Dalam melakukan pengelolaan Akun Trading terdapat berbagai macam cara bertransaksi, ada yang melakukan dengan cara Scalping, ada juga yang melakukan dengan cara Intraday Trading, lalu ada pula yang hanya memanfaatkan Data rilis dan masih banyak lainnya. Akan tetapi membuat Perencanaan Trading atau Trading Plan adalah hal mutlak terlebih menyangkut sejumlah resiko yang akan dihadapi dan ini sangat membantu buat pemula ataupun yang sudah faham akan Trading agar supaya tidak terjadi penyesalan dan ini akan mengakibatkan serangan mental yang akan menbuat rusaknya analisa Trading itu sendiri.
Dibawah ini akan dibahas mengenai bentuk Perencanaan Trading itu sendiri dengan baik dan benar meliputi :
- Kesiapan Equity atau Modal.
- Entry Point.
- Exit Point.
- Target Profit.
- Amen Order (Geser/ganti order).
- Analisa Fundamental.
- Analisa Teknikal.
- Spot Interbank.
- Spot Crossrate Currency.
- Volume dan Leverage.
Adapun trading plan itu sendiri adalah haruslah mendekati atau ideal secara logika dan analisa agar supaya terhindar dari kepanikan pada saat transaksi dilakukan ataupun berlangsung.
1. Kesiapan Equity
Modal atau Equity haruslah benar – benar ideal (Contract Size) baik dari sisi leverage ataupun dari sisi Resiko yang akan terjadi, semakin besar atau ideal suatu Equity atau Modal akan semakin ideal dalam melakukan Perencanaan Trading itu sendiri dimana kita bisa mendapatkan hasil yang maksimal dan meminimalisir Resiko yang terjadi.
2. Entry Point
Pentingnya membuat dimana Entry Point akan dilakukan tentunya dengan menggabungkan semua faktor yang ada diatas tadi baik untuk Trading di Time Frame pendek ataupun di Time Frame panjang, ini dilakukan agar supaya kita terhindar dari unsur tebak -tebakan ( berjudi ) dalam melakukan Trading itu sendiri.
3. Exit Point
Plan ini adalah point terpenting dari semua syarat – syarat dibuatnya suatu Perencanaan Trading, karena apapun kondisi transaksi itu berlangsung yang akan selalu dipikirkan adalah kapan harus keluar dari market baik dalam kondisi profit bahkan dalam kondisi minus sekalipun.
Kesigapan dan ketelitian dalam menentukan Exit Point memang tidak baku karena kemampuan menenpatkan atau melakukan sikap pada waktu keluar dari market ditentukan dari kondisi market itu sendiri terutama pada waktu kita melawan arah pergerakan di time frame besar seperti di Time Frame 4jam keatas.
4. Stoploss
Point ini merupakan bagian dari risk and Money managemen, yang tentunya ini adalah bagian penting dalam melakukan transaksi dan merupakan hal wajib yang harus diterapkan agar supaya nasabah atau broker tidak menyesali kondisi akun selama trading berlangsung terutama pada waktu Minus Berjalan (Floating Minus) dan menghindari terjadinya kerugian yang jauh lebih besar.
Baca Juga : Cara MEmasang Stop Loss dan Cara Menentukannya
5. Target Profit
Menentukan seberapa banyak Target Profit pada waktu trading dilakukan adalah rangkaian dari idealnya perencanaan Trading itu sendiri walau point ini hanya berbeda tipis dengan yang namanya Exit Point.
Yang menbedakan hanya kondisi market nya saja, kalo Target Profit dilakukan denagn cara Otomatis dan sudah ditentukan pada waktu pembuatan Trading Plan sedangkan Exit Point biasany dilakukan dengan cara manual tergantung dari kesiagapan dan ketepatan nasabah atau broker pada waktu trading berlangsung.
6. Amen Order
Ini dilakukan apabila nasabah atau broker akan melakuakan hold posisi untuk memaksimalkan profit atau untuk meminimalkan resiko pada saat tarding berlangsung tentunya dengan menganti atau mengeser order itu sendiri ke poisisi yang sudah ditentukan sebelumnya mengingat kondisi market yang berlangsung, mengeser Stoploss menjadi Stop profit.
7. Analisa Fundamental
Sebaiknya sebelum melakukan Perencanaan Trading ini wajib kita mengetahui akan sejumlah data yang akan keluar baik dihari dimana trading akan berlangsung ataupun di sepekan kedepan guna menghindari terjadinya sentiment atau respon market terhadap adanya suatu data yang akan rilis, dan sebaiknya dihindari trading sebelum data besar rilis, guna menhindari resiko yang yang kan timbul akibat adanya sentimen atau respon negatif atau positif dari adanya data fudamental tersebut.
8. Analisa Teknikal
Analisa ini dibutuhkan terutama bagi mereka yang sering melakukan trading dengan cara Scalping dimana kemampuan membaca pola market jauh lebih penting dari adanya analiasa fundamental, karena kemampuan membaca pola market adalah hal yang paling berharga dalam belajar ilmu seputar trading.
Dan apabila kemapuan ini dikombinasikan dengan berbagai faktor diatas maka bukannlah tidak mungkin yang awalnya akan melakukan trading pendek dengan target pendek justru akan mendapatkan profit yang jauh lebih maksimal.
9. Spot InterBank
Yang dimaksud dengan Spot Interbank ini adalah harga updates yang terjadi yang dihasilkan dari adanya partisipan dari berbagai contributor di pasar yang dimana pelakunya tidak lain adalah bank – bank besar serta lembaga keuangan internasional dan sejumlah bank – bank central yang ad di dunia yang mata uangnya diakui pasar akan berdampak terhadap gejolak di Market.
Wajib kita mengetahui pergerakan dari spot interbank ini terutama buat yang akan melakukan trasaksi di Produk Derivatifnya seperti Oil, Emas dan Silver.
Dengan memperhatikan apa yang terjadi di Spot interbank akan sangat menbantu analisa secara menyeluruh dan membuat kita lebih percaya diri dan memahami rambu- rambu dalam bertransaksi.
Terutama mengetahui seberapa kuat USD di market dengan melihat bagaimana USD menempatkan Yen Jepang. Akan tetapi ini tidak seratus persen dikala kondisi market sedang berlangsung Crossrate atau krisis perang di suatu negara yang akan berdampak terhadap ekonomi global.
10. Crossrate Currency
Meskipun Point ini adalah trading plan hal yang sangat sulit dan butuh waktu lama untuk bisa memahami dan menekuni karena dibutuhkan ketelitian kuat untuk mengetahui terjadinya Crossrate Currency ini.
Market yang sedang terjadi crossrate adalah yang paling sederhana dengan melihat dan memahami dua jenis quotation spot di interbank yaitu Direct Quotation ( GBPUSD, EURUSD dan AUDUSD ) dan Indirect Quotation ( USDJPY dan USDCHF ) dimana kalo kita display kan kedua karagori ini terdapat perbedaan mendasar yakni arah gambarnya bertolak belakang ( Direct Quotaion ) kalo sedang terjadi menguat maka chart nya akan terlihat naik dan (Indirect Quotation) akan terlihat turun (tetapi secara arti di market menguat).
Dalam kondisi crossrate bisa terjadi dan sering terjadi USDJPY naik atau melemah akan tetapi GBP atu Euronya juga naik (menguat) jadi secara tampilan grafikarah keduanya naik akan tetapi secara arti di market berbeda.
Baca Juga : Trading Plan Hukumnya Wajib bagi Trader
11. Volume dan Leverage
Ini berhubungan erat dengan point Equity atau Modal yang sudah dijelaskan diatas, hanya saja volume atau dan leverage ini lebih kepada penggunaan LOT size kita dan disesuaikan dengan dari kecukupan modal itu sendiri, jangan sampai ketidaktauan masyarakat inilah salah satu penyebab kekalahan atau momok yang sering dtakuti orang dalam berinvestasi di Margin trading ini. Ingin belajar trading forex lebih lanjut? Download Ebook TPFX sekarang dan temukan ilmu trading yang terpercaya! Jangan lupa daftar menjadi trader di sini! TPFx merupakan perusahaan broker forex terpercaya dan diawasi serta diregulasi oleh BAPPEBTI. Di TPFx melalui RnD Departemen selalu tersedia berbagai program edukasi baik itu online atau offline berupa seminar atau webinar disetiap minggunya dan masyarakat bisa belajar dengan cuma – cuma bagaimana melakukan trading dengan baik dan benar.