui angka $3.000 per ounce dengan selisih premium terhadap harga tunai.

Sepanjang minggu ini, emas mencatatkan kenaikan sebesar 2,6%, menjadikannya pekan terbaik sejak November. Secara keseluruhan, kinerja emas di kuartal pertama 2024 terus memperkuat tren positifnya sepanjang tahun. Tekanan pada pasar saham, seperti koreksi yang dialami indeks S&P 500, menjadi salah satu pendorong utama minat terhadap emas. Selain itu, pembelian emas oleh bank sentral, aliran dana ke ETF berbasis emas, serta prediksi bank-bank besar mengenai potensi kenaikan lebih lanjut turut memperkuat tren kenaikan harga.

Faktor lain yang memperkuat minat pada emas adalah kebijakan perdagangan yang semakin proteksionis. Trump mengancam memberlakukan tarif 200% pada produk Eropa seperti anggur dan sampanye, serta menegaskan untuk tidak mencabut tarif pada baja dan aluminium yang baru berlaku minggu ini. Dengan rencana tarif timbal balik yang akan dimulai pada awal April, pasar semakin waspada terhadap potensi gejolak lebih lanjut. Dalam konteks ini, emas menjadi aset yang menarik sebagai perlindungan di tengah kelangkaan alternatif yang aman.

Dampak positif kenaikan harga emas juga dirasakan oleh produsen emas di kawasan Asia-Pasifik. Saham Evolution Mining Ltd., salah satu produsen emas terbesar di Australia, melonjak ke level tertinggi sepanjang masa. Di sisi lain, kepemilikan global dalam ETF berbasis emas meningkat menjadi sekitar 2.687 ton, level tertinggi sejak November 2023, mencerminkan minat investor yang terus bertumbuh.

Optimisme terhadap prospek emas juga tercermin dari proyeksi sejumlah bank besar. Macquarie Group memprediksi harga emas bisa melonjak hingga $3.500 per ounce pada kuartal kedua 2024, sementara BNP Paribas SA memperkirakan rata-rata harga emas akan tetap berada di atas $3.000.

Analisis Teknikal

Dari perspektif teknikal, analisis Trading Central menunjukkan bahwa harga emas masih memiliki peluang untuk melanjutkan tren bullish pada time frame H4, dengan level pivot berada di 2.977. Selama harga tetap bertahan di atas level ini, potensi kenaikan diperkirakan akan menguji area resistance di kisaran 3.003–3.020.

Sebagai skenario alternatif, jika harga bergerak turun dan menembus level 2.977, tren berpotensi berbalik melemah, dengan target penurunan menguji area support di 2.960–2.950.

Resistance 1: 3.003, Resistance 2: 3.010, Resistance 3: 3.020

Support1:  2.977,  Support 2: 2.960, Support 3: 2.950

image-artikel