Dalam dunia trading forex, mengenal jenis-jenis order sangat penting agar kita bisa masuk dan keluar pasar dengan strategi yang tepat. Salah satu hal yang sering bikin bingung, terutama bagi trader pemula, adalah perbedaan sell stop dan sell limit, Buy Limit, dan Buy Stop. Padahal, pemahaman empat jenis pending order ini bisa jadi kunci membuka peluang profit yang lebih konsisten.
Artikel ini akan membahas perbedaan keempat jenis order tersebut dengan bahasa ringan namun tetap teknis, dilengkapi dengan pendapat dari para ahli trading.
Daftar Isi
Apa Itu Pending Order?
Sebelum membahas lebih dalam, kita perlu tahu dulu: apa itu pending order?
Pending order adalah instruksi yang diberikan kepada platform trading (seperti MT4/MT5) untuk membuka posisi di harga tertentu di masa depan—bukan sekarang. Artinya, trader bisa merencanakan entry point dengan perhitungan matang, tanpa harus menatap layar terus-menerus.
Ada dua jenis utama pending order:
- Limit Orders (Buy Limit dan Sell Limit)
- Stop Orders (Buy Stop dan Sell Stop)
Yuk, kita bahas satu per satu.
Baca Juga: Mengenal 4 Jenis Pending Order Rahasia Sukses Trading Forex
Buy Limit
Digunakan saat kamu ingin membeli (buy) di bawah harga pasar saat ini.
Misalnya, harga EUR/USD sekarang adalah 1.1000, tapi kamu ingin buy di 1.0950 karena menurut analisa kamu, support kuat ada di sana. Maka kamu pasang Buy Limit di 1.0950.
Contoh penggunaan:
“Harga sedang turun, dan saya yakin akan memantul naik dari area support. Jadi, saya pasang Buy Limit.”
Pendapat Ahli:
Menurut John Kicklighter, Chief Strategist di DailyFX:
“Buy Limit orders are tools for patient traders who believe in price retracement before continuation. They provide better risk-reward setups.”
Sell Limit
Kebalikan dari Buy Limit, digunakan saat kamu ingin jual (sell) di atas harga pasar saat ini.
Contohnya, harga GBP/USD sekarang 1.2500, dan kamu yakin resistance kuat ada di 1.2600. Kamu ingin menjual di sana karena harga kemungkinan akan turun setelah menyentuh titik itu. Maka kamu pasang Sell Limit di 1.2600.
Contoh penggunaan:
“Harga sedang naik, tapi saya yakin akan mantul turun dari resistance. Jadi, saya pasang Sell Limit.”
Pendapat Ahli:
Menurut Kathy Lien, Managing Director di BK Asset Management:
“Sell Limit orders allow traders to enter short positions at more advantageous levels, especially when trading mean-reversion strategies.”
Buy Stop
Buy Stop digunakan saat kamu ingin buy di atas harga pasar saat ini, karena kamu percaya bahwa jika harga tembus resistance, akan ada momentum lanjutan naik.
Misalnya, EUR/USD sekarang di 1.1000, dan kamu ingin buy jika harga tembus 1.1050 karena kamu yakin akan ada breakout. Maka kamu pasang Buy Stop di 1.1050.
Contoh penggunaan:
“Saya nggak mau ketinggalan breakout. Jadi saya pasang Buy Stop di atas resistance.”
Pendapat Ahli:
Menurut Steve Nison, pelopor analisa candlestick:
“Buy Stop orders are ideal when a trader wants confirmation. Rather than predicting, they wait for price to prove direction.”
Sell Stop
Sell Stop adalah kebalikan dari Buy Stop. Digunakan jika kamu ingin jual (sell) di bawah harga pasar saat ini, karena kamu percaya jika support tembus, harga akan lanjut turun.
Misalnya, GBP/USD di 1.2500, dan kamu ingin sell jika harga tembus 1.2450. Maka kamu pasang Sell Stop di 1.2450.
Contoh penggunaan:
“Saya mau ikut trend kalau harga berhasil tembus support. Jadi saya pasang Sell Stop.”
Pendapat Ahli:
Menurut Rayner Teo, mantan trader institusi:
“Sell Stop orders work well in trending markets, especially when combined with breakout strategies. But make sure the breakout is real, not fake.”
Tabel Perbandingan Singkat
Jenis Order | Posisi | Letak Harga Order vs Harga Sekarang | Skenario |
Buy Limit | Buy | Di bawah harga sekarang | Saat harga turun lalu naik lagi |
Sell Limit | Sell | Di atas harga sekarang | Saat harga naik lalu turun lagi |
Buy Stop | Buy | Di atas harga sekarang | Saat harga naik terus (breakout) |
Sell Stop | Sell | Di bawah harga sekarang | Saat harga turun terus (breakdown) |
Strategi Penggunaan
Dalam praktiknya, banyak trader menggabungkan pending order ini dengan tools teknikal seperti:
- Support & Resistance
- Fibonacci Retracement
- Moving Average
- Trendline
Contoh strategi:
- Pasang Buy Limit di area Fibonacci 61.8% sebagai entry saat pullback.
- Gunakan Sell Stop setelah harga break support dengan volume tinggi.
Studi Kasus Singkat
Kondisi Pasar:
Pasar EUR/USD sedang ranging antara 1.0950 dan 1.1050.
Strategi Trader A:
- Buy Limit di 1.0950 (support)
- Sell Limit di 1.1050 (resistance)
- Jika harga tembus ke atas, dia punya Buy Stop di 1.1060
Hasil:
Dengan strategi ini, Trader A tidak hanya bisa profit dari pantulan harga, tapi juga siap menghadapi breakout. Ini contoh nyata bagaimana pending order bisa digunakan untuk berbagai skenario pasar.
Analogi Simpel
Anggap saja kamu mau beli tiket konser:
- Buy Limit: Nunggu tiket dijual lebih murah dulu.
- Buy Stop: Siap beli tiket lebih mahal kalau tahu konser bakal penuh.
- Sell Limit: Jual tiket saat harganya tinggi.
- Sell Stop: Jual cepat sebelum harganya makin turun.
Jadi, pending order itu kayak strategi beli-jual yang bisa kamu atur otomatis, tergantung ekspektasi harga.
Tips Tambahan
- Selalu pakai Stop Loss meski pakai pending order.
- Hindari pasang order terlalu dekat dengan harga sekarang. Bisa cepat kena spread.
- Perhatikan news besar. Pending order bisa aktif di saat volatilitas tinggi, yang kadang tidak sesuai ekspektasi.
Quotes Motivasi
“Amateurs want to be right. Professionals want to make money.”
— Alexander Elder
Pending order adalah salah satu cara para profesional masuk pasar tanpa ego. Fokus pada rencana, bukan feeling.
Kesimpulan
Memahami perbedaan antara Sell Limit, Sell Stop, Buy Limit, dan Buy Stop bukan hanya soal teori—ini adalah dasar strategi trading yang sehat. Dengan tahu kapan dan bagaimana menggunakan keempat jenis order ini, kamu bisa:
- Masuk pasar dengan perhitungan matang
- Menghindari overtrading
- Meningkatkan peluang profit konsisten
Kalau kamu masih bingung atau ingin tahu cara prakteknya langsung di platform trading, jangan ragu ikut kelas edukasi atau coaching yang terpercaya, ya. Karena belajar sambil praktik akan membuat kamu lebih cepat paham dan siap jadi trader profesional!
Dapatkan update seputar trading di tpfx.co.id . Buka akun demonya disini GRATISS. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan membantu dalam perjalanan trading Anda.