Trading saham berhasil menjelma menjadi fenomena yang cukup populer di era modern seperti sekarang. Kemudahan akses melalui platform daring maupun aplikasi mobile membuka pintu bagi lebih banyak orang untuk ikut berpartisipasi. Selain itu, potensi keuntungan yang besar dalam waktu singkat turut menjadi daya tarik utama para trader saham.
Namun, pada kenyataannya, tidak sedikit trader yang justru mengalami kerugian finansial. Hal tersebut umumnya terjadi karena sejumlah faktor. Termasuk kesalahan-kesalahan yang jarang trader sadari. Mari kita ulas lebih detail.
Daftar Isi
Mengenal Trading Saham Sebagai Alternatif Menarik Para Trader Saham Masa Kini
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai kesalahan-kesalahan yang memicu kerugian trader, kita kenali dulu tentang apa itu trading saham.
Dalam dunia keuangan, trading saham merupakan salah satu alternatif untuk menghasilkan keuntungan jangka pendek. Caranya yaitu dengan membeli dan menjual kembali saham di pasar modal. Sementara keuntungannya berasal dari selisih pergerakan harga saham yang terjadi dalam periode relatif singkat.
Ini tentu beda dari investasi jangka panjang, dimana investor membeli saham dan memegangnya selama bertahun-tahun. Mengingat seorang trader akan lebih sering melakukan transaksi beli dan jual dalam waktu super cepat. Bahkan bisa berlangsung dalam hitungan hari maupun minggu.
Mekanisme trading saham sendiri seringkali melibatkan analisis terhadap pergerakan harga, tren pasar dan kondisi ekonomi. Nantinya, trader saham bisa menggunakan berbagai jenis analisis. Termasuk analisis teknikal yang fokus pada data historis harga dan volume perdagangan. Bisa juga dengan analisis fundamental yang melihat kinerja keuangan perusahaan dan kondisi ekonomi secara keseluruhan.
Jika menilik pada keuntungannya, trading saham memang punya potensi untung yang terbilang tinggi dalam sekejap. Bagaimana tidak, trader bisa membeli saham pada harga rendah. Kemudian menjualnya ketika harga yang melambung tinggi. Dengan begitu, seorang trader bisa memperoleh keuntungan signifikan.
Selain itu, trading saham juga memberikan fleksibilitas karena bisa kita lakukan di pasar modal lokal maupun internasional. Tersedia berbagai instrumen trading yang bisa pengguna pilih. Termasuk saham asli, indeks saham atau opsi lainnya.
Berbagai Kesalahan Trader yang Memicu Kerugian
Meskipun trading menawarkan potensi keuntungan yang tinggi, bukan berarti instrument ini tidak bisa membuat trader merugi. Ketidakpastian pasar, perubahan regulasi hingga pergerakan harga yang tidak terduga dapat mengurangi potensi keuntungan.
Bahkan, banyak trader, terutama para pemula, seringkali tidak menyadari kesalahan-kesalahan yang bisa berujung pada kerugian besar. Berikut ini adalah 7 kesalahan umum yang sering trader saham lakukan, sehingga tanpa sadar menjerumuskan pada kerugian.
1. Rencana Trading yang Tidak Jelas
Wajib menjadi catatan jika rencana trading yang tidak jelas merupakan kesalahan terbesar para trader. Pasalnya, tanpa rencana yang matang, trader cenderung bertindak secara impulsif. Bahkan tidak mengikuti strategi yang telah ditentukan sebelumnya.
Dengan kata lain, tanpa rencana yang jelas, seorang trader akan mudah terjebak dalam euforia pasar. Hingga tak jarang menimbulkan panic selling yang akhirnya merugikan diri sendiri. Itulah mengapa punya rencana trading yang baik sangat krusial. Ini mencakup analisis risiko, tujuan keuntungan, serta kapan waktu yang tepat untuk membeli maupun menjual saham.
2. Tindakan Overtrading
Selanjutnya ada overtrading yang kerap terjadi ketika seorang trader melakukan transaksi secara berlebihan. Mereka bahkan bisa melakukannya tanpa alasan yang kuat. Biasanya, kondisi ini termotivasi oleh rasa ingin cepat kaya atau ketakutan akan kehilangan peluang di masa mendatang.
Padahal sejatinya, overtrading hanya akan menguras modal serta meningkatkan biaya transaksi. Hal yang pada akhirnya mengurangi potensi keuntungan. Selain itu, semakin banyak transaksi yang trader lakukan, maka dampak negatifnya juga kian besar.
Guna menghindarinya, pertama, selalu batasi jumlah transaksi harian. Jangan terburu-buru mengambil posisi hanya karena terpengaruh oleh pasar yang volatil. Jika perlu, istirahat sejenak untuk mencegah kelelahan mental supaya tetap fokus memahami kualitas transaksi, bukan semata-mata kuantitasnya saja.
3. Abai Terhadap Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah aspek penting dalam trading saham. Hanya saja, tak jarang trader saham yang tidak memperhatikan hal ini. Mereka cenderung mengambil risiko yang terlalu besar dengan mengabaikan potensi kerugian.
Pada beberapa kasus, seorang trader bisa kehilangan seluruh modalnya hanya dalam satu transaksi yang buruk. Itulah salah satu dampak dari abai terhadap manajemen risiko.
Supaya ini tidak terjadi, penting untuk selalu menentukan batas kerugian dan tidak menginvestasikan lebih dari yang mampu ditanggung. Pasalnya, penggunaan leverage yang tidak terkendali juga bisa meningkatkan risiko kerugian besar.
4. Emosional dalam Mengambil Keputusan
Emosi seperti ketakutan, keserakahan dan euforia memang menjadi hal lumrah yang kerap mempengaruhi keputusan seorang trader. Sebagai contoh, ketika harga saham mengalami penurunan, banyak trader menjadi takut atau terburu-buru menjual saham miliknya. Ini untuk menghindari kerugian lebih lanjut.
Sebaliknya, ketika harga naik, trader bisa terbawa euforia dan membeli saham lebih banyak. Dengan harapan harga akan terus naik ketika beberapa hari kemudian tiba waktunya menjual. Kedua sikap ini bisa menyebabkan keputusan yang salah dan akhirnya merugikan. Oleh karena itu, selalu pastikan tetap tenang dan tidak membiarkan emosi mengendalikan keputusan trading.
5. Kurang Analisa
Seperti telah tertera sebelumnya, kesuksesan para trader saham sangat bergantung pada kecermatan analisa. Itu artinya, keputusan trading yang berasal dari informasi minim atau analisis buruk sering berujung pada kerugian.
Di kehidupan sehari-hari misalnya, banyak trader yang terjebak dalam FOMO (Fear of Missing Out). Dalam trading saham, FOMO merujuk pada perilaku terburu-buru membeli karena takut ketinggalan peluang menguntungkan yang sedang tren.
Ini terjadi karena mereka melihat orang lain melakukannya. Padahal tanpa melakukan riset atau analisis mendalam. Ketidakpahaman ini adalah langkah awal yang keliru. Meskipun bagi sebagian orang, terutama yang beruntung, FOMO bisa memberikan keuntungan jangka pendek, namun tetap saja strategi ini berisiko tinggi.
Biasanya, investor yang terjebak FOMO cenderung membeli saham pada harga tinggi dan menjual saat harga turun. Sehingga mengarah pada kerugian besar dalam jangka panjang. Apalagi kondisi pasar saham cenderung berfluktuasi dan tidak dapat kitra prediksi secara konsisten.
Akan lebih baik sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham, seorang trader harus punya banyak pemahaman. Misalnya terkait kondisi pasar, performa perusahaan, serta faktor-faktor eksternal yang bisa mempengaruhi harga di kemudian hari.
6. Tidak Melakukan Diversifikasi Portofolio
Kesalahan berikutnya yang mungkin tidak trader pahami adalah terlalu abai terhadap diversifikasi portofolio. Sebagai informasi tambahan, salah satu cara untuk mengurangi risiko dalam trading saham adalah dengan mendiversifikasi portofolio.
Hanya saja, dalam praktiknya, banyak trader terlalu fokus pada satu saham atau sektor saja. Hal ini membuat mereka rentan terhadap fluktuasi harga yang tajam di suatu sektor. Diversifikasi portofolio membantu mengurangi potensi kerugian.
Di mana jika salah satu saham merugi, masih ada instrumen lain yang mungkin bisa memberikan keuntungan. Mengabaikan prinsip diversifikasi justru membuat trader saham mengalami kerugian besar. Terlebih ketika pasar modal bergerak tidak sesuai harapan.
7. Enggan Belajar dari Kesalahan Terdahulu
Terakhir, trader yang enggan belajar dari kesalahan lalu cenderung akan terus mengulanginya. Kerugian yang terjadi dalam satu transaksi seharusnya menjadi pelajaran berharga untuk memperbaiki strategi. Sambil terus meningkatkan pemahaman tentang pasar modal.
Sebaliknya, trader yang tidak melakukan evaluasi dan senantiasa mengulangi kesalahan yang sama akan terus terjebak dalam lingkaran kerugian. Oleh sebab itu, penting untuk selalu menanamkan kesadaran akan pentingnya evaluasi diri serta keterampilan dalam trading.
Di samping itu, jangan pernah ragu untuk bertanya kepada trader berpengalaman. Jika perlu bergabung dalam komunitas saham atau bekerja sama dengan broker profesional yang sudah teruji kualitasnya.
Kesimpulan
Pengalaman para profesional bisa memberi wawasan yang tak ternilai, membantu menghindari kesalahan fatal sekaligus meminimalkan kerugian. Selalu ingat, pasar saham penuh dengan ketidakpastian. Hanya pengetahuan serta pengalaman cukup yang bisa membantu bertahan.
Secara keseluruhan, trading saham memang menawarkan peluang besar untuk meraih keuntungan dalam waktu singkat. Namun tetap disertai risiko yang tidak bisa trader saham anggap remeh. Sementara itu, informasi kesalahan-kesalahan di atas bisa menjadi bahan untuk belajar. Sehingga dapat terhindar dari langkah trading saham yang keliru.