Dalam dunia keuangan modern, istilah derivatif menjadi semakin populer, terutama di kalangan trader dan investor yang ingin memanfaatkan fluktuasi harga aset tanpa harus memiliki aset dasarnya. Dua instrumen derivatif yang paling sering digunakan adalah CFD (Contract for Difference) dan Futures (Kontrak Berjangka). Meskipun keduanya sama-sama termasuk dalam kategori instrumen derivatif, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam struktur, mekanisme perdagangan, margin, serta risiko dan peluang yang ditawarkan.
Artikel ini akan membahas secara komprehensif mengenai pengertian, karakteristik, dan perbedaan utama antara CFD dan Futures dalam industri derivatif.
1. Pengertian Derivatif
Secara umum, derivatif adalah instrumen keuangan yang nilainya diturunkan (derived) dari nilai suatu aset dasar (underlying asset). Aset dasar tersebut bisa berupa saham, indeks, komoditas, mata uang, obligasi, atau bahkan suku bunga. Tujuan utama dari penggunaan instrumen derivatif adalah untuk lindung nilai (hedging), spekulasi, atau arbitrase.
Dua turunan derivatif yang paling banyak diperdagangkan di pasar global adalah CFD dan Futures, yang walaupun mirip, memiliki perbedaan fundamental dalam hal kontrak, kepemilikan, dan mekanisme penyelesaian transaksi.
2. Apa Itu CFD (Contract for Difference)?
Contract for Difference (CFD) adalah kontrak antara dua pihak, trader dan broker, untuk menukar selisih harga suatu aset antara waktu pembukaan dan penutupan posisi. Dalam CFD, trader tidak benar-benar memiliki aset dasarnya, tetapi hanya berspekulasi atas pergerakan harga.
Contohnya, jika seorang trader membuka posisi buy pada CFD emas di harga USD 2.000 dan menutupnya di harga USD 2.020, maka selisih USD 20 per ounce adalah keuntungan bersihnya (dikurangi biaya transaksi). Sebaliknya, jika harga turun menjadi USD 1.980, maka ia mengalami kerugian sebesar USD 20 per ounce.
CFD diperdagangkan melalui broker non-bursa (OTC, Over The Counter), artinya transaksi terjadi langsung antara trader dan broker, bukan melalui lembaga bursa resmi.
Karakteristik CFD:
- Tidak ada tanggal kedaluwarsa kontrak.
- Ukuran kontrak bisa sangat fleksibel, disesuaikan dengan modal trader.
- Dapat diperdagangkan dalam posisi long (beli) maupun short (jual).
- Umumnya dikenakan biaya spread dan swap (overnight fee).
- Disediakan oleh broker ritel, seperti broker forex dan multi-asset platform.
3. Apa Itu Futures (Kontrak Berjangka)?
Futures adalah perjanjian legal antara dua pihak untuk membeli atau menjual aset tertentu di masa depan pada harga yang telah disepakati saat ini. Tidak seperti CFD, kontrak futures memiliki tanggal kedaluwarsa tertentu (misalnya kontrak emas Februari 2025 atau minyak mentah Desember 2025).
Instrumen ini diperdagangkan di bursa resmi seperti Chicago Mercantile Exchange (CME) atau Intercontinental Exchange (ICE), sehingga memiliki standarisasi ukuran kontrak, margin, dan tanggal penyelesaian.
Dalam perdagangan futures, trader dapat memilih apakah ingin menahan posisi hingga jatuh tempo (delivery) atau menutup posisi sebelum jatuh tempo (offsetting). Sebagian besar spekulan biasanya menutup posisi sebelum jatuh tempo untuk menghindari proses penyerahan fisik aset.
Karakteristik Futures:
- Diperdagangkan di bursa terpusat dengan regulasi ketat.
- Memiliki tanggal kedaluwarsa tetap.
- Ukuran kontrak dan spesifikasi sudah distandarkan.
- Likuiditas tinggi, terutama pada instrumen populer seperti emas, minyak, dan indeks saham.
- Dapat digunakan untuk hedging (melindungi nilai) maupun trading spekulatif.
4. Perbedaan Utama Antara CFD dan Futures
| Aspek | CFD (Contract for Difference) | Futures (Kontrak Berjangka) |
| Tempat Perdagangan | OTC (langsung dengan broker) | Bursa resmi (CME, ICE, dll.) |
| Kepemilikan Aset | Tidak ada kepemilikan fisik | Bisa ada kewajiban penyerahan (delivery) |
| Tanggal Kedaluwarsa | Tidak ada; bisa dipegang tanpa batas | Ada tanggal kedaluwarsa tetap |
| Ukuran Kontrak | Fleksibel, tergantung modal | Standar, ditentukan oleh bursa |
| Aksesibilitas | Mudah diakses trader ritel | Biasanya untuk institusional / trader profesional |
| Biaya Transaksi | Spread dan swap | Komisi per kontrak |
| Regulasi | Diatur oleh regulator broker (non-bursa) | Diatur secara ketat oleh otoritas bursa |
| Tujuan Umum | Spekulasi jangka pendek | Hedging dan spekulasi jangka menengah-panjang |
5. Keunggulan dan Kekurangan Masing-Masing
CFD
Keunggulan:
- Modal awal lebih kecil (leverage tinggi).
- Fleksibel dan mudah diakses dari platform trading online.
- Tidak perlu memikirkan tanggal kedaluwarsa kontrak.
- Cocok untuk short-term trading atau day trading.
Kekurangan:
- Biaya swap harian bisa menumpuk bila posisi dipegang lama.
- Bergantung pada keandalan broker OTC.
- Risiko leverage tinggi, potensi rugi besar.
Futures
Keunggulan:
- Transparan karena diperdagangkan di bursa resmi.
- Likuiditas tinggi pada aset utama seperti indeks, emas, atau minyak.
- Cocok untuk hedging jangka menengah-panjang.
- Tidak ada biaya swap harian.
Kekurangan:
- Butuh modal besar karena ukuran kontrak standar.
- Tidak fleksibel dalam ukuran lot.
- Memiliki tanggal kedaluwarsa, perlu pengelolaan posisi yang ketat.
6. CFD vs Futures: Mana yang Cocok untuk Anda?
Pilihan antara CFD dan Futures tergantung pada tujuan, profil risiko, dan modal trader.
- Trader ritel yang ingin fleksibilitas, modal kecil, dan kemudahan akses biasanya memilih CFD melalui broker multi-aset seperti TPFx.
- Trader profesional atau institusi yang membutuhkan kontrak standar dan transparansi lebih tinggi biasanya memilih Futures di bursa resmi.
Kedua instrumen ini dapat saling melengkapi. CFD cocok untuk strategi jangka pendek dengan leverage tinggi, sedangkan Futures lebih ideal untuk strategi lindung nilai atau posisi jangka menengah-panjang.
Kesimpulan
CFD dan Futures sama-sama merupakan instrumen derivatif yang memungkinkan trader untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga tanpa harus memiliki aset dasarnya. Namun, keduanya berbeda dalam struktur kontrak, mekanisme perdagangan, serta risiko dan fleksibilitasnya.
CFD menawarkan kemudahan dan fleksibilitas, sementara Futures menawarkan transparansi dan standar tinggi. Dengan memahami perbedaan ini, trader dapat memilih instrumen derivatif yang paling sesuai dengan gaya trading dan tujuan finansial mereka.


