Pola candlestick ini merupakan salah satu pola yang menarik dan sering digunakan dalam analisis teknikal. Pola Piercing Line muncul setelah sebuah downtrend yang kuat dan menandakan adanya potensi pembalikan harga ke atas. Dalam artikel ini, kita akan membahas dengan lengkap karakteristik pola ini dan bagaimana cara mengidentifikasinya dengan tepat untuk meningkatkan peluang keberhasilan dalam trading. Mari kita simak bersama informasi menarik seputar pola Piercing Line dan bagaimana kita bisa mengaplikasikannya dalam aktivitas trading kita.
Apa Itu Piercing Line?
Piercing Line adalah pola candlestick bullish yang sering muncul di akhir downtrend dan mengindikasikan potensi pembalikan harga (reversal) menuju uptrend. Pola ini terdiri dari dua candlestick berurutan.
Candlestick pertama adalah bearish (berwarna merah atau hitam) yang menunjukkan dominasi seller. Harga pembukaan candlestick kedua biasanya berada di atas harga penutupan candlestick pertama.
Candlestick kedua adalah bullish (berwarna hijau atau putih) yang menunjukkan dominasi buyer. Harga penutupan candlestick kedua berada di atas tengah tubuh candlestick pertama, dan juga lebih tinggi dari harga pembukaan candlestick pertama.
Kunci utama dari pola Piercing Line adalah bahwa candlestick kedua harus mencakup lebih dari setengah panjang tubuh candlestick pertama, dengan harga penutupan yang berada di atas tengah tubuh candlestick pertama. Ini menunjukkan adanya tekanan pembelian yang kuat setelah tren bearish sebelumnya.
Baca juga: Pola Candlestick Bearish Engulfing: Mengenali Sinyal Kuat untuk Penurunan Harga
Pola Piercing Line menandakan kemungkinan pembalikan tren dari bearish ke bullish, dan sering dianggap sebagai sinyal beli (buy signal). Namun, untuk mengonfirmasi sinyal ini, biasanya trader juga memperhatikan indikator dan faktor lainnya untuk menghindari false signal dan mengambil keputusan trading yang lebih tepat.
Karakteristik Pola Piercing Line
Karakteristik pola Piercing Line yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
- Tren sebelumnya: Pola Piercing Line biasanya muncul setelah downtrend yang cukup kuat. Pola ini menunjukkan adanya tekanan pembelian yang cukup besar setelah penurunan harga yang signifikan.
- Dua candlestick: Pola ini terdiri dari dua candlestick. Candlestick pertama adalah bearish dan biasanya memiliki body yang panjang, menunjukkan dominasi seller. Candlestick kedua adalah bullish dan biasanya memiliki body yang juga cukup panjang, menunjukkan dominasi buyer.
- Harga pembukaan kedua di atas harga penutupan pertama: Harga pembukaan candlestick kedua harus berada di atas harga penutupan candlestick pertama, menandakan potensi pembalikan harga.
- Harga penutupan kedua di atas tengah body pertama: Harga penutupan candlestick kedua harus berada di atas tengah body candlestick pertama. Hal ini menunjukkan adanya tekanan beli yang kuat setelah penurunan harga.
- Body kedua mencakup lebih dari setengah body pertama: Pola Piercing Line akan lebih valid jika body candlestick kedua mencakup lebih dari setengah body candlestick pertama, menunjukkan tekanan beli yang lebih kuat daripada tekanan jual.
- Volume perdagangan: Volume perdagangan yang meningkat pada candlestick bullish kedua adalah indikasi tambahan bahwa ada minat pembelian yang signifikan.
- Validitas piercing line sangat diragukan jika kenaikan candlestick kedua kurang dari setengah panjang candlestick pertama.
- Harga pembukaan di candlestick kedua bisa membentuk gap yang lebih rendah daripada harga penutupan candlestick pertama. Namun, kondisi ini lebih umum terjadi di grafik pasar saham daripada forex.
Karakteristik ini perlu dipahami dengan baik oleh trader sebelum mengandalkan pola Piercing Line sebagai sinyal trading. Penting juga untuk mengonfirmasi sinyal ini dengan indikator dan analisis teknikal lainnya sebelum mengambil keputusan trading.
Cara Trading dengan Menggunakan Pola Piercing Line
Pola Piercing Line merupakan pola candlestick yang menarik untuk diperhatikan dalam analisis teknikal. Pola ini muncul setelah sebuah penurunan harga yang signifikan, dan menunjukkan potensi pembalikan harga ke atas. Dalam trading dengan pola Piercing Line, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan peluang keberhasilan.
Pertama, penting untuk memperhatikan konteks tren sebelumnya. Pola Piercing Line lebih valid dan dapat diandalkan jika muncul setelah downtrend yang kuat. Pola ini menandakan adanya tekanan pembelian yang cukup kuat untuk mengimbangi tekanan penjualan.
Kemudian, penting juga untuk mengkonfirmasi pola Piercing Line dengan indikator dan analisis teknikal lainnya. Pola ini dapat menjadi lebih valid jika mendapatkan dukungan dari level support atau level Fibonacci retracement yang signifikan.
Baca juga: Death Cross: Mengantisipasi Pembalikan Tren dengan Sinyal yang Tepat
Selain itu, perlu diperhatikan juga tentang volume perdagangan. Volume yang meningkat pada candlestick bullish kedua menandakan adanya minat pembelian yang tinggi, dan ini dapat memperkuat validitas pola Piercing Line sebagai sinyal pembalikan.
Selain itu, pola Piercing Line juga dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan level stop loss dan target profit. Stop loss dapat ditempatkan di bawah harga terendah candlestick bullish kedua, sementara target profit dapat ditentukan berdasarkan tingkat resistansi terdekat.
Ingin belajar trading Komoditi ataupun forex? Yuk, buka Jurnal TPFX sekarang dan temukan ilmu trading yang terpercaya! Jangan lupa daftar menjadi trader di sini! TPFx merupakan perusahaan broker forex terpercaya dan diawasi serta diregulasi oleh BAPPEBTI.