Pasti istilah yang menggambarkan kedua hewan ini tak asing di telinga para trader bukan? Bearish dan bullish adalah istilah yang cukup umum dan penting di dunia trading. Walau begitu, beberapa trader masih belum paham makna dari kedua istilah tersebut. Apa hubungannya kedua hewan ini dengan posisi entry dan exit? Yuk simak pembahasan lengkapnya pada artikel ini.
Apa Itu Bullish?
Saat grafik pada market naik dengan kondisi ekonomi yang meningkat, tingkat pendapatan negara meningkat, perputaran ekonomi di masyarakat naik, dan jumlah pengangguran menurun, menandakan pasar sedang bullish. Kepercayaan tinggi investor mencerminkan optimisme serta ekspektasi yang tinggi terhadap negara berdasarkan kebijakan-kebijakan yang meringankan investor. Keadaan ini ditandai oleh melambungnya harga dengan tajam, meski dalam kenyataannya sering terjadi koreksi harga turun, namun arah pergerakan tren utama tetap bullish atau dorongan kenaikan harga lebih kuat.
Trader akan mencari celah dari perekonomian yang meningkat ini disebut dengan bull. Disebut demikian karena filosofi banteng atau bull yang senang menanduk menandakan keadaan pasar yang naik. Dengan kondisi pasar yang memiliki tren naik ini, maka para trader akan menentukan entry posisi buy dengan harapan bisa menjualnya kembali di masa mendatang dengan harga lebih tinggi. Karena itu, tren pasar yang bullish akan menunjukkan peningkatan harga yang bertahap dalam periode waktu tertentu.
Apa Itu Bearish?
Berbeda denga kondisi bullish, saat ekonomi sedang melemah, tingkat pengangguran meningkat, pendapatan negara menurun, serta perputaran uang di masyarakat menurun, kondisi ini dinamakan dengan bearish. Selain itu, kondisi ini akan menurunkan kepercayaan investor karena pesimisme pasar, rendahnya pengeluaran dalam masyarakat serta rendahnya ekspektasi terhadap aset. Keadaan ini ditandai oleh merosotnya harga dengan tajam, meski dalam kenyataannya sering terjadi koreksi harga naik, namun arah pergerakan tren utama tetap bearish atau dorongan penurunan harga lebih kuat.
Trader akan cenderung memanfaatkan keadaan ini untuk mencari keuntungan yang disebut bear. Disebut demikian karena filosofi beruang yang cenderung menunduk untuk mencari makan yang menggambarkan kondisi pasar yang turun. Dengan kondisi pasar yang memiliki tren turun, para trader akan menentukan entry posisi sell dengan harapan bisa membelinya kembali di masa mendatang dengan harga lebih rendah. Karena itu, tren pasar yang bearish akan menunjukkan penurunan harga yang bertahap dalam periode waktu tertentu.
Cara Mengidentifikasi Pasar Bullish dan Bearish
Ada beragam kemungkinan yang mungkin terjadi pada pasar baik berupa bearish ataupun bullish. Tren yang berubah sewaktu-waktu ini disebut trend reversal. Hal ini biasanya terjadi setelah market memiliki tren yang bergerak pada zona oversold ataupun overbought.
Untuk mengetahui dan mengidentifikasi batas antara kondisi pasar bullish dan bearish, para trader bisa melihat pola grafik harga dan menggunakan indikator Moving Average. Saat melihat pola grafik harga, Anda bisa memerhatikan pola uptrend atau downtrend. Pola grafik yang terbentuk untuk uptrend adalah Higher-high, Higher-low. Pola grafik yang terbentuk saat downtrend adalah Lower-low, Lower-high.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan Simple Moving Average berperiode 200 hari atau SMA-200. Indikator SMA-200 dapat menunjukkan tren jangka panjang. Jika harga bergerak di atas SMA-200, maka berarti pasar cenderung bullish. Sebaliknya, jika harga memotong garis SMA-200 dari atas ke bawah dan bergerak di bawah garis indikator, maka tren cenderung bearish.
Untuk para pemula, lebih aman menggunakan strategi trend following, dibandingkan counter trend. Namun, tetap perlu diingat bahwa strategi trading apapun tetap memiliki risiko tinggi, apalagi bila tidak diimbangi dengan pengetahuan mengenai level entry dan exit yang baik
Bullish dan Bearish Untuk Menentukan Level Entry Dan Exit
Pengetahuan mengenai kondisi pasar bullish atau bearish sangat penting untuk bisa menentukan level entry dan exit, lho! Kesalahan memprediksi arah pergerakan harga, apakah bullish atau bearish bisa menyebabkan kerugian besar pada portofolio Anda. Oleh karenanya, Anda perlu mempersiapkan strategi exit yang tepat, supaya tidak menyesal apabila keuntungan yang didapat tidak sesuai dengan harapan, ataupun karena membiarkan posisi floating terlalu lama.
Dengan mengetahui tren bullish dan bearish dari tren pergerakan pasar, titik entry dan exit dapat ditentukan dengan tepat. Dengan begitu, Anda bisa meraih cuan lebih cepat, aman, dan tentunya berlimpah. Sebelum membuka posisi trading, level entry dan exit harus direncanakan seiring dengan menyiapkan mitigasi kerugian berupa rencana cadangan apabila keadaan pasar tidak sesuai yang direncanakan. Sehingga kerugian bisa diminimalisir.
Anda bisa ikut kelas gratis TPFx dengan click disini. Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.
Selamat trading dan semoga sukses!