Setiap tahun, pasar properti di Indonesia terus berkembang pesat, didorong oleh tren investasi properti yang semakin menarik. Salah satunya terlihat pada properti yang disewakan oleh pemiliknya. Dengan meningkatnya harga properti dan perubahan gaya hidup masyarakat, banyak individu kini memilih berinvestasi di properti sebagai alternatif untuk disewakan. Hal ini menjadi kesempatan emas bagi para investor untuk meraih pendapatan pasif dari aset properti yang mereka miliki.
Tren Investasi Properti Melonjak dari Tahun ke Tahun
Memasuki kuartal kedua tahun 2025, pasar properti di Indonesia menunjukkan dinamika yang semakin menarik bagi para investor. Berbagai faktor seperti kemajuan teknologi, perubahan preferensi konsumen, dan kebijakan pemerintah yang adaptif memainkan peran penting dalam membentuk arah investasi di bidang properti.
Salah satu tren utama yang terlihat adalah kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan yang semakin tinggi, yang mendorong permintaan terhadap properti berkonsep hijau dan berkelanjutan. Terutama di kalangan milenial dan Gen Z, properti yang menggunakan material ramah lingkungan, sistem energi terbarukan seperti panel surya, serta desain hemat energi semakin diminati. Konsep hijau kini menjadi nilai tambah yang signifikan dalam memilih hunian.
Selain itu, properti pintar (smart property) menjadi tren yang semakin populer. Konsumen modern kini semakin tertarik pada fitur-fitur seperti sistem keamanan berbasis Internet of Things (IoT), otomatisasi rumah, dan pengelolaan energi yang efisien. Teknologi terkini tidak hanya meningkatkan kenyamanan dan keamanan penghuni, tetapi juga berpotensi meningkatkan nilai jual dan sewa properti.
Hunian Vertikal Kian Banyak Peminatnya
Fenomena urbanisasi yang terus berkembang juga mempengaruhi permintaan akan hunian vertikal, seperti apartemen dan kondominium sehingga mempengaruhi tren investasi properti juga. Di kota-kota besar yang mengalami keterbatasan lahan, properti bertingkat tinggi menjadi solusi yang banyak peminatnya. Properti vertikal yang berlokasi strategis dan memiliki akses transportasi publik yang baik diperkirakan akan mengalami apresiasi nilai yang stabil.
Tren sharing economy juga ikut mendorong pertumbuhan properti sewa, baik jangka pendek maupun panjang. Dengan platform digital, pemilik properti dapat menjangkau penyewa secara lebih luas, baik domestik maupun internasional. Diversifikasi portofolio ke properti sewa yang terletak di destinasi wisata atau kawasan bisnis yang berkembang pesat menjadi strategi yang efektif untuk memaksimalkan pendapatan pasif.
Pemerintah juga memberikan berbagai kebijakan insentif, seperti keringanan pajak dan kemudahan perizinan, untuk mendukung sektor properti. Program-program ini diharapkan dapat merangsang pertumbuhan ekonomi nasional, mengurangi biaya investasi awal, dan meningkatkan ROI (Return on Investment) bagi para investor.
Tahun 2025 menghadirkan peluang besar di sektor properti, terutama bagi mereka yang siap beradaptasi dengan perubahan. Dengan memanfaatkan teknologi terkini, menerapkan konsep ramah lingkungan, dan memanfaatkan insentif pemerintah, investasi properti tetap menjadi pilihan menjanjikan di tengah perkembangan zaman.
Investasi Berkelanjutan di Indonesia Tahun 2025
Indonesia saat ini mengalami pergeseran tren dalam investasi properti, dengan fokus pada pembangunan ramah lingkungan dan berkelanjutan. Menurut Direktur Pengembangan Promosi Kementerian Investasi/BKPM, Rakhmat Yulianto, industri properti di Indonesia harus siap menghadapi tantangan untuk menciptakan produk-produk yang berkelanjutan, sesuai dengan komitmen pengurangan jejak karbon baik di tingkat nasional maupun global.
Masyarakat Indonesia kini semakin sadar akan pentingnya memiliki hunian yang lebih hijau, menciptakan peluang bagi pengembang untuk menerapkan prinsip keberlanjutan. Pemerintah mendukung sektor properti untuk mengurangi emisi karbon, mengingat sektor ini menyumbang sekitar 40% dari emisi global.
Penerapan konsep ramah lingkungan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan dan investor, seperti peningkatan daya saing aset, menurunkan biaya operasional, serta meningkatkan reputasi merek. Sektor properti berperan penting dalam perekonomian Indonesia, dengan kontribusi sebesar 7,2% dari total investasi nasional pada 2024. Ke depan, sektor ini diharapkan dapat terus berkembang, mendukung penciptaan lapangan kerja, dan berkontribusi pada target pertumbuhan ekonomi nasional.
Prospek di Tahun 2025
Prospek investasi properti di tahun 2025 menunjukkan tren yang menarik untuk diperhatikan. Pertama, permintaan akan properti ramah lingkungan atau green property terus meningkat seiring dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan.
Properti yang menggunakan teknologi hemat energi dan bahan ramah lingkungan kini memiliki nilai tambah baik di mata investor maupun konsumen. Selain itu, pengembangan kota-kota baru dan infrastruktur juga turut mendongkrak permintaan properti, terutama di kota-kota penyangga seperti Bogor, Tangerang, dan Bekasi, yang menawarkan harga properti lebih terjangkau dibandingkan dengan pusat kota.
Tren lain yang berkembang adalah properti digital dan smart home, seiring dengan kemajuan teknologi. Sistem keamanan berbasis Internet of Things (IoT) dan efisiensi energi kini semakin diminati oleh generasi muda yang melek teknologi.
Terakhir, sektor properti komersial juga mengalami peningkatan, terutama dengan berkembangnya bisnis digital dan e-commerce. Properti yang mendukung kebutuhan bisnis daring, seperti gudang, ruko, dan pusat distribusi, semakin diminati, sehingga menciptakan peluang investasi yang menjanjikan di masa depan.
Baca juga: Macam-macam investasi yang Bisa Bikin Cuan
Langkah-Langkah Investasi yang Tepat untuk Pemula Agar Sukses
Investasi properti memang dikenal sebagai salah satu pilihan investasi yang membutuhkan modal besar. Namun, jika dilakukan dengan bijak, investasi ini bisa memberikan keuntungan yang signifikan dalam jangka panjang. Bagi pemula yang ingin memulai investasi, ada beberapa langkah penting yang perlu dipertimbangkan agar investasi berjalan sukses.
1. Menyusun Tujuan dan Rencana Keuangan
Sebelum memulai investasi, hal pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan tujuan investasi dengan jelas. Apakah investasi ini untuk jangka panjang, seperti membeli properti untuk dijual lagi setelah beberapa tahun, atau untuk memperoleh penghasilan pasif melalui penyewaan? Dengan menetapkan tujuan yang jelas, kamu bisa membuat rencana keuangan yang sesuai dengan kapasitas finansial dan tujuan tersebut.
Mengatur anggaran juga sangat penting. Tentukan seberapa besar dana yang dapat dialokasikan untuk investasi properti, dan pastikan kamu memahami dengan baik berapa banyak biaya yang diperlukan untuk membeli properti serta biaya lainnya, seperti biaya perawatan dan pajak.
2. Mencari Properti yang Terjangkau dan Sesuai dengan Tujuan
Investasi di bidang properti untuk pemula sebaiknya dimulai dengan mencari properti yang harganya sesuai dengan anggaran yang dimiliki. Jangan terburu-buru membeli properti yang mahal jika kondisi finansial belum mencukupi. Memulai dengan properti yang lebih kecil atau dengan harga yang lebih terjangkau adalah langkah yang bijak, karena risiko yang lebih rendah dan dapat memberikan pengalaman berharga.
Pilihlah jenis properti yang sesuai dengan tujuan finansial. Jika tujuanmu adalah memperoleh pendapatan pasif, menyewa properti bisa menjadi pilihan yang tepat. Sementara itu, jika kamu menginginkan kenaikan nilai properti dalam jangka panjang, memilih properti komersial atau tanah kosong di lokasi strategis bisa jadi keputusan yang baik.
3. Melakukan Riset Pasar yang Mendalam
Sebelum memutuskan membeli properti, penting untuk melakukan riset pasar yang menyeluruh. Pelajari tren harga properti di wilayah yang kamu minati, serta faktor-faktor yang mempengaruhi harga properti, seperti perkembangan infrastruktur dan aksesibilitas transportasi. Pertimbangkan juga proyeksi pertumbuhan nilai properti di masa depan.
Riset pasar yang baik akan membantumu meminimalkan risiko dan membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih cerdas. Jika kamu merasa kesulitan untuk melakukan riset sendiri, konsultasikan dengan profesional atau agen properti yang berpengalaman.
4. Lokasi yang Strategis
Lokasi adalah salah satu faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan investasi properti. Pastikan kamu memilih properti yang berada di lokasi strategis. Pilih daerah yang berkembang atau yang memiliki potensi pertumbuhan yang baik, seperti dekat dengan pusat bisnis, universitas, atau kawasan yang sedang berkembang.
Properti yang terletak di lokasi yang mudah dijangkau dan memiliki fasilitas umum yang memadai akan lebih mudah disewakan atau dijual kembali dengan harga yang menguntungkan.
5. Diversifikasi Portofolio Properti
Salah satu cara untuk mengurangi risiko dalam investasi properti adalah dengan melakukan diversifikasi. Artinya, kamu tidak hanya bergantung pada satu jenis properti atau lokasi saja. Misalnya, jika kamu memiliki properti di daerah pusat kota, cobalah untuk membeli properti di daerah lain yang memiliki potensi pertumbuhan yang baik.
Dengan mendiversifikasi portofolio, kamu bisa melindungi diri dari fluktuasi harga yang tidak terduga dan meningkatkan peluang mendapatkan keuntungan lebih banyak.
6. Kolaborasi dengan Mitra atau Kelompok
Bagi pemula yang memiliki keterbatasan dana, kolaborasi dapat menjadi solusi yang cerdas. Kamu bisa mempertimbangkan untuk membeli properti bersama mitra atau bergabung dengan kelompok investasi properti. Dengan bekerja sama, kamu bisa berbagi biaya dan risiko, serta memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan mitra dalam membuat keputusan investasi yang tepat.
Namun, pastikan kamu memilih mitra yang dapat dipercaya dan memiliki tujuan investasi yang serupa. Selain itu, perjanjian yang jelas dan tertulis mengenai pembagian keuntungan dan tanggung jawab sangat penting untuk menghindari masalah di kemudian hari.
7. Manfaatkan Program Pemerintah
Sebagai pemula, kamu bisa memanfaatkan berbagai program yang ditawarkan oleh pemerintah untuk memudahkan proses pembelian properti. Program seperti cicilan KPR dengan bunga rendah atau subsidi uang muka dapat mengurangi beban finansial dan membuat investasi properti menjadi lebih terjangkau. Pastikan untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai syarat dan ketentuan yang berlaku agar bisa memanfaatkannya dengan maksimal.
8. Konsultasi dengan Profesional
Investasi ini melibatkan berbagai aspek teknis, mulai dari hukum, pajak, hingga kondisi fisik bangunan. Sebagai pemula, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional di bidang properti. Kamu bisa berkonsultasi dengan agen properti, notaris, atau bahkan ahli pajak untuk mendapatkan informasi yang akurat dan memastikan bahwa semua aspek hukum dan finansial sudah sesuai.
9. Meningkatkan Keterampilan Pribadi
Investasi properti membutuhkan keterampilan dan pengetahuan yang terus berkembang. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan keterampilan dalam bidang yang relevan, seperti keterampilan manajerial, pengetahuan tentang pasar properti, dan kemampuan negosiasi. Semakin banyak pengetahuan yang kamu miliki, semakin besar peluang untuk sukses dalam investasi ini.
10. Jangan Terburu-Buru
Terakhir, ingatlah bahwa investasi properti adalah komitmen jangka panjang. Jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan, dan pastikan kamu telah mempertimbangkan segala risiko dan potensi keuntungan dengan matang. Mulailah dengan langkah kecil, belajar dari pengalaman, dan terus tingkatkan pemahaman tentang pasar properti.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu dapat memulai investasi properti dengan lebih percaya diri dan meminimalkan risiko kerugian. Selamat berinvestasi dan semoga beruntung, ya.