Slippage forex adalah suatu hal yang normal terjadi ketika volatilitas harga meningkat. Slippage tak bisa begitu saja dianggap sebagai bentuk kecurangan broker forex atau bahkan ciri-ciri scam. Yuk, cari tahu mengenai slippage dalam trading forex dan bagaimana cara menghindari slippage saat trading forex berikut ini
Apa Itu Slippage dalam Trading Forex?
Slippage dalam trading forex terjadi ketika harga yang dieksekusi oleh trader berbeda dengan harga yang diminta atau diinginkan oleh trader saat membuka posisi. Dalam kondisi normal, trader seharusnya mendapatkan harga yang sama atau mendekati dengan harga yang diminta saat membuka posisi. Namun, slippage dapat terjadi karena adanya perbedaan antara harga yang diminta oleh trader dengan harga yang tersedia di pasar.
Slippage dapat terjadi karena beberapa alasan, seperti:
- Volatilitas pasar yang tinggi: Ketika pasar bergerak dengan cepat dan volatilitasnya tinggi, maka harga dapat bergerak dengan sangat cepat dan terjadi slippage.
- Ketersediaan likuiditas pasar: Ketika likuiditas pasar rendah, maka harga dapat bergerak dengan cepat dan terjadi slippage.
- Eksekusi order: Perbedaan waktu eksekusi order juga dapat menyebabkan terjadinya slippage, terutama ketika order dilakukan pada saat pasar sedang bergerak dengan cepat.
Slippage dapat memiliki dampak negatif pada trading, karena dapat menyebabkan posisi trader terbuka pada harga yang tidak diinginkan. Hal ini dapat mengakibatkan kerugian yang lebih besar dari yang diperkirakan oleh trader. Oleh karena itu, trader perlu memperhatikan potensi terjadinya slippage dan memilih broker forex yang memiliki rekam jejak yang baik dalam hal eksekusi order dan mengurangi kemungkinan terjadinya slippage. Selain itu, trader juga perlu memperhitungkan potensi slippage dalam manajemen risiko mereka, termasuk dalam menentukan stop loss dan take profit.
Bagaimana Pengaruh Slippage dalam Trading Forex?
Slippage forex tak terlalu dirasakan efeknya jika terjadi dalam jumlah kecil. Namun apabila kisarannya sudah mencapai puluhan atau bahkan ratusan pips, slippage forex tentu saja sangat membebani trading Anda.
Selain dalam hal jumlah, efek slippage forex juga perlu dipertimbangkan dari segi frekuensi. Slippage yang kecil tapi sering dan konsisten juga kurang baik bagi trading. Misalkan Anda menempatkan buy stop EUR/USD di level 1.1225, lebih tinggi dari harga saat ini yang baru mencapai 1.1220. Setelah ditunggu beberapa waktu, level 1.1225 sudah terlewati tapi order buy stop Anda belum juga tereksekusi. Tak berapa lama kemudian, broker mengeksekusi posisi tersebut tapi di level 1.2235.
Baca juga: Cara Agar Anda Tidak Kehilangan Uang Diawal Masa Trading Forex
Dalam kasus ini, order Anda sudah terkena slippage 10 pips. Apabila Anda membuka 1 posisi dalam sehari dengan besar 1 lot yang bernilai $10 per pip, maka Anda jelas kehilangan $100 setiap hari. Jika diakumulasikan dalam 1 minggu sudah ada $700 yang harus Anda relakan terkena slippage forex. Kalau bulanan? Jelas kerugian bisa mencapai ribuan Dolar.
Namun, slippage dalam forex dapat memiliki pengaruh yang signifikan pada trading, terutama bagi trader yang menggunakan strategi trading jangka pendek atau scalping. Slippage dapat terjadi ketika trader memasukkan order pada harga yang diinginkan, namun pada saat order dieksekusi, harga telah berubah dan trader menerima harga yang berbeda dari yang diinginkan. Hal ini dapat mengakibatkan perbedaan antara hasil trading yang diharapkan dengan hasil yang sebenarnya.
Pengaruh slippage dapat berdampak pada beberapa aspek trading seperti dapat mengurangi keuntungan yang diharapkan dari trading, terutama bagi trader yang menggunakan strategi trading jangka pendek atau scalping, di mana setiap pip atau pergerakan kecil dalam harga dapat memiliki dampak signifikan pada keuntungan.
Slippage dapat juga mengakibatkan kerugian yang lebih besar dari yang diperkirakan oleh trader. Hal ini dapat terjadi ketika order stop loss tidak dieksekusi pada harga yang diinginkan, atau ketika terjadi slippage saat posisi trader terbuka pada pasar yang volatil atau dengan likuiditas rendah.
Tak hanya itu, slippage dapat juga mempengaruhi kecepatan eksekusi order. Ketika terjadi slippage, order trader dapat membutuhkan waktu lebih lama untuk dieksekusi dan dapat mengakibatkan kerugian yang lebih besar.
Cara Menghindari Slippage dalam Trading Forex
Slippage bisa menguntungkan atau merugikan trader tergantung pada arah pergerakan harga. Namun, terlalu banyak slippage bisa merugikan trader dan mengurangi keuntungan. Berikut adalah tiga teknik untuk menghindari slippage dalam trading forex.
1. Gunakan Limit Order
Limit order adalah jenis order di mana trader menentukan harga yang diinginkan untuk masuk pasar. Dengan menggunakan limit order, trader dapat membatasi slippage. Limit order membantu trader menghindari slippage yang tidak diinginkan karena order akan dieksekusi hanya pada harga yang ditentukan. Namun, ada kemungkinan bahwa order tidak akan dieksekusi sama sekali jika harga yang diminta tidak tercapai.
2. Hindari News Trading
Volatilitas pasar meningkat saat ada rilis berita penting. Slippage sering terjadi selama periode ini karena volume trading yang tinggi dan likuiditas yang rendah. Oleh karena itu, sebaiknya hindari trading saat rilis berita penting untuk menghindari slippage.
3. Periksa Koneksi Internet
Koneksi internet yang buruk dapat menyebabkan keterlambatan dalam eksekusi order dan menimbulkan slippage. Trader harus memastikan koneksi internet yang stabil dan cepat saat trading forex. Pastikan juga perangkat dan software trading dalam kondisi yang baik.
Baca juga: Wajib Tahu! Kunci Sukses Trading Forex
Dalam rangka menghindari slippage, trader harus memahami kondisi pasar dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat. Dengan memilih strategi trading yang tepat, membatasi risiko trading, dan mengelola emosi dengan baik, trader dapat meminimalkan dampak dari slippage pada hasil trading mereka.
Ingin belajar trading Komoditi ataupun forex? Yuk, buka Jurnal TPFX sekarang dan temukan ilmu trading yang terpercaya! Jangan lupa daftar menjadi trader di sini! TPFx merupakan perusahaan broker terpercaya dan diawasi serta diregulasi oleh BAPPEBTI